bab 10

6 1 0
                                    

Menghirup aroma coffe cappucino di atas teras rumah sambil melihat Birunya langit membuat hati siapa saja akan merasa tenang dan damai, ini yang kini dirasakan gadis cantik berambut pirang yang kini duduk termenung sambil meminum secangkir coffe cappucino kesukaannya . Gadis itu adalah Anggita aillena Syifa , gadis berusia 17 tahun yang duduk di bangku kelas XI SMA.
"Huihhh ,"desah Anggita sambil meminum kopinya yang masih hangat.

Sebuah notifikasi pesan terpampang di layar handphonenya. Ia melirik sekilas dan mengabaikannya lagi , lalu kembali menatap langit . Bayangan masa lalunya kembali masuk ke dalam pikirannya .
Seseorang gadis manis tengah tersenyum bahagia bersama laki-laki di sampingnya itu sungguh membuat Air mata Anggita turun ke pipinya .

"Farel gua kangen ,"gumam Anggita dalam isak tangisnya .
Perasaan rindu kembali menyeruak di hatinya .masa lalu indah bersama orang terkasih tak akan pernah ia lupakan.
Anggita benar-benar merindukan Farel kekasihnya yang kini telah pergi jauh darinya.

Notifikasi pesan kembali terpampang di layar handphonenya .
Terlihat nama Daren muncul , membuat Anggita terpaksa membacanya .

[Git lo nggak masuk hari ini ?]
[Ayo dong jawab , hari ini lo masuk tidak?]
[Lo masuk ya! Gue nggak ada temannya nih!]
[Pokoknya lo harus masuk !]
[Gua jemput lo sekarang !]

Anggita menghela napas beratnya , ia kembali meletakkan handphonenya. Pikirannya masih terbayang ke kekasihnya Farel , sudah satu tahun lebih Farel telah meninggalkannya ,tapi Anggita ia masih belum bisa melupakannya .sifat manja Farel kepadanya , perhatian Farel kepadanya tidak mungkin pernah ia lupakan. Kini hanya kenangannyalah yang masih tertinggal di hatinya.

Tut Tut Tut

Suara klakson terdengar sampai ke teras Rumah Anggita .
Terlihat mobil sport berwarna merah telah terparkir di luar rumah Anggita.
"Daren...,"gumamnya saat ia melihat siapa yang datang.

Notifikasi pesan kembali terpampang .

[Gua sudah ada di depan rumah lo!]
[Lo cepat turun , nanti kita telat!]

"Ishhh ....."
"Daren ngeselin , hari ini kan gua nggak mau sekolah,"ujar Anggi saat melihat pesan dari Daren.

Daren Alvero Robert , sahabat baik Anggita yang selalu ada untuk Anggita , Daren adalah salah satu orang yang sangat Anggita percaya dan tanpa Anggita ketahuan Daren memiliki perasaan yang sangat dalam untuknya.

"Gua sudah nungguin lo setengah jam tau ,"omel Daren saat melihat Anggita yang sudah ada didekatnya.

"Daren ngapain lo jemput gua sih? Gua kan nggak mau sekolah ,"gerutu Anggita kemudian .

"Sebenarnya gua tau hari ini lo nggak mau masuk , tapi berhubung gua nggak ada teman , ya jalan satu-satunya adalah maksa Lo,"jawab Daren santai merasa tidak berbuat dosa apapun.

"Gua mau nunjukin sesuatu kepada lo ."
"Nanti sepulang sekolah gua ajak lo ke sana ,"ucap Daren sebelum ia mengemudikan mobilnya .

"Lo mau ajak gue kemana? "tanya Anggita lagi
"Rahasia ....."
"Nanti juga lo bakalan tau."
"Gua jamin deh tempat itu bakalan jadi tempat favorit Lo."
Anggita hanya mendengarkan saja , tak berniat bertanya lagi.
Bagi Anggita tempat ternyamannya adalah bersama Farel.

Seperti janji Daren , sepulang sekolah ia akan membawa Anggita ke sesuatu tempat yang akan membuatnya senang,

"Kita sebenarnya mau kemana Dar?"tanya Anggita penasaran.
"Lihat aja Gi ,gua jamin deh pokoknya lo pasti suka tempat itu ,"jawab Daren penuh teka -teki ,dan membuat Anggita semakin penasaran dengan tempat yang akan ia kunjungi.

Dua puluh menit dalam perjalanan Anggita dan Daren sampai juga ke tempat yang mereka tuju.

"Kita mau ngapain ke sini?"tanya Anggita saat ia tau kemana Daren membawanya.

Terlihat sebuah coffe shop yang besar ada di pinggir jalan . Anggita mengernyitkan dahinya bingung .

"Ini coffe shop paling populer di sini,"
"Kopi enak dan berkualitas tinggi ada di sini."
"Semuanya enak-enak loh! , apalagi kopi cappucinonya mantap !"

"Bikin ketagihan,"
"Berhubung lo itu penggemar kopi cappucino makanya gua bawa lo kemari,"jelas Daren antusias.

"Gua tau lo nggak bakalan mau gua bawa ke sini."
"Makanya gua rahasian dari Lo,"jelas Daren lagi, dan Anggita ia hanya bisa diam tak berkomentar.

"Kalau lo enggak suka tempat ini gua janji deh gua gak bakalan maksa lo lagi untuk selalu ngikutin gua."
"Tapi gua jamin lo bakalan suka tempat ini."
"Karena gua udah nyobain langsung ,dan rasanya memang mantap ."kata Deren penuh semangat sembari mengingat momentnya saat merasakan kopi cappucino di coffe shop itu.

Mendengar ucapan Daren , Anggita sangat penasaran, apa iya kopi di sini seenak itu?

"Ayo kita masuk ,"ajak Daren sembari menarik tangan kanan Anggita .

Anggita menurut begitu saja , membiarkan Daren membawanya ke coffe shop itu.

Kafe itu sangat penuh , saking penuhnya banyak orang yang belum menemukan tempat duduk.

"Apa benar kopi di sini seenak itu!,"
"Gua benar -benar penasaran,"gumam Anggita pada diri sendiri.

Anggita dan Daren menoleh ke sana ke sini , berharap ada tempat duduk kosong yang masih bisa mereka duduki , dan tak lama dari itu mereka akhirnya menemukan dua kursi kosong dan segera mungkin
mereka duduki tempat itu, takut di dahulukan orang lain.

Daren melambaikan tangannya ia tengah memanggil pelayan coffe shop yang berdiri di sudut paling kiri.

Selang beberapa saat pelayan itu datang ke tempat mereka berdua dengan membawa sebuah buku mini dan satu bolpen berwarna hitam di tangannya.

"Iya Mas dan Mbak mau pesan apa?,"tanya pelayan itu sembari membuka buku mininya bersiap menulis pesanan mereka.

"Gua pesan satu Americano mas ! dan lo Git mau pesan apa?"

Kalau gua satu cappucino spesial Mas! "kata Anggita menyebutkan pesanannya.

"Baik Mas, Mbak, pesanan kalian akan saya antara !"kata pelayan itu .

Pelayan itu segera pergi untuk membuatkan pesanan mereka berdua.

"Dar tempat ini lo dapat info dari mana?"tanya Anggita penasaran.

"Biasalah, dari medsos!"
"Coffe shop di sini sangat terkenal , bahkan mendunia !. Terbukti banyak turis-turis yang datang ke sini hanya untuk nyobain kopi di sini ."

"Yang benar ?"

"Iya benar! , ngapain juga gua harus bohong sama lo ."

"Lihat nih!."Daren memperhatikan akun Instagram coffe shop itu dan memang benar apa yang dikatakan Daren kalau kopi di situ memang yang terbaik.

"Makanya lo nyobain dulu! , jangan protes!"
"Gua jamin lo bakalan suka tempat ini. "

Untuk waktu yang lama , akhirnya pesanan mereka sampai juga.

Satu Americano dan satu cappucino telah diantaranya oleh seorang pelayan.

"Ini Mas , MBK pesanannya,"ucap pelayan itu dan meletakkan pesanan mereka di meja .

"Eh btw mas sama mbak ini pacaran ya ?"tanya pelayan itu membuat Anggita sedikit tersedak .

"Enggak kok mas kita berdua ini sahabat dari kecil ,"jawab Anggita langsung.

"Tapi kalian berdua itu terlihat cocok loh Kak, kalau gua perhatiin dari dekat,"ujar pelayan itu lagi membuat Anggita dan Daren sedikit tertegun atas perkataan pelayan itu.

"Enggak mungkin mas , gua sama Daren itu sudah kayak adik kakak ,kita berdua sudah berteman dari kecil tidak mungkin kalau kita punya hubungan lebih dari sekedar sahabat."Daren hanya diam tak berkomentar , sebenarnya perkataannya Anggita telah sedikit melukainya .tanpa Anggita ke tahui Daren sudah mempunyai perasaan ke Anggita sudah lama , tapi Daren tak pernah mengutarakan itu . Karena ia takut kalau Anggita akan menjahuinya. Daren hanya bisa melihat dari kejauhan. Daren ingin selalu melihat Anggita bahagia walau itu hanya sesaat. Itu tidak apa-apa asal Anggita bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

secret puzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang