11. PEMENANG DARI SEGALA PENENANG

8 1 0
                                    


Gadis itu menatap kosong taman yang berada dihadapannya, bahkan ia mengabaikan panggilan yang terus dilontarkan oleh lelaki disebelahnya.

"Apa yang terjadi na?"ucap Aksa

Aksa begitu cemas saat Anna menelponnya dengan isak tangis sehingga tanpa pikir panjang lelaki itu menuju rumah Anna.

Aksa cukup terkejut menemukan Anna berdiri didepan gerbang rumahnya tanpa alas kaki dan masih menggunakan seragam sekolah.

Aksa segera membawa gadis itu menuju taman ini, mereka duduk pada sebuah bangku taman yang diterangi oleh lampu taman dengan tiang.

Aksa membawa kekasihnya kedalam pelukannya, ia memeluknya erat seakan tak akan melepaskannya.

Anna yang mendapat pelukan secara tiba-tiba itu kembali merasakan rasa sesak didadanya, ia kembali menangis terisak.

"Semuanya akan baik² aja na, percaya sama aku yaa??"ucap Aksa

Aksa mengusap rambut Anna yang tengah dipeluknya, hati Aksa sangat terluka melihat kekasihnya yang tengah rapuh itu.

"Na, kalo ada apa² cerita sama aku ya"ucap Aksa

Anna benar² tidak bisa berkata² lagi, ia hanya bisa menikmati pelukan hangat dari Aksa dan menangis meluapkan segala sakit yang telah ia rasakan untuk hari ini.

•••

Malam semakin larut, Aksa membawa Anna untuk pulang walaupun Anna terus menolak untuk pulang ia tak ingin pulang ke rumah dimana ia akan kembali terluka.

"Aksa, Anna gamau pulang"ucap Anna

"Kenapa??"ucap Aksa

"Aksa, aku ga diterima di rumah itu jadi untuk apa aku ada dirumah itu"ucap Anna

Tubuhnya melemas, ia kembali merasakan sesak didadanya mengingat setiap kali ibunya melontarkan kata² yang menyayat hatinya.

"Na, kita ke rumah aku dulu yaa? Kamu mau??"ucap Aksa

"Anna ga akan mau merepotkan Aksa, biarkan Anna menelusuri jalan untuk melupakan semua rasa sakit dan luka"ucap Anna

"Anna selalu merasa salah Aksa, selalu salah atas semua yang Anna lakukan dan Anna lewati"lanjut Anna

"Biarkan Anna menemukan jalan kearah pulang yang sebenarnya"lanjut Anna

"Na, ucapan kamu membuat aku tersadar bahwa kehadiran aku tak akan cukup untuk membuat kamu merasa memiliki rumah"ucap Aksa

"Aku merasa aku belum sepantas itu untuk kamu jadikan rumah, aku hanyalah orang jahat yang berlaku sok baik"lanjut Aksa

"Tidak sama sekali Aksa, seseorang tidak selamanya harus bersandar pada orang lain yang dimana semua orang mempunyai titik luka nya sendiri"ucap Anna

"Mari sembuh bersama"lanjut Anna

Aksa tersenyum tipis, ia kembali memeluk tubuh kekasihnya yang kini kembali meneteskan air mata.

"Hati² saat menelusuri jalan untuk sampai pada arti rumah yang sebenarnya"ucap Aksa

"Anna akan berusaha"ucap Anna

Akhirnya mereka memilih saling berpamitan yang dimana Anna kembali ke rumah dengan berjalan kaki sembari menikmati angin malam yang dingin menusuk kulitnya.

TOLONG TERIMA AKU [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang