H A P P Y
R E A D I N G"Papa, tuh, nggak jemput."
"Lupa, Cha. Papa kan udah tua. Maaf, ya?"
"Sebel banget sama Papa."
Sepulang dari sekolah, Keisha langsung merajuk dengan ayahnya. Bisa-bisanya Julian lupa untuk menjemput dirinya, untung saja Arka teringat dan langsung menemuinya. Jika tidak, mungkin saja sampai saat ini ia masih terduduk di sana.
"Echa mau apa? Nanti Papa beliin, deh. Asalkan maafin Papa, ya?"
"Mau bobo sama Kak Arka, kangen," sahut Keisha.
Julian menimbang-nimbang permintaan Keisha, sepertinya untuk malam ini tidak apa. Karena jika bukan karena Arka pun entah bagaimana lagi kondisi Keisha.
"Semalam ini doang, ya. Sana mandi dulu," ucap Julian.
"Yeay. Makasih, Papa!"
Keisha segera membersihkan dirinya. Setelah selesai, ia langsung menuju kamar Arka.
"Kakak!"
"Buka, dong!" ucap Keisha, beberapa menit sehabis ia memanggil kakaknya itu, pintu masih tertutup.
"Ntar dimarahin Papa, Cha. Mau uang jajannya ga dikasih?" sahut Arka dari dalam.
"Engga. Janji, deh, Papa engga marah."
Ceklek!
Keisha membuka pintu kamar Arka sendiri, dan seperti biasa kakaknya itu tentu akan berada di meja belajar bersama tumpukan buku.
"Hei, Cha?"
"Kak Arka ...." Keisha merentangkan tangannya, seolah bertahun-tahun tak berjumpa.
"Lebay!" cibir Arka.
"Ih, Kak Arka nggak kangen aku?" tanya Keisha.
"Nggak."
"Jahat, deh."
"Sini," ajak Arka.
Dengan manja Keisha memeluk tubuh kakaknya, Arka pun mendekap Keisha dengan sayang. Mereka melupakan status saudara tiri tersebut. Keisha memang menganggap Arka sebagai kakaknya, tapi tidak tahu dengan Arka.
"Kata Papa, malam ini boleh bobo sama Kak Arka," ucap Keisha.
"Hm. Kenapa kemaren Echa ga bobo sama Kak Arga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Twins [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSudah terbit di Teori Kata Publishing, ig: @teorikatapublishing. Hubungi 087768968182 (Penulis) untuk pemesanan. [GUE TANTANG LO BACA PART 1. SERU LANJUT, GA SERU YA UDAH, SIH, LANJUT AJA. GUE JAMIN SERU!] Cerita ini diikutsertakan dalam event PENSI...