My Future - Bab 8

472 23 1
                                    

Usia kandungan Fabian sudah menginjak 3 bulan,dia merasa sangat bahagia dengan kahadiran sang buah hati yang kini berada di perutnya.

Tak hanya Fabian,Gabriel juga merasakan kebahagiaan yang luar biasa dengan kehadiran calon bayinya.

Gabriel menunjukkan sisi dewasanya sebagai calon ayah,dia benar-benar menjadi seorang pria yang protektif dan menjaga Fabian dengan sangat hati-hati,bahkan dia tidak mengizinkan Fabian untuk mengerjakan pekerjaan apapun.

Dimalam hari Fabian sedang berbaring dikamarnya,tak lama Gabriel masuk kedalam kamar sambil membawa segelas susu.

"Mas."

"Kamu lagi apa?" Tanya Gabriel.

"Aku lagi diem aja." Ucap Fabian.

Gabriel kemudian duduk disamping Fabian.

"Kenapa? Apa ada sesuatu yang kamu pikirkan?" Tanya Gabriel.

Fabian menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya memikirkan bagaimana orang-orang akan memandangku jika tahu aku hamil." Ucap Fabian.

"Kenapa kamu mempedulikan omongan mereka? Tidak ada yang harus kamu pikirkan,kamu hanya perlu fokus menjaga anak kita sampai nanti dia lahir." Ucap Gabriel.

"Kamu tidak perlu takut dan khawatir,aku akan selalu bersama kamu melewati semuanya." Ucap Gabriel.

"Aku hanya takut." Ucap Fabian.

Gabriel kemudian menarik Fabian kedalam pelukannya.

~~~

Fabian sangat beruntung,keluarga Pak Chandra menerima Fabian dengan penuh sukacita.

Meskipun belum ada status berkencan,tapi Gabriel sangat bahagia dengan kehadiran calon anaknya yang secara tidak langsung membuat dirinya dan Gabriel berkencan.

Sekarang Gabriel sudah benar-benar move on dari Vina.

Dia mulai kembali beraktifitas seperti dahulu dan bahkan sekarang dia pun ikut menjabat diperusahaan milik keluarganya.

Gabriel mulai disibukkan dengan kegiatan perusahaan yang saat ini dia tangani.

Dia sangat semangat bekerja yang tidak lain karena dia ingin segera menikahi Fabian dan menyambut kelahiran anak pertamanya nanti.

~~~

Dirumah Fabian terlihat sedang memasak makanan didapur,dia merasa sangat lapar.

Tak lama Bu Ratih menghampiri Fabian.

"Kamu sedang apa Fabi?" Tanya Bu Ratih.

"Ibu...aku lagi masak Bu,aku lapar." Ucap Fabian.

"Sini...biar Ibu aja yang masak." Ucap Bu Ratih.

"Gak usah Bu,biar aku aja." Ucap Fabian.

Bu Ratih menyuruh Fabian untuk duduk saja di kursi menunggu makanannya siap.

Tak lama kemudian makanan pun sudah siap untuk dimakan.

"Bu...."

"Iya Fabi? Kenapa?" Tanya Bu Ratih.

"Aku minta maaf ya Bu,karena kecerobohan aku jadinya seperti ini." Ucap Fabian.

"Sayang...dengerin Ibu,kamu tidak perlu menyesalinya,Gabriel sangat mencintai kamu,dia sering banget bilang ke Ibu kalau dia sangat mencintai kamu,ketika dia tahu kamu hamil,dia benar-benar seperti orang yang mendapatkan lotre,dia benar-benar sangat bahagia."

"Sekarang Ibu tanya sama kamu,apakah perasaan kamu sama Gabriel sama? Apa kamu juga sangat mencintai Gabriel?" Tanya Bu Ratih.

"Aku juga sangat mencintai Mas Gabriel Bu,hanya saja aku malu karena aku seorang pembantu." Ucap Fabian.

"Sstttt....sekalipun saya tidak pernah menyebut kamu pembantu dirumah ini,saya menganggap kamu dan orang-orang yang bekerja disini seperti keluarga saya sendiri." Ucap Bu Ratih.

"Terima kasih Bu." Ucap Fabian memeluk Bu Ratih.

"Lebih baik kamu fokus menjaga calon cucu Ibu dan jangan memikirkan hal-hal lain yang bisa mengganggu kandungan kamu." Ucap Bu Ratih.

~~~

Sekitar jam 9:00 malam Gabriel pulang dari perusahaan,dijalan dia menyempatkan diri untuk membeli beberapa makanan yang memang menjadi kesukaan Fabian,salah satunya adalah es krim.

Sesamapainya dirumah,Gabriel langsung pergi ke kamar Fabian.

Gabriel melihat Fabian yang sedang tertidur pulas.

Gabriel kemudian menghampiri Fabian dan mengelus rambutnya pelan.

"Mas Gabriel."

Fabian terbangun merasakan sentuhan lembut dari Gabriel.

"Mas sudah pulang?" Tanya Fabian.

"Ya,aku baru saja sampai." Ucap Gabriel.

"Aku bawa es krim kesukaan kamu." Ucap Gabriel.

Fabian kemudian bangun dan duduk diatas kasurnya.

"Biar aku suapin." Ucap Gabriel.

Gabriel pun menyuapi Fabian dengan penuh cinta.
Setiap suapan yang diberikan Gabriel mengandung cinta yang sangat besar.

"Terima kasih." Ucap Fabian.

Gabriel tersenyum.

"Boleh Mas pegang perut kamu?" Tanya Gabriel.

Fabian terharu mendengar Gabriel yang menyebut dirinya Mas,meskipun bukan hal yang istimewa,tapi itu terdengar istimewa bagi Fabian.

"Tentu Mas." Ucap Fabian.

Gabriel kemudian berjongkok ditepi kasur dan mengelus perut Fabian.

Gabriel kemudian mengangkat sedikit baju Fabian ke atas dan mencium perutnya.

"Jagoan Daddy sedang apa disana? Daddy sudah tidak sabar ingin melihat kamu." Ucap Gabriel.

Fabian hanya tersenyum melihat Gabriel yang sedang berbicara.

"Apa kamu senang dengan kehamilan ini?" Tanya Gabriel.

"Tentu saja,ini anak kita pasti aku senang." Ucap Fabian.

Gabriel tersenyum dan memeluk Fabian.

"Aku sudah mempersiapkan semuanya,kita akan menikah minggu depan." Ucap Gabriel.

Gabriel kemudian mengelus pipi Fabian dengan lembut dan cuppp...dia mencium bibir Fabian dengan penuh kelembutan.

Gabriel melumat bibir Fabian dengan perasaan cinta,Fabian pun membalas lumatan yang diberikan oleh Gabriel.

"I love you." Ucap Gabriel.

"Love you too." Balas Fabian.

Malam ini Gabriel pun memutuskan untuk tidur dikamar Fabian.

Dia ingin menemani calon istri dan calon bayinya melewati malam yang indah yang hanya ada mereka berdua.

Bersambung…

MY FUTURE [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang