5. SUMBER KEKECEWAAN

7 1 0
                                    


Ditengah malam yang minim cahaya, Gadis dengan seragam sekolah SMA itu berjalan dengan langkah lesu, ia berjalan dengan sisa tenaganya, hari ini benar² menguras habis energinya.

"Aku emang ga pernah dianggap ada"

Lirih gadis itu dengan mata yang sudah berkaca², tempat yang ditujunya sekarang adalah pantai.

Sesampainya disana, gadis itu duduk ditepi pantai yang dimana ia bisa melihat ombak yang menyapu pasir pantai dan bulan yang bersinar terang.

"Lupakan sejenak tentang rumah, aku hanya ingin menikmati ketenangan ini sebentar saja"ucap Anna

Ya, gadis itu adalah Anna, gadis yang tidak pernah merasa tenang dan bahagia, gadis yang penuh luka dan rasa sakit.

Gadis itu megukir senyuman tipis, sesakit apapun luka yang telah menghantamnya ia akan berusaha tetap terlihat kuat.

"Tuhan, sebenarnya apa salah aku"

Ia kembali mengingat kejadian disekolah tadi, dimana ia dimaki habis²an oleh Aksa kekasihnya dan juga Natasya sahabatnya dulu.

"Tuhan, siapa yang harus aku harapkan? Dimana rumah yang sebenarnya?" Lirih Anna

Bunyi langkah kaki dibelakangnya tak membuat gadis itu goyah, gadis itu menghela nafas saat ia merasa ketenangannya akan sirna.

"Pulang"

Suara berat khas lelaki itu menyapa telinga Anna, gadis itu menoleh menatap lelaki yang sangat tinggi itu.

"Sejak kapan peduli sama Anna bang?"ucap Anna

Darren melepas jasnya dan menempatkannya pada tubuh Anna, lelaki itu baru saja pulang dari kantornya namun sesampainya dirumah ia mendengar bahwa Anna belum pulang yang dimana itu memancing amarah kedua orangtuanya, akhirnya lelaki itu memutuskan mencari Anna.

"Lo kalo pulang ke rumah sekarang, Lo bisa mati na"ucap Darren

" Mau mati atau ngga, abang ga pernah mau tau"ucap Anna

Gadis itu terkekeh miris, menertawakan nasibnya yang malang.

"Jangan egois na, kalau pun gada orang yang peduli sama Lo setidaknya Lo peduli sama diri Lo sendiri"ucap Darren

"Bang, aku ga pernah diberi waktu untuk membela diri aku sendiri, aku selalu dipojokkan oleh kalian walaupun aku Gatau salah aku dimana"ucap Anna

Dadanya mendadak sesak mengingat perlakukan keluarganya yang tak sedikitpun peduli padanya.

"Lo udah dewasa na, bersikaplah sesuai usia Lo, jangan kekanak²an"ucap Darren

Gadis itu menggelengkan kepalanya, menatap Darren dengan sorot kekecewaan.

"Siapa disini yang paling bersikap kekanak-kanakan, aku atau Ella?"ucap Anna

"Ella selalu dibangga²in sama kalian, seberusaha apapun aku, aku ga pernah bisa buat kalian bangga karena kalian cuma liat buruknya aku"ucap Anna

Anna meraih tasnya, ia berjalan meninggalkan pantai dan Darren yang menatapnya datar.

•••

Dengan rasa takut yang ada, gadis itu tetap pulang ke rumah yang ia sebut neraka.

"Apa yang aku harapkan dengan pulang ke rumah?"ucap Anna

Anna terkekeh sebelum berjalan menuju pintu utama, namun saat menyentuh gagang pintu, suara bentakan dua orang yang saling berargumen sudah terdengar.

TOLONG TERIMA AKU [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang