Jam sudah menunjukkan pukul 11:00 malam,suasana rumah juga sudah mulai sepi karena semua penghuninya tertidur.
Fabian hanya bisa berguling kesana kemari di atas tempat tidurnya karena dia tidak bisa tidur.
Fabian kemudian menatap langit-langit kamar sambil bergumam.
"Aku bakal betah gak ya kerja disini?"
Ceklek...
Saat tengah melamun tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarnya,dengan cepat Fabian pura-pura tertidur.
Orang tersebut kemudian masuk dan menghampiri Fabian,dia adalah Gabriel.
"Fabian." Ucapnya pelan.
Gabriel menatap wajah Fabian yang sedang tertidur dengan sangat damai.
Dia kemudian duduk ditepi kasurnya dan menyentuh rambut Fabian.
"I'm sorry." Ucap Gabriel.
Dalam pura-pura tidurnya Fabian benar-benar merasa sangat kaget,dia tidak percaya kalau Gabriel akan mengucapkan maaf padanya.
Setelah mengucapkan maaf Gabriel langsung keluar dari kamar Fabian dan kembali menutup pintu kamarnya.
Fabian langsung bangun dan menyentuh pucuk kepalanya,dia masih tidak percaya kalau Gabriel mengucapkan maaf padanya.
Tanpa Fabian sadari dia pun tersenyum setelah pucuk kepalanya disentuh oleh Gabriel.
~~~
Keesokan harinya Fabian sedang menyiapkan makanan untuk Gabriel.
Sebenarnya dia masih trauma atas kejadian kemarin,tapi mau bagaimana lagi? Itu sudah menjadi tugasnya.
Setelah mempersiapkan mental yang cukup,Fabian pun berjalan menuju kamar Gabriel sambil membawa nampan berisi makanan.
Tok
Tok
Tok"Permisi Mas,aku mau nganterin makanan." Ucap Fabian.
Tak berapa lama pintu terbuka memperlihatkan Gabriel yang hanya memakai handuk memamerkan tubuh kekarnya.
"Maaf Mas,aku mau nganterin makanan." Ucap Fabian sambil menunduk.
Gabriel menatap Fabian.
"Simpan disana!" Jawab Gabriel sambil menunjuk meja.
Dengan sedikit takut Fabian pun masuk ke dalan kamar Gabriel dan meletakkan makanannya.
"Kalau begitu saya pergi dulu Mas." Ucap Fabian.
Dengan tergesa-gesa Fabian pun berbalik,tapi sialnya dia malah tersandung dan terjatuh.
Tidak hanya itu,Fabian terjatuh dan tanpa sengaja menarik handuk yang dipakai Gabriel hingga lepas.
Fabian terbelalak melihat milik Gabriel yang menggantung di antara kedua pahanya.
Dengan cepat Fabian langsung mengambil handuknya kembali dan menutupi milik Gabriel sambil meminta maaf.
"Maaf Mas,saya benar-benar tidak sengaja." Ucap Fabian.
Sementara Gabriel hanya terdiam sambil menatap Fabian yang sedang dalam kepanikan.
Fabian melilitkan handuk milik Gabriel kembali dan langsung berlari keluar.
"Aduh...ceroboh banget sih aku." Ucap Fabian.
"Ya ampun,kenapa bisa sangat besar?" Ucap Fabian.
Fabian kemudian menatap remote tv yang tergeletak di atas meja.
"Bahkan lebih besar dari remote tv itu." Ucapnya.
~~~
Dikamar Gabriel langsung memakai celana pendek dan singlet,tak lupa dia juga mengikat rambutnya ke belakang.