Dua belas~

481 52 3
                                    

"gila aja lo sampe sesek, asma nya kambuh kalang kabut lo"

"lo juga sama aja tai🖕"

••••••••••

Mari tinggalkan percakapan unfaedah itu dan kembali ke pada yujin dirumah

"Hui hyung.."

"Iya, sudah selesai meneleponnya?"

"nee"

"Tumben sekali ricky menelepon, mungkin dia khawatir sama kamu"

Yujin tampak diam tak berniat menjawab dan lebih memilih menubruk tubuh hui diatas sofa lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher

"Ada apa hm?"

'Hei itu punyaku! kembalikan'

'Tidak, jika mau ambil lah dasar pendek'

'Kakak aku akan melapor pada ibu!'

'Ck dasar pengadu'

'Biarkan'

'Aku jadi malas sekali membawamu main ke luar, aku bisa saja meninggalkanmu sekarang juga'

'Kakak kau berniat meninggalkanku? kau bercanda kan?'

'Kakak jawab aku! kau hanya bercanda kan?'

'HAHAHAHA, wajahmu haha panik sekali keliatannya'

'ish tidak lucu tau'

'hehe maaf maaf, mana mungkin aku meninggalkan adikku yang manis ini, bahkan jika perlu aku akan membawamu kemana pun aku pergi'

'Benarkah?'

'ya tentu'

Suara dari film yang hui tonton mengambil alih atensi yujin sepenuhnya, dia kemudian menghela nafasnya, entah sudah ke berapa kali yujin menghela nafas hari ini

"Andai saja semua hyung seperti itu, membawaku keluar kemanapun mereka pergi, tidak dikurung terus terusan seperti ini..."

Hui tampak melihat iba pada yujin kemudian berkata

"Yujinie... hyung tidak menyarankan mu untuk membangkang tapi, cobalah sedikit memberontak agar mereka semua tidak terus menerus mengurungmu, maksud dari kata berontak adalah cobalah ungkapkan apa yang sebenarnya yujinie ingin, itu bukanlah berarti melawan sayang kau harus bisa melakukannya"

Yujin tampak berpikir dan memandang hui lalu menatap lurus pada netranya

"Aku ingin berontak hyung, tapi aku terlalu takut... aku takut jiung hyung akan menamparku dan mengunciku di kamar seharian penuh"

Hui tak bisa mengelak atas apa yang yujin katakan, jiwoong dan sedikit tempramen nya selalu tak pandang bulu jika sudah marah

Dia menghela nafas dan lebih memilih untuk memeluk yujin dengan erat

"Terlalu sulit jika dibayangkan harus menjadi kamu, hyung juga tak bisa berbuat lebih... mereka terlalu keras untuk diberitahu, maaf"

"Tidak apa-apa hyung aku mengerti"

Yujin membalas pelukannya tak kalah erat juga, dia sudah lelah jika harus terus menangis dengan perkara yang sama setiap harinya, untuk itu hari ini tak ada lagi air mata melainkan hanyalah sebuah helaan nafas lelah akan semuanya

•••••••••••

Skip Di sekolah

Bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, kini ricky gunwook dan gyuvin tengah berjalan menuju ke parkiran mobil

[My little prince || Han yujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang