I.L.U 9

6 1 0
                                    

- Confess part 2

Zea membuka IG sekolahnya yang bertuliskan dream.fess. Disana banyak anak-anak yang melontarkan berbagai kalimat untuk ditujukan kepada seseorang yang di sukainya tanpa takut di ketahui.

Dan Zea yang sudah lama kepikiran ingin melakukannya hari ini baru ia mantapkan niatnya.

Dia sudah ancang-ancang ingin menuliskan kalimat singkat untuk ditujukan kepada Raka. Namun, dia masih khawatir jika yang menjadi admin dibalik sosmed dream.fess adalah teman se organisasi Raka bagaimana? Memalukan sekali jika ketahuan.

Oleh karena itu, dia akhirnya memilih untuk menggunakan second account nya untuk mengirim confess tersebut.

Setelah mantap mengetik beberapa kata untuk dikirim Zea kembali menelisik kata tiap kata apakah sudah pas atau belum. Dirasa sudah, Zea dengan yakin mengirimnya melalui akun dream.fess.

Entah kapan ini akan muncul postingan di beranda dream

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kapan ini akan muncul postingan di beranda dream.fess ia tunggu saja. Jantungnya ikut menggila ketika dia mengetikkan itu.

"Mau jadi cegil tapi perjuangan gue sebatas berani confess doang. Anjrit."

***

Hari kembali pagi dengan segala rutinitas yang sama yang kembali di mulai setiap hari baru. Kini Zea dengan seragam olahraga hijau dengan menenteng ranselnya. Berjalan menghampiri mama nya yang sedang menyiapkan makanan.

"Mama." Mama Zea menoleh dan tersenyum cantik melihat anaknya yang sudah rapi.

"Nih, di habisin ya. Mau di bekalin ngga?" Tanya mama Zea ketika Zea baru saja mendaratkan bokongnya.

"Ndak usah ma. Nanti Zea beli nasi di kantin aja." Mama Zea mengangguk kemudian menyodorkan air putih di depan Zea.

"Yaudah habis di habisin langsung berangkat aja, mama tiba-tiba mules mau ke wc bentar."

"Nggih mamaa."

***

Zea sudah sampai di sekolah, dan setibanya di sekolah gadis itu disambut riang oleh sahabatnya Alea.

"Cie, ciee, piw, piw." Zea melirik Alea heran.

"Lo kenapa sih." Alea tertawa misterius.

"Tadaaa!" Kedua mata Zea membola terkejut.

"Pasti ini elo kan yang confess." Dengan gaya tengil Alea mengusap usap dagunya.

"Cielah mas R. Tau banget gue mah ini lo."

"Hah, lo adminnya?!" tanya Zea terkejut.

"Sejak kapan gue gabung osis gue tanya?"

"Ini kan yang pegang dari anak osis sendiri. Gimana sih lo." Lanjutnya.

"Tapi kok lo tauuu. Ih, gaasik ah ada yang tau." Alea tertawa.

"Typing kek gini mah udah bisa ditebak pasti elo." Dan tawanya masih belum berhenti. Zea menekuk masam wajahnya.

Kemudian tangannya bergerak merebut ponsel Alea dan melihat postingan dream.fess.

"Di up 60 detik yang lalu. Baru aja dong." Zea menatap Alea sinis.

"Awas aja lo bilang. Gue hajar lo." Alea kembali merebut ponselnya.

"Lo hajar gue cepuin ke Raka." Zea hendak kembali meraih ponsel Alea namun gadis itu lebih dulu berlari dengan tertawa mengejek dirinya yang tertangkap basah oleh Alea.

"Babi, gue udah pakek akun kedua. Tapi Alea masih bisa tau typing gue. Emang gimana sih typing gue?!"

"Ah bangsit lupa. Kan gue selalu pakai kode mas R kalo setiap cerita Raka ke Alea. Pantes."

***

Baru saja mendaratkan bokongnya di kursi kelas dia sudah di sambut kata-kata yang berhasil menyinggung nya.

"Ada yang confess broo, lo deh kayaknya. Mas R, kapan perasaan gue ke notis mas. Buset." Raka mengambil secara kasar ponsel Oji. Kemudian menatap setiap inci kata-katanya.

"Ya enggak mungkin lah dodol, nama berawalan huruf R di sini mah banyak. Yakali gue." Zea yang mendengar itu sedikit bernafas lega. Namun sialnya mulut ember Alea tidak bisa dia hentikan secepat waktu yang tidak bisa ia putar kembali.

"Tapi emang buat lo Rak. Yang confess anak kelas sendiri."

"Bangsat, babi, anjing. Jancok. Alea bangsit!" Dan segala umpatan sudah ia layangkan untuk sahabatnya itu.

EMBER BANGET PUNYA TEMEN. SIBALLL!!

...

Rasa ingin menampar mulut Alea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa ingin menampar mulut Alea

I.L.UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang