Matahari mulai meninggi,suasana rumah juga mulai ramai.
Fabian sedang membantu salah satu pembantu yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.
"Fabi,sini makan bareng-bareng!" Ajak Bu Ratih.
"Terima kasih Bu,saya dibelakang aja bareng Bi Marni." Ucap Fabian.
"Disini aja,udah ayo duduk! Sekalian ada hal yang mau ibu omongin." Ucap Bu Ratih.
Fabian pun akhirnya duduk.
"Fabi,minggu depan saya mau pergi ke Dubai selama 4 hari,tolong jaga Gabriel baik-baik ya." Ucap Bu Ratih.
"Baik Bu,saya tidak akan mengecewakan Ibu." Ucap Fabian.
Bu Ratih pun tersenyum.
"Oh iya,kemana Mas Gabriel? Kenapa dia tidak makan bersama?" Tanya Fabian.
"Kalau begitu saya akan memanggilnya." Ucap Fabian.
"Jangan..." Cegah Bu Ratih.
"Jangan memanggilnya,lebih baik kamu mengantarkan makanannya ke kamar saja." Ucap Bu Ratih.
Fabian pun mengangguk paham.
Dan mereka pun memulai aktivitas sarapan mereka.
~~~
Ibu Ratih dan Pak Chandra sudah berangkat kerja,tinggal tersisa Fabian yang saat ini sedang menyiapkan makanan yang akan dia antar ke kamar Gabriel.
Tok
Tok
Tok"Mas Gabriel,sarapan dulu Mas." Ucap Fabian.
Perlahan Fabian pun membuka pintu kamar Gabriel.
Begitu dibuka Fabian melihat Gabriel yang sedang berdiri menatap ke luar jendela.
"Permisi Mas,Ini aku bawakan sarapan." Ucap Fabian gugup.
Gabriel menengok dan menatap Fabian,dia berjalan mendekat ke arah Fabian dan...
Bughh...
Nampan berisi makanan yang dipegang oleh Fabian terjatuh seketika.
Tubuh Fabian bergetar hebat,Gabriel tiba-tiba memukul tembok yang berada tepat dibelakang Fabian.
Gabriel menatap lekat mata Fabian hingga membuatnya merinding ketakutan.
"Keluar!" Ucap Gabriel dengan suaranya yang berat.
Tanpa diperintahkan dua kali,Fabian langsung membereskan makanan yang jatuh ke lantai dan berlari keluar dari kamar Gabriel.
Sesampainya di dapur,Fabian langsung mengambil segelas air dan meminumnya.
"Ada apa dengannya? Aku gak ngapa ngapain tapi malah mau dipukul." Ucap Fabian ngos-ngosan.
~~~
Sementara dikamar Gabriel terus-menerus memukul-mukul samsak dengan sangat keras.
Semenjak dia ditinggal oleh pacarnya,Gabriel menjadi mengurung dirinya sendiri.
Rambutnya gondrong tak terawat,brewoknya tumbuh lebat.
Setiap hari hanya olahraga fisik yang dilakukan oleh Gabriel dikamarnya tanpa ingin menjalin hubungan sosial dengan orang luar.
~~~
Jam menunjukkan pukul 2:00 siang,Fabian yang sedang membereskan ruang tamu tiba-tiba dikagetkan dengan suara dentuman cukup keras yang berasal dari kamar Gabriel.
Fabian yang panik langsung berlari ke kamar Gabriel dan membukanya,dilihatnya Gabriel yang sedang duduk dilantai dengan kondisi kamar yang sangat berantakan.