Bab 6

2 1 0
                                    

Sofia tengah termenung di kamarnya, sembari memikirkan sesuatu hal untuk membantu Kyra agar bisa dekat dengan Bumi.

"Aku harus bisa membuat Tante Kyra dan Bumi menjadi dekat, bagaimanapun caranya."gumam Sofia sembari memikirkan cara untuk membantu Kyra.

Apapun itu serahkan saja semuanya pada Allah . Allah itu maha pengasih dan juga penyayang.

___________

Melupakan masa lalu, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan . Itu butuh waktu ! Butuh proses ! Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua.

*************

Menyeruput kopi cappucino terbaik nomor satu adalah impian dari semua orang . Ya termasuk Anggita. Apa yang dikatakan Daren memang benar , kopi cappucino di sini memang sangat enak . Tak heran jika coffe shop di sini sangat ramai pengunjung . Anggita merasa sangat puas , baru kali ia meminum kopi seenak itu , Membuat perasaan sedih , kesal, dan marah hilang begitu saja ditiup oleh angin.

"Bagaimana ? Enak kan?"tanya Daren penasaran dengan pendapat Anggita.

"Lumayan !"jawab Anggita santai , sejujurnya ia malu untuk berkata jujur . Anggita takut Daren akan menertawakanya . Karena ia sangat mengenal Daren .

"Bibir lo bisa saja bohong Gi , Tapi lidah Lo tidak akan bisa berbohong."ucapan Daren sungguh membuat Anggita terkejut . Iapun tersedak , Daren terkekeh melihat itu. Tenyata Daren ya tetap Daren , tak ada yang berubah hanya saja tubuhnya yang bertumbuh.

"Apa gua bilang,"kekeh Daren menepuk punggung Anggi mencoba untuk membantunya.

"Makanya lain kali terus terang , jangan ditutup-tutupi . Kan jadinya kuwalat ."ejek Daren terkekeh.
Membuat bibir manis Anggita berubah menjadi paruh burung perkutut . Daren semakin terkekeh melihatnya . Daren senang karena telah berhasil menggoda Anggita.

Delta benar-benar merasa malu , kebohongannya diketahui oleh Daren membuat kedua pipinya memerah seketika.

"Iya gua akui kopi di sini enak-enak , puas!,"ucap Delta kesal , iapun segera menghabiskan kopinya tanpa sisa.

"Iya gua puas,"kekeh Daren merasa menang.
"Gitu dong! Lain kali jujur aja jangan ditutup-tutupi , kan jadinya lo sendiri yang malu."ucap Daren lagi mencoba mengingatkan.
"Iya ... Iya ... Gue tau ,"gerutu Anggita kesal.

"Ya sudah ayo kita pulang , hari juga sudah semakin siang . Gua ada urusan sebentar lagi , ada pertandingan bulu tangkis yang akan segera dimulai.gua ingin menonton ."Ucay Daren mengajak pulang setelah kopi pesanan sudah habis tak tersisa.

"Iya gua juga ada urusan penting ,"ucap Anggita setuju .

Daren mengantarkan Anggita dahulu pulang ke rumah .

"Dar gak mau mampir dulu ,"tanya Delta setelah sampai di depan rumahnya.

"Tidak Gi , lain kali aja gua mampir ,"
"Gua pulang dulu ya! By!,"ucap Daren menolak tawaran Anggita.
Daren terlihat begitu sangat terburu-buru ,itu jelas terlihat dari ekspesi wajahnya . Anggita bisa menebaknya.

Mobil daren melaju dengan kecepatan tinggi , Anggita hanya geleng-geleng melihat sahabatnya itu.

Kenangan tentang Farel kembali masuk ke dalam pikirannya. Kenangan manis yang ia lakukan bersama melekat di dalam hatinya. Sungguh tidak akan ada yang bisa menggantikan sosok Farel dalam hatinya.

Dua orang berbeda jenis kelamin , tengah berlarian di sebuah taman bunga yang indah . Pasangan kekasih itu terlihat sangat bahagia .

"Farel ayo kejar aku ..,"teriak gadis itu berlari dari kejaran pemuda yang mengejarnya .
Kedua orang itu tak lain Anggita dan Farel kekasihnya.
Keduanya merasa bahagia , tak ada kesedihan yang terlihat , hanya ada kebahagiaan.
"Awas kamu ya Gi,"ucap Farel mengejar Anggita .
"Weeeekkkk , Farel enggak bisa ngejar aku ,"ejek Anggita yang terus berlari menghindari Farel yang hampir berhasil mengejarnya.

secret puzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang