Third pov
Chara dan Mirko berjalan keluar dari rumah sakit setelah selesai menjenguk trio deku squad, Chara tersenyum sambil menghadapkan kepalanya ke atas dengan mata kanan yang masih memercikkan api namun kali ini apinya nampak tenang seperti helaian rambut yang tergerai oleh angin.
Mirko:"Hei Chara-chan, tak kusangka temanmu ada yang senekad itu untuk balas dendam." Ucapnya untuk memulai pembicaraan.
Chara:"Heh Ida sendiri memiliki pemikiran yang cukup sempit terkadang, walaupun dia terlihat seperti orang yang patuh peraturan bahkan terlalu idealis. Namun pemikiran sempit miliknya lah yang membuat dia sendiri bahkan melanggar aturan itu." Jelas Chara.
Mirko:"Oh untuk kedua lainnya?"
Chara:"Oh kalau mereka lebih suka ikut campur dan lagi pula itu adalah peran kita sebagai pahlawan untuk menyelamatkan nyawa terutama nyawa orang yang kita sayangi." Lanjut nya lalu Chara memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dan mengeluarkan 1 coklat batangan untuk dimakan.
Melihat Chara memakan Coklatnya Mirko merasa lapar jadinya dia menawarkan Chara untuk singgah ke cafe terdekat untuk mengisi perut, Chara pun setuju lalu keduanya pergi ke cafe terdekat disana.
Sesampainya di cafe Chara dan Mirko memesan pesanan mereka. Chara memesan coffee latte dengan kue coklat, Mirko memesan teh hijau dengan cupcake. Setelah memesan keduanya mencari tempat duduk untuk menunggu pesanan mereka di hantar sambil melanjutkan obrolan mereka.
Mirko:"Chara-chan tinggal 2 hari lagi untuk magang mu sebelum kamu kembali bersekolah, jadi kau ingin melakukan apa untuk sisa 2 hari?" Tanya-nya sambil menopang wajahnya dengan tangan.
Chara:"hmmm mungkin Aku butuh bantuan mu Sensei untuk melatih quirk ku yang tidak stabil saat berevolusi ini selama 2 hari itu." Jawabnya lalu tangan kanannya memegang mata kanannya yang masih memercikkan api dan mulai terasa sakit lagi.
Mirko:"Itu ya, Aku tak terlalu paham dengan masalah quirk bahkan yang berevolusi atau bermutasi seperti mu, tapi Sensei tau kalau porsi latihan mu harus di tambah lagi!" Serunya dengan menunjuk senyum lebar.
Chara yang merequest pelatihan itu pun langsung merasa kalau dirinya telah melakukan kesalahan besar, dengan keringat dingin bercucuran dari dahinya sebesar biji jagung Chara hanya bisa menggaruk kepalanya.
Chara:"Um Mirko Sensei mungkin kau tak perlu menambah porsi latihan ku deh dan hanya berfokus pada quirk mutasi yang tidak stabil ku saja." Ucapnya mencoba membuat Mirko membatalkan penambahan porsi latihan nya.
Mirko:"Hah mana mungkin, kau sendiri yang meminta bantuan dari ku untuk melatih mu di 2 hari yang tersisa. Jadi jangan tarik kata-kata mu itu." Ujarnya tak ingin membatalkan penambahan porsi latihan itu.
Chara pun merasa putus asa, walaupun dia suka menjadi lebih kuat tapi pelatihan yang di berikan Mirko benar-benar siksaan untuknya, saat pesanan mereka datang keduanya lebih memilih fokus untuk menikmati makanan mereka.
Setelah makan keduanya menuju rumah Mirko untuk memulai latihan yang di request kan Chara sendiri, keduanya berganti baju dari kostum pahlawannya menjadi baju olah raga.
Mirko pun menyuruh Chara untuk pemanasan terlebih dahulu agar ototnya tidak kram saat latihannya benar-benar di mulai dan Mirko juga ikut pemanasan, karena dia sebagai Sensei perlu berlatih juga untuk tak tetap fit dan tak kalah dari muridnya. Selesai pemanasan keduanya melakukan latihan olah raga rutin yang di tambah porsinya yaitu:
1.Lari sejauh 30 km,
2.Push up sebanyak 50.000 kali,
3.Pull Up 50.000 kali,
4.Skot Jump 70.000 kali,
5.Squad 50.000 kali,
6.Sit Up 50.000 kali.Selesai latihan di atas Chara langsung merobohkan diri ke tanah karena betapa lelahnya tubuhnya saat ini, bahkan baju olahraga yang di pakai Chara dan Mirko terlihat basah karena keringat yang keduanya cucurkan saat latihan untuk menambah daya tahan dan tenaga mereka. Dan terlihat matahari berada di atas kepala mereka yang menambah tantangan dari latihan ini karena betapa panasnya hari ini khususnya di Jepang yang panasnya mencapai 40° Celcius.
Chara:"Hah hah hah lelahnya dan tubuhku terasa sakit semua." Seru Chara dengan ngos-ngosan dan menidurkan tubuhnya di tanah karena lelah dan menutup kedua matanya dengan lengan kirinya untuk menghalang sinar matahari yang terik dari menyilaukan matanya.
Mirko:"Hahah hah hah ya mau bagaimana lagi latihan ini di butuhkan untuk membuat tubuh kita lebih kuat walaupun menyakitkan dan melelahkan, seperti kata seseorang 'No Pain No Gain'." Ucap nya sambil mengelap keringat dari dahinya.
Mirko:"Ayo berdiri latihan kita belum selesai!" Perintahnya yang membuat Chara hanya bisa berdiri seperti zombie karena kelelahan.
Mirko yang melihat Chara berdiri seperti itu langsung men sleding kaki Chara yang membuatnya terkejut dan hampir jatuh ke tanah dengan keras, tapi dengan reflek Chara memutar tubuhnya dan melakukan roundhouse kick di udara yang menuju ke bahu Mirko, namun dapat di tahan oleh Mirko.
Chara yang melihat tendangnya gagal langsung menekan kakinya ke tangan Mirko yang memberi daya dorong dan memungkinkan dia untuk melompat menggunakan tumpuan dari tangan Mirko kebelakang dengan salto untuk menjauh dari Mirko.
Melihat reflek Chara yang semakin membaik Mirko terlihat terkesan, dia tahu Chara bisa sangat kuat karena quirknya tapi bila quirknya tidak dapat dipakai, latihan inilah yang bisa membuatnya bertahan tanpa quirk.
Mirko sendiri bukanlah orang yang membenci quirk less namun dia malah respect dengan mereka karena tekad dan pendirian mereka yang dapat membuat quirk less bertahan bahkan sukses di dunia yang hampir sepenuhnya di penuhi quirk ini, dia sendiri memiliki quirk kelinci yang hanya menambah kemampuan pendengaran dan kelincahan nya seperti kelinci.
Tapi dengan latihan dan usahanya yang keras dia menjadi pro hero yang hebat maka dari itu latihan bukan lah sesuatu yang dapat di remehkan.
Mirko:"Bagus reflek mu semakin membaik, mari kita lanjutkan." Pujinya lalu membuat kuda-kuda.
Chara yang di puji setelah serangan kejutan itu hanya menghela nafas panjang tapi membuat kuda-kuda juga sama seperti Mirko, keduanya saling menatap dengan intens, lalu keduanya saling menerjang satu sama lain dan tinju mereka saling bertemu lalu uppercut yang keduanya lancarkan tak mengenai wajah mereka tapi menciptakan gesekan diantara keduanya yang memunculkan efek listrik di antara keduanya.
Mirko menendang perut Chara dengan tendangan memutar di udara dan mengenai pinggang nya yang membuat Chara terlempar menabrak pohon hingga roboh, Chara yang menabrak pohon pun merasa pusing tapi dengan cepat pulih untuk menahan tendangan dari langit menggunakan kedua tangannya dan membuat retakan tanah di bawahnya karena kekuatan tendangan dari Mirko.
Melihat kesempatan Chara memegang kaki Mirko dan memutar tubuh Mirko lalu melempar nya ke sembarangan arah namun tak sampai disana Chara mencoba menggunakan quirk nya yang tidak stabil dan kekuatan nya yaitu Kontrol gravitasi untuk membuat Mirko terlempar lebih cepat. Dan berhasil hingga Mirko menabrak banyak pohon dengan keras dan saat berhenti di pohon terakhir, Mirko berdiri dengan baju olah raga yang compang camping dan ada beberapa luka kecil di tubuhnya.
Mirko:"Cukup mengejutkan, daya kontrol gravitasi mu semakin menjadi lebih kuat." Ujarnya sambil mengelap darah yang mengalir dari pipinya karena goresan dari serpihan kayu.
Chara setelah menggunakan kekuatan nya merasakan rasa sakit yang menusuk di matanya. Dia sedikit terengah-engah walaupun ini masih belum lama tapi karena quirk nya tidak stabil dan hatred yang masuk ke dalam semakin banyak tanpa Chara sadari membuat tubuhnya sedikit renta saat menggunakan quirk evolusi yang tidak sempurna nya.
Chara:"Hah hah kurasa latihan ini tak akan selesai kalau aku tak membuat Mirko Sensei tak sadarkan diri." Gumamnya sambil memegang mata kanannya yang memercikkan api merah dengan ganas.
Mirko:"JANGAN LELAH SEKARANG CHARA LATIHAN MU BELUM SELESAI!" Teriaknya sambil menerjang kembali Chara.
Chara:'Ugh ini akan menjadi hari yang panjang.' Pikirnya sambil menahan serangan dari Mirko.
BERSAMBUNG.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Ke Bnha Dengan Genocide
FantasyBercerita tentang seorang remaja laki-laki sma yang bernama ken, dia adalah seorang otaku yang biasa saja dan memiliki kehidupan yang biasa saja. Namun tiba-tiba semuanya berubah. Catatan: jika terjadi kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi, kar...