bab 9

2 1 0
                                    

Sofia menenangkan hati Anggita, Sofia tau apa yang dirasakan oleh Anggita .

"Gi , lo yang sabar ya !"gumam Sofia mencoba menenangkan hati Anggita .

"Tapi Farel Sof , gua gak mau kehilangan Farel Sof. Lo tau kan betapa berartinya hidup Farel untukku"ucap Anggita di isak tangisnya. Ia terus saja menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa Farel .

"Dua tahun Gi kita pacaran , tapi Farel selalu aja mengalah sama gua , tapi gua selalu saja menyusahkannya ,"ucap Anggita yang masih terisak , ia mengingat kenangan saat bersama Farel . Sungguh moment itu tidak akan pernah dilupakannya.

---
Bayangan itu kembali menyeruak di ingatannya . Kematian Farel diperlukannya tidak akan pernah lepas begitu saja . Sama halnya Farel yang selalu ada dihatinya. Memang sudah banyak cowok yang beberapa kali menembak Anggita , tapi tanpa harus berpikir Anggita langsung menolak saat itu juga . Tragis sih .. tapi itu lebih dibandingkan ia memberikan harapan palsu yang tidak akan pernah mereka dapat . Hatinya terlalu setia untuk Farel , sampai kopi cappucino yang mereka perdepatkan kini menjadi favorit Anggita .Aneh sih ! Tapi itulah yang terjadi . Saat kematian Farel Anggita belajar untuk lebih menyukai kopi .itu ia lakukan semuanya karena Farel . Ia tak ingin Farel berangsur-angsur dalam kesedihan hanya karena ia tidak menyukai kopi . Ia tak hal itu sampai terjadi . So karena itu Anggita belajar untuk menyukai kopi , terlebih lagi kopi Cappucino yang dulu ingin Farel kasih untuknya .

"Gi , Anggi ....."panggil Daren yang tiba-tiba ada di dekatnya .

"Apaan sih Dar , ngangguin gua ngelamun aja! "Ucap Anggita kesal, dan sementara Daren ia hanya cengengesan . Entah ngidam apa mamanya saat ngandungin dia. Menyebalkan.

"Lo sih , gua panggilin dari tadi malah ngelamun ! "
"Lo ngelamun apa sih Gi ? Kayaknya khusuk banget , awas loh nanti lo kesambet baru tahu rasa ."gerutu Daren tanpa henti .
Sementara Anggita ia hanya memutar bola matanya ke lain arah . Entah apa yang dia katakan sungguh Anggita tak mengerti sama sekali .
"Gi , Anggi "
"Gi , ya elah malah ngelamun lagi nih anak,"Daren menepuk jidatnya tak mengerti .

"Gi , Anggi....,"teriak Daren di dekat kuping Anggita ,

"Anjirrr,"umpat Anggi kesal .

"Lo parah ya Der , mau ngebunuh gua Lo?"tanya Anggi kesal , ia mengelus-elus kuping kanannya.

"Ya elah lebay banget jadi cewek , di teriakin gitu aja sudah kesal ."ejek Daren seketika membuat amarah Anggita semakin bertambah.
Anggita mencoba mengontrol emosi .

Ia menghembuskan nafas berulang , sampai Amarah ditumbuhnya kian berkurang . Daren terkekeh melihat Anggita yang mencoba mengontrol emosinya, entah kenapa menjahili Anggita begitu sangat menyenangkan bagi dirinya. Apa karena Daren menyimpan perasaan ke Anggita ,yang membuat Daren selalu menggodanya.

"Gi , Lo lagi bengongin apa sih Gi , dari tadi gak kelar-kelar?"tanya Daren kepo .
Anggita terdiam sejenak , ia mencoba mencerna pertanyaan Daren.

"Gua Rindu Farel Dar ,"gumam Anggita dan sontak membuat hati Daren patah , sudah beberapa usaha ia lakukan untuk membuat Anggita jatuh cintanya padanya . tapi semuanya gagal dan gagal . Butuh waktu yang panjang untuk membuat Anggita membuka hatinya sedikit demi sedikit .

"Lo nggak usah kepikiran Farel terus , gua yakin kok Farel gak mau lihat lo kayak gini . Lo harus kuat Gi , Lo harus ikhlas ! Ini semua untuk Farel , biar dia tenang di sana "ucap Daren mencoba menenangkan hati Anggita dan juga dengan hatinya . Daren tau betul kalau Farel adalah cinta pertamanya , dan Daren tahu sangat sulit untuk melupakan seseorang yang sangat di sayangi. Karena Daren juga merasakan itu.

Sudah lama Daren menyimpan perasaan ini untuknya , bahkan sebelum Anggita dan Farel dipertemukan . Tapi Daren tak pernah berterus terang ia hanya menyembunyikan perasaan itu rapat-rapat . sampai akhir orang lain yang telah merebut hatinya, dan itu membuat Daren sangat menyesal . Andai dia lebih cepat mungkin Anggita akan menerimanya. tapi ia takut kalau hal sebaliknya yang terjadi . pasti dia akan sedih , kecewa dan sakit hati.

Sekarang kesempatan itu datang lagi , tapi itu semakin sulit untuknya. Karena ada masalalu kelam yang tak mudah untuk di patahkan . Tapi , Daren tak menyerah ia terus berusaha untuk mendapatkan cinta . Cinta yang lama ia tutupi , dan sudah saatnya ia bertindak . mengejar cinta sejatinya.

Anggita , ia menangis dipelukan Farel . entah kenapa Akhir-akhir ini ia merasa cengeng . Dia ingin terlihat kuat , tapi hatinya begitu lemah , sehingga mudah membuatnya jatuh.

"Lo harus tenang Gi , lo gak boleh lemah . Farel ingin Lo kembali kayak dulu lagi , Anggita yang ceria , Anggita yang kuat , tahan banting , dan Anggita yang tak mudah menyerah . Farel ingin Lo kembali kayak dulu lagi Gi .gua yakin itu "gumam Delta sambil mengelus pucuk rambut Anggita yang masih bersandar di bahunya .

Anggita merasa lebih tenang saat ada di dekat Farel . perasaan hangat tiba-tiba masuk begitu saja kedalamnya.

"Perasaan ini.....,"Anggita mencoba mengingat kembali . perasaan yang telah lama hilang darinya .

"Perasaan ini kan ada saat gua sama Farel , tapi kenapa ?"tanyanya di batinnya , tak percaya dengan apa yang ia rasakan ini.

Anggita tak mempedulikan perasaan yang ia rasakan itu . Yang terpenting hari ini hatinya lebih sedikit tenang .

"Terima kasih ya Dar , Lo selalu ngehibur gua saatnya gua sedang Drop , saat gua butuh seseorang .lo selalu ada . Terima kasih karena sudah mau menemani gua di saat masa-masa sulit .Lo memang sangat terbaik gua Dare , terimakasih ."lirih Anggita tersenyum . Ia tak menyangka jika Daren juga bisa bersikap sehangat ini kepadanya, ia kira Daren itu orang yang paling menyebalkan yang dia kenal . Tapi ia salah Daren tak seburuk itu , yang pasti Daren adalah orang terbaik diantara banyaknya orang baik di mukanya Bumi ini. Anggita yakin itu.
Anggita terlelap di bahu Daren, Daren tersenyum melihatnya .ada banyak di matanya . Andai Anggita tahu betapa Daren mencintainya . mungkin kisah meraka akan seperti kisah-kisah novel wattpad .

Dringg
Bel berdering dengan nyaringnya . membuat siapapun yang mendengarnya langsung berhamburan masuk ke kelas seperti ayam yang sudah saatnya masuk ke kandangnya.

"Gi bel sekolah sudah berdering tuh , sudah saatnya masuk kelas."Daren mencoba membangunkan Anggita yang masih terlelap di bahunya Daren sedikit menggoncang tubuh Anggita berharap ia segera bangun.

"Gi, bangun! Sudah saatnya masuk,"Daren mencoba membangunkan Anggita lagi .

Emmmmmm
Anggita mulai terbangun
"Ada apa Dare?"tanya Anggita masih belum sepenuhnya sadar , ia mengucek kedua matanya mencoba menetralkan penglihatannya.

"Sudah waktunya masuk,"jawab Daren yang langsung bangkit dari tempat duduknya . membuat Anggita terkejut mendengarnya.

"Lo kenapa gak bangunin gua sih Dar, "gerutu Anggita dan juga segera bangkit dari duduknya.

"Sudah dari tadi gua bangunin lo , makanya kalau tidur itu jangan kayak kebo,"ejek Daren dan langsung berlari menjauhi Anggita yang sudah siap akan memukulnya .

Anggita terlihat sangat kesal . Sementara Daren ia tersenyum jail karena berhasil mengerjai Anggita lagi.

"Daren..... Awas kamu ya!"teriak Anggita murka.

.

Lupakan masalalu , dan cobalah membuka hati . ikhlaskan yang telah pergi . yang lalu biarlah berlalu . Biarkanlah hatimu menemukan penggantinya . Jangan pernah menutup hatimu karena hanya masalalu . karena masa lalu tak akan pernah terulang lagi . Biarkan hatimu menemukan jalannya sendiri . yang hanya kamu lakukan hanya menemaninya menemukan jatinya sendiri.

secret puzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang