My Future - Bab 6

696 32 1
                                        

Fabian mengerjapkan matanya dan terbangun,dia terlihat kaget karena dia berada diatas tempat tidur,sedangkan Gabriel tidak ada.

Tapi ada hal yang membuat Fabian lebih kaget,ketika dia melihat jam,jam sudah menunjukkan pukul 9:00 pagi.

Fabian bangun dengan cepat karena dia telah melewatkan jam sarapan Gabriel.

Beberapa hari ini Fabian benar-benar sibuk mengurus Gabriel,apalagi kedua orang tuanya pun sedang berada diluar negeri.

Dengan cepat Fabian segera mempersiapkan makanan dan langsung mengantarnya ke kamar Gabriel.

Seperti biasanya,Gabriel sedang berolahraga,tapi biasanya juga kalau dia berolahraga pasti dia sedang menahan emosi.

"Mas ini sarapan dulu." Ucap Fabian.

Gabriel tak bergeming dan terus mengangkat barbel tanpa mempedulikan Fabian.

"Mas."

Fabian menghampiri Gabriel dengan maksud untuk menyuruhnya beristirahat.

"Mas sarapan dulu!" Ucap Fabian.

Fabian hendak meraih tangan Gabriel,tapi tiba-tiba Gabriel melempar barbel 5 kg nya dengan kencang ke arah pintu dan hampir mengenai kepala Fabian.

Fabian syok dan langsung mundur seketika.
Gabriel menatap Fabian tajam.

"Keluar." Gabriel membentak Fabian dengan sangat keras.

Fabian yang merasa ketakutan langsung berlari keluar dari kamar Gabriel.

Gabriel melempar barang apapun yang berada dikamarnya.

"Akhhh...."

~~~

Fabian masuk ke kamarnya dan diam.

"Mas Gabriel gila apa,kepalaku mau dihantam pake barbel." Ucap Fabian.

Fabian tengah mengatur napasnya yang terengah-engah,tapi tiba-tiba Gabriel masuk ke dalam kamarnya.

"Mas."

Fabian benar-benar merasa ketakutan.

Gabriel semakin mendekat dan tiba-tiba dia memeluk Fabian.

"Sorry."

"Tolong jangan lakukan itu lagi."

Fabian bingung apa maksud dari ucapan Gabriel.

"Tolong jangan tinggalkan aku lagi,tolong jangan menemui Adam lagi." Ucap Gabriel.

Dan entah kenapa tiba-tiba Gabriel menangis pilu,bahkan Fabian dapat merasakan tangisan Gabriel adalah tangisan kekecewaan yang sangat luar biasa.

"I'm here for you." Ucap Fabian.

Gabriel mengusap-usap punggung Fabian dan mencoba untuk menenangkannya.

"Please don't leave me again!" Ucap Gabriel lirih.

~~~

Gabriel dan Fabian kini tengah berada dimeja makan,mereka sedang menikmati makanan yang dibuat oleh Fabian beberapa waktu lalu.

"Aku ingin jalan-jalan ke taman." Ucap Gabriel.

"Tentu,setelah makan kita bisa jalan-jalan." Ucap Fabian tersenyum.

Gabriel pun membalas senyuman Fabian.

~~~

Seperti yang mereka katakan tadi,saat ini mereka sedang berjalan-jalan disekitar taman yang tidak jauh dari rumah.

Mereka kemudian berhenti sejenak disebuah area rerumputan hijau dan memutuskan untuk duduk disana.

Dengan celana jeans dan hoody Gabriel terlihat santai namu sangat tampan,sementara Fabian menggunakan celana bahan dengan atasan over size yang membuatnya semakin menggemaskan.

Gabriel kemudian memetik sebuah bunga kecil berwarna merah dan langsung menyelipkannya ditelinga Fabian.

"Cantik." Ucap Gabriel.

Fabian tersenyum menatap Gabriel.

Senyuman Gabriel tiba-tiba berubah menjadi murung.

"Kenapa Mas sedih?" Tanya Fabian.

"Aku takut kamu pergi." Ucap Gabriel.

"Aku tidak akan kemana-mana." Ucap Fabian.

"Vina dulu juga berjanji seperti itu." Ucap Gabriel.

Sebenarnya Fabian bingung arah pembicaraan ini mau kemana,dia bingung dengan apa yang diucapkan oleh Gabriel.

Tapi,sejak Fabian hadir dikehidupan Gabriel,dia merasakan hidupnya jauh lebih baik.

Perlahan ingatan tentang Vina mulai hilang,rasa dendamnya pada Vina dan Tomi pun perlahan juga mulai menghilang meskipun tidak semuanya.

Mereka tertawa bersama sambil bercanda ria.
Fabian senang karena akhirnya Gabriel bisa kembali tersenyum.

Gabriel juga senang karena karena dia bisa melihat senyum Fabian yang indah,yang membuat hari-harinya berubah menjadi semakin lebih baik.

"Fabian..."

Fabian kemudian menoleh.

"Can i kiss you?" Tanya Gabriel.

Belum sempat Fabian menjawab,Gabriel langsung mencium Fabian tepat dibibirnya.

Fabian terbelalak kaget dan terdiam.

Gabriel memejamkan matanya dan melumat bibir Fabian dengan lembut.
Karena terbawa suasana,Fabian membalas ciuman Gabriel yang akhirnya mereka pun bercumbu ditaman tersebut.

Setelah beberapa saat bercumbu,Gabriel pun melepaskan ciumannya.

"Sweet like candy." Ucapnya sambil menyentuh bibir Fabian.

Mereka berdua benar-benar menikmati waktu bersama dengan penuh kebahagiaan dan canda tawa.

Salah satu kebahagiaan Gabriel adalah dengan melihat senyuman Fabian yang terasa sangat hangat dan tulus.

Bersambung…

MY FUTURE [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang