PROLOG

29 2 1
                                    


"Setidaknya demi gue na."ucap lelaki itu

"Apa yang kamu tau, Galen?"ucap Anna

"Gue tau semua tentang Lo bahkan keluarga Lo, gue kenal Lo ga 1 tahun 2 tahun na. Gue kenal Lo sejak kecil."ucap Galen

"Tapi kamu ga akan tau Galen seberusaha apa aku buat membanggakan orang disekitar aku, seberusaha keras apa aku berusaha buat bunda bangga dan bisa menyayangi aku seperti bunda menyayangi Ella"

"Aku iri bahkan sama adik aku sendiri Len, bunda bilang aku yang salah bahkan aku salah udah lahir ke dunia ini. Len, aku se buruk itu ya?"ucap Anna

"Gada yang seburuk itu na, gue ada disini buat Lo, sebagai teman masa kecil Lo, gue tau betul Anna gadis kecil yang lugu dan baik.."

"Lo inget saat kita disekolah dasar, Lo bahkan berbagi makanan Lo disaat gue ga bawa uang saku"ucap Galen

"Cukup menjadi terlalu baik yang bahkan merugikan diri Lo sendiri, waktunya Lo mencari kebahagiaan lo sendiri na, waktunya Lo egois sekali aja"lanjut Galen

"Aku ga berhak ada disini, Galen."ucap Anna

"Pulang na, biar waktu yang menentukan kapan Lo diterima dirumah itu"ucap Galen

•••

1 hari sebelum obrolan Anna dan Galen.

"Pada akhirnya orang lama tetap pemenangnya na, walaupun kamu ga pernah punya hubungan dengan Galen tapi dia baik buat kamu"ucap Aksa

Aksa menatap dalam mata gadis dihadapannya yang kini terlihat sendu dan penuh luka tak seperti dulu yang penuh dengan keceriaan dan tatapan manis yang membuatnya tenang.

"Merelakan adalah bagian dari mencintai, Anna"ucap Aksa

Gadis itu terduduk merasakan tubuhnya melemas, lelaki dihadapannya adalah kekasihnya namun tanpa sengaja Anna tega melukainya, ia tega memberikan lukanya untuk kekasihnya yang bahkan sudah mempunyai banyak luka tersendiri.

"Maaf, Aksa."ucap Anna

"Maaf untuk semua hal yang gabisa aku ubah, maaf untuk semua luka yang aku buat dihati kamu, maaf untuk semuanya, Aksa."ucap Anna

"Gada yang salah disini. Masa kita udah habis na. Kamu berhak bahagia dengan pilihan kamu, rasa aku masih sama masih sangat mencintai kamu"ucap Aksa

Lelaki itu menghela nafas sebelum berlalu pergi meninggalkan Anna yang masih terduduk dengan isakkan yang semakin keras.

"Maaf..."lirih Anna

•••

Beberapa hari kemudian....

"Apa yang kamu mau Anna!!"bentak Merlin

"Apa selama ini yang bunda kasih ga pernah cukup! Bunda udah kasih semuanya buat kamu tapi ini balesan kamu! Kamu selalu meminta lebih, kenapa Anna?? Kenapa??"ucap Merlin

"Ka, maafin Ella. Ella emang merebut semuanya"ucap Ella

"Tutup mulutmu El!"teriak Anna

"Berhenti berteriak Anna!!"bentak Merlin

"Kenapa? Aku selama ini diam Bun, tapi apa Bun? aku malah semakin disepelekan. Semakin hari aku merasa aku hanyalah orang asing yang tinggal dirumah ini!"

"Butuh berapa lama lagi kalian menerima aku!!"ucap Anna

"Butuh waktu berapa lama lagi!! Jawab!!!"teriak Anna

"Anak tak tau diri, beraninya berbicara keras pada orangtuamu! Saya bersumpah mengaku menyesal telah melahirkan anak sepertimu!!"bentak Merlin

"Arghhhhhh"teriak Anna

Anna melirik tangannya, Pisau yang berada ditangannya kian ia bawa perlahan menuju lehernya membuat semua orang disana menegang.

"Ini kan yang kalian mau! Ini? Iya? Hah!! Jawab sialan arghhh"teriak Anna

Pisau itu menggores lehernya membuat darah menetes meninggalkan bercak merah pada seragam putihnya.

Apa akhir dari sebuah penolakan?

•••

.

.

.

.

.

.

Hai semuanya selamat datang dicerita baru aku, baca ceritanya agar dapat mengetahui ending yang akan didapat oleh tokoh cerita ini.

Gumawoo semuanya...

Sarangee....

TOLONG TERIMA AKU [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang