I.L.U 11

2 0 0
                                    

- Keusilan Raka

Hari ini cuaca sedikit mendung di siang hari, jadinya semua murid di dalam kelas bisa merasakan hawa sejuk yang menjalar di kulit mereka yang biasanya mereka merasa panas dan berkeringat.

Awan yang semula cerah berganti menjadi awan hitam gelap yang siap kapan saja meluncurkan air hujan dari atas sana.

Sedangkan disamping itu kelas XII IPS 1 tengah diajar oleh pak Burhan selaku guru matematika di dalam kelas.

Zea dengan rajin mencatat setiap materi yang dituliskan di papan tulis dan Alea yang juga mencatat namun juga menghela nafas kesal berkali-kali.

Karena mendengar helaan nafas berulang kali dari orang sampingnya Zea memutuskan untuk menoleh menatap Alea.

"Kenapa Al?" Alea menoleh ke arah Zea dengan dahi berkerut. "Sebel banget ngga kelihatan tulisannya. Gue maju kesitu ya Ze." Zea melirik ke arah tunjuk Alea kemudian mengangguk.

Alea pun beranjak dari duduknya dan menempati tempat duduk kosong yang ada di depan sendiri karena si pemilik bangku yang sedang izin tidak masuk.

Zea masih fokus mencatat dan beberapa menit kemudian dia dikejutkan dengan suara decitan kursi bebarengan di sampingnya.

"Duduk sini ya." Raka dan Oji sepasang sahabat itu memilih duduk di sampingnya. Raka di samping Zea dan Oji yang menarik kursi Raka untuk dibawa duduk di samping Raka.

Zea masih terkejut hingga merasa gugub secara tiba-tiba. Bagaimana dia tidak gugub jika Raka berada di sampingnya?!

"Lo udah nyatet sampai mana Ze. Lihat dong." Dan lihatlah sekarang, dengan jarak sedekat ini dengan Raka adalah suatu kesenangan yang tidak bisa Zea ungkapkan dengan kata-kata.

"Wih, tulisan lo bagus juga. Iri deh liatnya." Zea melirik buku catatan Raka kemudian menarik buku tulisnya sendiri yang semula berada di depan cowok itu.

"Bagus juga kok." Puji Zea dengan tulus. Namun Raka menyalah artikan.

"Bilang aja kalo jelek Ze pake di puji, puji segala. Kayak cacing gini tulisan gue." Zea tertawa ketika Raka menunjukkan hasil tulisannya dengan raut sedih.

"Udah-udah fokus nyatet." Raka menurut.

"Siap."

***

Zea selesai mencatat dan pak Burhan juga mengakhiri pelajaran karena waktunya pergantian mapel. Mapel selanjutnya adalah Bahasa Indonesia.

Pak Burhan sudah keluar dari kelas, dan sekarang mereka tengah menunggu guru selanjutnya datang.

Sembari menunggu, Zea memasukkan buku catatan matematika nya dan menggantinya dengan buku catatan bahasa Indonesia.

Zea diam-diam melirik Raka, apakah cowok itu akan pindah? Ternyata malah cowok itu mengeluarkan ponselnya dan malah memainkan game dengan Oji.

Zea tertawa dalam hati, aduh senangnya bisa selama ini berada di dekat doi nya.

Karena merasa guru bahasa Indonesia tidak kunjung datang. Zea memilih menaruh kepalanya di atas lipatan tangannya. Karena kantuk yang tiba-tiba menyerangnya.

Apalagi di tambah hawa sejuk mau hujan, rasanya kantuknya seperti tidak bisa di tahan lagi. Zea pun memejamkan mata.

Namun beberapa menit dia merasakan nikmatnya memejamkan mata tiba-tiba sebuah tangan dengan usil menggelitiki perutnya.

Sehingga kepala Zea kembali mendongak dan menatap Raka dengan mata membelalak. Sedangkan tersangka yang di tatap malah menatap balik dirinya dengan senyuman tidak jelasnya.

"Rakaaa, plis jangan ganggu gue dulu gue ngantuk." Raka terkekeh.

"Makin di larang makin gue bikin-bikin." Zea tidak habis fikir. Dan dengan usil Raka menggerakkan jemarinya seperti ingin menggelitikinya kembali. Zea sedikit mengambil jarak.

"Ish, nanti kalo ada gurunya dateng bangunin gue." Raka menggeleng.

"Gamau," Zea berdecak sebal.

"Ayo lahh mau." Raka menggeleng, masih dengan tatapan intens menuju Zea. Gue ini ngantuk Rakaa.

"Mau lo apasih." Dan lama-lama Zea merasa kesal tapi juga salting sebenarnya.

"Mau gue?" Zea menunggu kelanjutan ucapan dari Raka.

"Mau gue, elo." Mata Zea membola. Sedangkan di sisi lain Danissha yang melihat interaksi Raka dengan Zea sudah merasa dongkol setengah mati.

"Awas aja lo Ze. Berani banget lo ngedeketin Raka gue."

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I.L.UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang