04. Perasaan Apa Ini?

178 43 47
                                    

H A P P YR E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y
R E A D I N G

"Eh?"

Keisha tidak berkata-kata lagi, ia menuruti perintah Kakaknya. Arka memberikan buku dongeng dengan sampul seekor kancil dan beberapa hewan lainnya yang berbentuk kartun kepada dirinya.

"Kakak nyuruh aku baca ini?" tanya Keisha.

Arka tidak berkata apa pun, tapi kembali menaruh buku tadi ke tempat semula.

"Aku kan udah gede, ga mau baca buku cerita," kilah Keisha.

"Udah, ah. Aku sama Fani mau nyamperin Kak Burung di situ." Keisha berdiri dari kursi yang ia duduki.

"Sini aja."

Fani sempat tidak menyangka jika Arka akan mengeluarkan suaranya selain ketika berpidato atau pun berbicara dengan orang-orang tertentu. Ya ... mungkin Keisha termasuk dalam orang tertentu itu, secara Keisha adalah adiknya. Berteman dengan Keisha ada untungnya juga, dapat mendengar Arka berucap langsung, pikir Fani.

"Engga mau, bosen di sini," keluh Keisha.

Setelah itu Keisha dengan sendirinya meninggalkan Arka dan menghampiri Elang, sedangkan Fani berjalan ke arah rak-rak untuk mencari buku yang akan ia baca.

"Hai, Kak Burung!" sapa Keisha.

"Cha," sahut Elang.
"Katanya males baca buku, kok ke perpus?"

"Tadi nemenin Fani, tuh lagi nyari buku," tunjuk Keisha.

Dengan tubuh pendeknya, Keisha berusaha menggapai salah satu buku yang membuatnya tertarik.

"Nih."

"Ye, makasih, Kak Burung!"

"Sains dan teknologi. Nggak mau, ah. Kirain bukunya seru," gerutu Keisha.

Bersusah payah Keisha mengembalikan buku tersebut ke tempat sebelum ia ambil tadi, berharap Elang akan membantunya.

"Dasar, bocil! Sini gue aja yang baca," ucap Elang mengambil alih buku tersebut.

"Lo belum buka dalemnya, makanya ga tau seseru apa buku ini." Elang berjalan menuju salah satu meja, dekat dengan Arka, dan Keisha yang mengekorinya.

"Nih liat ad–"

"Cha, masuk. Udah bel," ucap Arka menarik lengan Keisha secara paksa.

Elang ingin menahannya, tapi ia ingat akan janjinya sendiri untuk tidak berinteraksi dengan Arka apa pun yang terjadi.

"Keisha, tungguin aku!"

•••

"Kak Arga lama banget, sih," keluh Keisha.

Keisha duduk di ruang tamu dengan memeluk boneka kesayangannya, menantikan Arga pulang setelah menyelesaikan urusannya. Tadi siang sepulang sekolah, Arga berjanji jika malam ini ia akan menemani Keisha tidur dengan membacakan buku Sains dan Teknologi yang ingin dibaca oleh Keisha dan Elang sejak di perpustakaan.

Step Twins [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang