TEASER 9

756 35 4
                                    

Kim Jisoo POV

Kabar soal pelecehan dan penculikan tentang diriku dengan cepat merebak keseluruh negeri. Para preman yang telah ditangkap itu akhirnya mengakui perbuatan mereka di Kepolisian. Alhasil, kabar pun dirilis di media dan sekarang menimbulkan reaksi publik yang murka.

Seperti yang aku bilang, Aku adalah sesosok panutan. Mencelakai aku sama saja halnya dengan mengali kuburan sendiri dan menghancurkan masa depanmu seumur hidup. Hal itu lah yang sekarang juga dirasakan oleh Jung Hae In, pria yang juga terlibat dalam kejadian jahat ini.

Entah bagaimana caranya Rosseanne membuat dia mengaku. Dan sekarang ia sedang melakukan konferensi pers nya didepan publik untuk megakui semua kesalahannya. Meski ia hanya menaruh obat pada minuman ku, tetapi perlakuannya tidak Akan bisa dimaafkan.

Jika bukan karena dia yang membuat aku tak sadarkan diri Maka Aku tidak akan bisa di bawa oleh preman preman brengsek itu kemarin. Dia dengan sadar memanfaatkan ketulusan perasaannku padanya. Awalnaya aku hanya ingin kembali dekat padanya. Lantas dari kedekatan itu dia memanfaatkan pada rencana yang lebih jahat ? Huh !

Setelah membuat konferensi pers, aku bertemu dengannya secara empat mata. Di Ruang yang tidak diketahui oleh publik. Ada satu hal yang harus aku tanyakan padanya. Dan itu sangat penting.

Aku masuk keruangan VIP itu lalu menemui Jung Hae In. Huh, Lihatlah ! Bahkan bisa-bisanya dia datang dengan membawa pengacara yang duduk disebelahnya.

Aku masuk dengan membabi buta, Pengacaranya yang menyambutku lebih dulu. "Nona Kim Jisoo" sapanya. Tak aku dengarkan sedikitpun, sekarang perhatianku hanyalah pria brengsek yang berdiri dan bersembunyi dibalik pengacaranya itu.

"Dasar Brengsek !" Teriakku pada Jung Hae In. Duagh ! Tasku langsung memukul Jung Hae In tepat diwajahnya. Tenang saja, Tas ini sudah aku isi dengan dua buah batu bata karena aku memang memprsiapkannya untuk memukul anjing ini.

Darah mengucur dari hidung Jung Hae In. Ia terkejut saat aku tiba tiba menyerangnya dengan begitu keras. Pengacaranya yang tak tahu diri malah meneriaku aku. "Nona Kim Jisoo ! apa yang kau lakukan ! Kau bisa aku tuntut atas perilaku penyerangan atas apa yang kau lakukan terhadap klienku!"

Cuih! Ku ludahi wajah pengacara Haein itu. "Kau mau menuntutku, hanya karena aku memukul wajah anjing tak berguna itu ?"

"Sementara anjing yang kau lindungi adalah orang yang terlibat untuk melecehkan aku !"

"Nona Kim Jisoo !!! Jaga sikapmu ! kau adalah bangsawan ! tetapi sikapmu sangat buruk ! aku akan beberkan sikapmu ini kedepan Publik agar publik tahu wanita yang dibela nya adalah seorang wanita yang kurang ajar !"

"Kau tak ingin ayahmu yang akan menjadi walikota itu jelek citranya karena memiliki seorang putri yang kasar seperti kau !"

"Kau tidak ingin rencana politik ayahmu hancur bukan ?" Pengacara Jung Hae In malah balik mengancam aku. Sudah jelas jelas disini kliennya lah yang berbuat kriminal tetapi dia membuat aku yang merasa terpojok.

"Aisshh shibal, Kedua cacing selokan ini membuat aku mual" Aku menoleh kearah pintu masuk, ketika aku mendengar Suara seorang Perempuan yang baru saja datang berbicara sekasar itu.

Rosseanne datang, ia berjalan dengan Anggun dan menyusul kami. "Ya ? kau gila ?" Tanyanya pada pengacara Jung Hae In.

Ia dorong bahu pengacara Jung Hae in berkali-kali dan memojokkannya. "Ya, kalau sudah terpojok. Setidaknya kau diam saja. Jangan seperti Anjing terjepit, yang melolong dan menggiggit ketika terpojok" Caci maki Rosseanne.

"Siapa kau ! apa urusanmu ikut campur dalam urusan kami hah !" Pengacara itu tak terima, ia menepis tangan Rosseanne dari bahunya.

Rosseanne tertawa kecil, ia melihat Jung Hae In sedari tadi hanya diam saja dan bersembunyi di balik punggung pengacaranya. "Jung Hae In ? kau tak beri tahu pengacaramu soal aku ?"

MISTRESS (Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang