bab 2

21 8 4
                                    

Sofia sibuk mempersiapkan pemakaman ibunya. Hati Sofia sakit saat melihat ibunya yang terbaring lemas tanpa napas. Jujur hatinya masih tak sanggup kehilangan Ibunya.

"Sofia, kamu yang tenang ya!" Kyra mencoba menenangkan kembali keponakannya. Ia tahu tak mudah untuk melepaskan orang yang tersayang. Apalagi orang itu adalah ibu yang selama ini merawat dan membesarkannya.

"Iya Sofia,"gumam Sofia sembari menyeka air matanya.

Dua jam Persiapan pemakaman Kak Laras sudah selesai. Mulai dari pemandian jenazah hingga proses pemakaman. 
Sofia masih terdiam di pemakaman ibunya. Langkahnya berat untuk meninggalkan makam ibunya yang masih hangat itu. Kyra turut sedih melihat kondisi Sofia. Kyra ingin sekali menghibur Sofia, tapi ia bingung mau menghibur bagaimana disaat situasi seperti ini.

"Sofia, kamu harus kuat."
"Kamu gak boleh seperti ini."
"Kamu harus ikhlas, aku yakin Kak Laras tidak ingin melihat kamu seperti ini."
"Kamu yang kuat ya,"kyra mencoba menenangkan kembali Sofia. Jujur hatinya ikut sedih melihat kondisi Sofia yang sekarang ini. Kyra belum pernah melihat Sofia yang seperti ini. Padahal yang Kyra tahu Sofia adalah sosok perempuan yang sangat ceria, dan tidak mudah sedih. Tapi, apa yang ia lihat saat ini. Keceriaan di wajahnya hilang ditelan angin. Tak ada keceriaan di wajahnya. Semuanya berganti kesedihan yang tidak mudah untuk dihilangkan.

"Sofia, aku mau tetap di sini bersama ibu."
"Kamu pulang saja dulu, nanti aku menyusul,"gumam Sofia sembari mengelus makam ibunya berulang-ulang.

"Sofia, please pulang ya!"
"Kamu gak boleh seperti ini, nanti kak Laras tidak tenang di sana."
"Apa kamu mau?" Kyra berusaha kembali membujuk Sofia untuk pulang.

"Baiklah, Sof!"
"Ayo, kita pulang."

Akhirnya Sofia bersedia juga untuk pulang bersama Kyra.
Kyra menghela napas lega. Setelah beberapa kali bujukan akhirnya Sofia mau juga untuk pulang bersamanya.

Kyra dan Sofia berjalan pulang ke rumahnya. Jarak antara tempat pemakaman dengan rumah Kyra lumayan jauh. Perlu waktu sepuluh menit untuk sampai ke rumahnya.

Sofia masih melamun, memikirkan kepergian Ibunya. Ia tidak mengira ibunya akan pergi secepat ini.
Melihat Sofia yang melamun membuat Kyra merasa iba, ia bingung harus melakukan apalagi untuk menghibur Sofia. Sudah berbagai hal ia lakukan untuk menghibur Sofia. Tapi kesedihan itu tidak juga pergi dari wajahnya. Mungkin Sofia perlu banyak waktu untuk mengubur kesedihan itu, sampai kesedihan dalam dirinya menghilang untuk selamanya.

10 menit sudah berlalu, Kyra dan Sofia sampai juga ke tujuannya, yaitu rumah Kyra. Kyra mengajak Sofia masuk ke rumahnya. Dan alangkah terkejutnya Kyra saat masuk ke rumahnya. Ada seseorang lelaki tampan, berkulit putih duduk di kursi tamu sembari memainkan ponsel miliknya.

"Siapa pria ini?"
"Kenapa dia bisa ada di rumahku?'
"Apa dia maling atau penyusup?"
"Oh ya Tuhan, jika benar dia adalah penjahat maka lindungilah kami berdua ini ya Tuhan!" Pertanyaan demi pertanyaan muncul begitu saja di pikiran Kyra. Pemikiran negatif terlintas begitu saja di benaknya. Melihat seorang laki-laki asing di rumahnya membuat hatinya takut, jika laki-laki ini adalah penjahat yang ingin mencelakainya dengan keluarganya.
"Tapi apakah benar, laki-laki ini adalah pencuri? Apa iya dia pencuri?
Tapi dia terlalu tampan untuk di cap sebagai pencuri. Oh ya Tuhan siapa sebenarnya laki-laki ini,"gumam Kyra di hatinya.

"Kamuuuuu siapa?"
"Kok bisaaaa masuk ke rumah saya?"tanya Kyra dengan nada terbata-bata.
Sofia yang sedari tadi menunduk, kini mendongak saat mendengar nada bicara Kyra yang mendadak berubah terbata-bata. Alangkah terkejutnya Sofia saat melihat laki-laki di depannya sekarang ini.

"Bumi, ini beneran kamu?"ucap Sofia girang, saat melihat siapa yang telah datang dan berada di depannya. Pria ini adalah Bumi. Bumi pradipa melviano, ia merupakan tetangga sekaligus sahabat Sofia dan Aditya di Surabaya. Bumi adalah sosok pria berbaik hati dan juga pintar. Ia juga famous di kalangan perempuan. Banyak wanita cantik yang jatuh cinta terhadapnya, namun belum satupun wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta sampai saat ini.
"Bumi, ini beneran kamu kan?" tanya Sofia memastikan kembali penglihatannya itu.
Sementara Kyra merasa bingung saat melihat perubahan emosi Sofia yang mendadak menjadi gembira. Apa Sofia mengenal lelaki ini? Tapi dia siapa? Kenapa dia bisa masuk ke rumahku? Berbagai pertanyaan kembali menguasai pikiran Kyra.

"Oh iya Tante, aku lupa."
"Ini Bumi, tetanggaku sekaligus temanku,"ucap Sofia mengenalkan laki-laki itu pada Kyra.
Laki-laki itu mengulurkan tangannya di hadapan Kyra, Kyra membalas uluran tangannya itu.

"Bumi, salam kenal kak!"ucap laki-laki itu tersenyum.

Deg!
Jantung Kyra berdetak begitu dengan cepat. Senyuman Bumi berhasil membuat Kyra terhipnotis seketika.
Sungguh senyuman Bumi begitu sangat memikat. Ia terlihat sangat manis dengan senyuman yang melengkung di bibirnya.
"Kyra!" jawab Kyra seraya ikut menyunggingkan senyumannya itu.

"Oh iya Bim, lo sama siapa ke sini?"tanya Sofia di sela-sela perkenalan mereka berdua.

"Bumi bareng gua,"sela seseorang menjawab pertanyaan yang diajukan untuk Bumi. Terlihat seseorang kaki-kaki tinggi tengah membawa nampan yang berisi teh hangat di dalamnya.

"Eh Kak Aditya!"ucap Sofia terkejut melihat kakaknya yang tiba-tiba sudah sampai begitu saja.

"Kakak kok, gak ngabarin aku kalau sudah sampai?, dan lagi kakak gak ikutan di pemakaman terakhir ibu,"gumam Sofia kembali mengingat mendiang ibunya yang baru di kubur itu.

"Maaf ya Dek, kakak gak bisa nemenin kamu saat proses pemakaman ibu. Bukan kakak tidak mau tapi kan, kamu tahu sendiri kakak naik apa dari Surabaya."
"Saat perjalanan mau ke sini bis yang kakak tumpangi terjebak macet, ini syukur-syukur kakak sampai saat ini, kalau tidak mungkin kakak akan sampai besok pagi."gumam Aditya menceritakan perjalanan yang memerlukan begitu banyak perjuangan.
"Ealahh, kakak lebay banget deh!"ucap Sofia tak percaya dengan cerita kakaknya itu.
"Kamu tidak percaya sama kakak?"
"Kalau kamu tidak percaya, tanya aja sama Bumi, Bumi ada bersama kakak melewati perjuangan yang penuh dengan rintangan itu."
"Ayo Bumi, ceritakan lah semuanya perjalanan kita dari awal sampai akhir" ucap Aditya merasa kesal karena Sofia tidak mempercayai kata-katanya itu.

Bumi menceritakan semua dengan sangat detail. tidak ada satu peristiwapun yang lolos dari ceritanya. Semua ia ceritakan, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar semua ia ceritakan setuntas-tuntasnya.
"Begitu Sof, ceritanya."gumam Bumi mengakhiri ceritanya.

"Kamu masih belum percaya sama kakak?" tanya Aditya kemudian.
Sofia hanya tersenyum, ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sungguh ia merasa bersalah karena tidak mempercayai perkataan Kakaknya itu.

"Ehhh elahhh, jangan ngambek gitu dong kak, kan aku memang gak tahu kejadian sebenarnya sepertinya apa. Lagipun wajarlah aku meragukan perkataan kakak, apalagi selama ini kakak sudah sering berbohong sama aku,"ucap Sofia seraya mengungkit kejadian sebelumnya itu, dan sontak membuat Aditya bingung harus berkata-kata apalagi.

"Oh ya udah jangan berantem. Tak baik ribut di hari duka."
"Oh ya udah kalian istirahat besok pasti bakalan banyak tamu yang akan melayat ke sini," ucap Kyra mencoba merelaikan pertengkaran kecil antara dua bersaudara ini.

Sofia dan Aditya pun terdiam dan menuruti apa yang di katakan oleh Kyra.
Kyra membawa Sofia Aditya ke kamar mereka yang sudah siapkan tadi pagi.
Sementara Bumi, Kyra mengantarnya ke kamar tamu di samping kamarnya.
"Oh ya Tuhan, mimpi apa aku semalam kenapa aku kedatangan pangeran tampan ini."bisik Kyra dibatinnya.

Lohhaaa Secret Puzzle bab 2 sudah up nih!

Yuk baca dan nikmati keseruannya.

Arigato!
Sarangheyou

secret puzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang