bab 8

2 1 0
                                    

Anggita menggerutu tanpa hati .

"Dasar Farel cowok tidak peka ."
"Masak gua gak suka minum kopi , di paksa minum kopi ."
"Ih Farel ngeselin ."gerutu Anggita merasa kesal .

Anggita ia menyabrang jalan tanpa tolah toleh

Terlihat di samping kanan , sebuah truk berisi pasir melaju dengan kecepatan tinggi .

Membuat Farel terkejut melihatnya .

"Anggita awasss ....." teriakan seseorang menggema seisi jalanan . Farel dengan kencangnya berlari ke arah Anggita , lalu mendorong tubuhnya . membuat tubuh Anggita terpental jauh ke depan itu .

Brukkk ......
Farel tertabrak truk itu , membuat tubuhnya terpental sangat jauh .

"Farel... .. "teriak Anggita saat melihat Farel yang tertabrak . Anggita segera berlari ke tempat Farel .

Sungguh keadaan Farel begitu sangat parah , darah mengalir deras di kepalanya. Wajahnya hancur lebur , tak dapat di kenal siapapun .

Anggita menangis di pelukan Farel yang kini terbaring dengan darah yang masih saja keluar dari kepalanya , Anggita memeluk erat tubuh Farel , ia tak peduli dengan darah Farel yang menempel di tubuhnya .

"Tolong panggilkan ambulance ,"pinta Anggita ke orang di sekitar .

"Farel kamu bertahan ya sayang!"
"Ambulance akan segera kemari ,"ucap Anggita

"Anggiii ggii taaaa,"panggil Farel dengan nada yang terbata-bata .

"Iyaa ada apa sayang ? Kamu jangan khawatir , kamu akan baik-baik saja kok !"ucap Anggita mencoba menguatkan Farel dan juga dirinya.

Rasa bersalah yang amat dalam , terlihat jelas dari wajah Anggita .
Andai dia tidak bersikap egois , mungkin Farel akan baik-baik aja . Andai ia tidak pernah mengajak Farel kemari , mungkin hari ini Farel sudah mengerjakan tugasnya . Sungguh Anggita ia merasa sangat bersalah.

"Gi ... Gi.... , Aku minta maaf ya... Sama kamu ..... Karena suuu dah bbuaat kamu kesal ,"

"Jaaa gaaa dirimu baik-baikk ya ,kamu... harus tetap baaa haaa giaaa walaupun akuuu sudah. Tidak ada di iii sisimu laaa giii ."

"Ishhh, kamu ngomongin apa sih Rel, lo bakalan sembuh kok Rel , aku yakin kamu bakalan sembuh ,"Anggita mencoba menahan kesedihan agar Farel tidak ikutan sedih juga sepertinya . Sudah cukup Farel menderita karenanya , sudah cukup , ia tak ingin lagi.

"Kamu yang sabar ya Rel, ambulance sebentar lagi akan datang ,"ucap Anggita lagi sambil melirik jalanan yang ramai akan motor dan mobil , berharap ambulance akan segera datang .

Farel memegang tangan Anggita

"Kaa mu haa rus bahagia ya ! Aku uuu pamit ,"ucap Farel di saat-saat terakhirnya . Anggita ia mematung tak bergeming , tanganya masih dalam genggaman tangan Farel yang sudah mulai melemas .

Air mata yang sedari ia tahan , kini jatuh begitu saja tanpa permisi .

"Fareeellllllll ,"teriak Anggita seketika , ia mengguncang tubuh Farel , berharap Farel sedang bercanda dengannya .

"Farel , Farel , Farel, kamu pasti sedang bercanda kan?"
"Farel ini tidak lucu tau ! Ayo dong jangan bercanda terus, aku janji deh nanti aku bakalan nurutin kemauan kamu , bahkan minum kopi pahit aku rela , asalkan kamu bangun."
"Farel , Farel ,"Anggita mengguncangkan tubuh Farel lagi .

"Farel bangun dong , ini gak lucu tau ."

Kepala Anggita terasa pusing , semua benda di sekelilingnya , seakan berputar di sekitarnya . sungguh kepala Anggita terasa ingin pecah. Di tinggalkan oleh orang terkasih adalah mimpi buruknya, dan ....

Brukkk

Tubuh Anggita terjatuh ke jalan , membuat semua orang segera menopangnya ke rumah sakit . Sementara Farel mereka angkut dengan ambulance yang sudah datang beberapa menit yang lalu.

____

Anggita ia sudah bangun dari pingsannya , ia mencoba bangkit dari tidurnya, meski di kepalanya masih terasa sedikit pusing .

"Aku dimana?"tanyanya dan mencoba bangkit dari tidurnya. Terlihat ke lima temannya dan Daren , mereka tengah berdiri di hadapan Anggita yang masih lemas ,

"Kalian di sini ?"tanyanya kemudian saat melihat teman-temannya berkumpul di depannya . Anggita beralih menatap sekeliling tempat itu . Ia merasa tidak asing dengan tempat . ruangan yang cukup Rapih dan besar dan terdapat infusan di tangannya , sudah pasti dia dapat menebaknya dimana dia sekarang .
Rumah sakit.

Teman-temannya merasa kasihan melihat kondisi Anggita yang kini drop . Pasti Anggita merasa kehilangan banget , secara Anggita sangat mencintai Farel dan juga sebaliknya . Farel juga begitu . Tapi apa daya mereka , jika takdir sudah berkehendak maka terjadilah . Kun fayakun. Semuanya sudah di atur oleh Allah SWT . Jodoh , Rezeki dan maut itu semuanya ada di tangannya. Yang bisa dilakukan hanya menunggu giliran .

Kepala Anggita terasa pusing , ia sama sekali tidak mengingat apapun yang terjadi sebelumnya , dan entah kenapa hatinya merasa sesak tiba-tiba seperti ada seseorang yang telah terjadi . tapi dia melupakannya . Anggita mencoba mengingat-ngingat kembali .

"Farel....,"Anggita kembali mengingat
"Farel dimana ? Bagaimana kondisinya ? Gua ingin bertemu dengannya,"Anggita memaksa ingin melihat Farel , tapi teman-temannya menghalanginya . mereka tak ingin kondisi Anggi tambah Drop.

"Anggi ,lo coba tenang dulu! Relax,"
Anggita menghembuskan nafas berulang kali , sampai hatinya sedikit lebih tenang.
"Dengerin gua dulu ,"kata Sofia sembari memegang kedua bahu Anggi .

"Farel itu sudah gak ada Gi , lo harus kuat Gi, lo harus ikhlas ,"ucap Sofia lagi memberi saran.

Anggita kembali syok , tubuh kembali melemas .

"Fareeellllllll,"teriaknya kemudian .

Anggita menangis sejadi-jadinya , ia sungguh tak rela jika Farel pergi meninggalkannya , ia tak ikhlas.

"Sof , Farel pergi karena gua ,"
"Seharusnya yang pergi itu gua , bukan Farel ."ucap Anggita dalam isak tangisnya , ia menyalah dirinya atas apa yang terjadi sama Farel .

"Ini semua salah gua ,"Anggita ia memukul dirinya sendiri.

"Istighfar Gi , itu sudah takdir , lo nggak usah menyalahkan diri lo sendiri , karena ini bukan salah lo ."
"Gi , ingat pesan terakhir Farel , dia ingin lo bahagia , Farel tak ingin melihat Lo sedih , memang lo mau lihat Farel tidak tenang di sana ."
"Lo harus kuat , Lo harus ikhlas . Itu juga yang di inginkan Farel ."ucap Sofia mencoba menenangkan Anggita yang syok karena musibah yang baru saja ia lalui.

Sofia , ia memeluk Anggita . Sofia tahu apa yang dirasakan Anggita sangatlah berat . mungkin ia akan melakukan hal sama seperti yang di lakukan jika itu terjadi padanya .
Semoga Daren selalu bahagia , karena Sofia ingin Daren selalu tetap bahagia dan senang. Semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan untuk Daren , dan semoga Allah selalu menjaganya.
Harapan Sofia untuk Daren.

_____

Jangan sedih , jika musibah datang kepadamu , jangan rapuh jika masalah datang bertubi-tubi dalam kehidupanmu. jadikanlah setiap musibah itu sebagai pembelajaran agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang , dan....

Ikhlaskan apa yang telah pergi darimu , karena semua yang pergi akan digantikan yang lebih baik lagi.
Tetap semangat dan selalu berjuang.

secret puzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang