Happy Reading
───────•°•❀•°•───────
Perasaan marah bergejolak dalam diri. Yang Zi jelas tak terima dengan semua penghinaan ini. Ia telah bersusah payah menjebak Xiao Zhan dan mempertahankan janin yang ada di dalam perutnya sebagai senjata pamungkas untuk merampas sang tercinta kembali tapi, apa yang ia dapatkan? Pria itu dengan tega menolaknya bahkan setelah tahu dirinya hamil? Sialan!“Zhan, anak yang ada dalam perutku adalah darah dagingmu. Bagaimana mungkin kau memilih istrimu ketimbang anakmu sendiri, huh? Ayah macam apa kau?” raung Yang Zi dengan wajah yang bersimbah air mata.
Xiao Zhan menatap Yang Zi sendu. Ia sadar telah berlaku begitu kejam pada wanita itu. Namun, ia juga tak bisa membiarkan Wang Yibo pergi.
Jika ada yang harus dikorbankan di sini, dengan mantap Xiao Zhan akan lebih memilih Yang Zi. Lagi pula, mereka memang sudah berpisah sejak dua bulan yang lalu, kan?
Jika boleh jujur, Xiao Zhan sedikit menyayangkan keterlambatannya untuk bisa mengambil pilihan tegas, tapi mau bagaimana lagi? Nasi telah berubah menjadi bubur. Alih-alih memperparah keadaan dengan mempertimbangkan perasaan wanita itu lagi, Xiao Zhan lebih memilih bersikap egois untuk kebahagiaannya sendiri.
Kejadian ini memperjelas semua kegundahan hati yang selalu dilema. Xiao Zhan mulai mengerti jika apa yang dirasakan pada Yang Zi bukan lagi cinta melainkan rasa nyaman karena terbiasa bersama. Hingga, ketika mereka sepakat mengakhiri semuanya dua bulan yang lalu, tak ada secuil pun rasa sakit yang dirasakan. Berbeda dengan Wang Yibo yang mampu membunuhnya secara perlahan hanya dengan satu kata ‘pergi.’
“Maafkan aku Yang Zi. Aku mencintai istriku. Aku tidak ingin kehilangannya. Sungguh!”
Wang Yibo berdecih muak. “Cinta? Jangan bercanda Xiao Zhan. Cinta jenis apa yang menyakiti orang yang dicintai? Menurutku itu bukanlah cinta melainkan sebuah ketamakan. Bagaimana rasanya memiliki istri seorang pria dan simpanan seorang wanita, hum?”
Xiao Zhan merasa tertampar. Kebisuan kembali menyelimuti. Hari bahagia yang harusnya disambut dengan suka cita, kini berakhir menjadi sebuah tragedi.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, Yang Zi berhasil meraih potongan kecil dari guci yang tadi dipecahkan Yibo. Ukurannya memang kecil tapi memiliki ujung yang cukup runcing untuk menikam orang lain.
Dengan linangan air mata, Yang Zi berdiri dari posisi berbaringnya. Hatinya cukup hancur dan tak terima jika harus hancur seorang diri.
“Jika aku tidak bisa memilikimu maka jangan harap dia juga bisa Xiao Zhan.”
“Yang Zi apa yang kau---tidak Yibo!” Xiao Zhan meraung keras dengan mata yang membola sempurna. Ia bangkit dari acara bersimpuhnya dan berlari sekuat tenaga untuk menggagalkan aksi nekat mantan kekasihnya.
Sementara itu, di depan sana, Yang Zi bergerak gesit hendak menikam perut Wang Yibo tapi usahanya kali ini harus gagal lagi setelah sang target justru memelintir tangannya ke belakang dengan begitu mudah, kemudian memukul tengkuknya hingga ia berakhir jatuh tak sadarkan diri.
Para orang tua bernapas lega melihatnya tak terkecuali dengan Xiao Zhan.
“Sayang, tanganmu terluka,” Xiao Zhan berujar khawatir saat telapak tangan Yibo robek dan mengalirkan banyak darah.
Lagi, tepisan kasar kembali diterima. Dengan raut wajah datar, sedatar-datarnya, Wang Yibo menatap Xiao Zhan mencemooh.“Kau pikir luka ini akan sakit? Ini bahkan tak sebanding dengan sakit di hatiku Xiao Zhan.”
“Yibo, aku---“
KAMU SEDANG MEMBACA
You Broke My Heart (Zhanyi) PDF Ready✅
RomancePada dasarnya, membangun biduk rumah tangga itu idealnya dilandasi dengan perasaan saling mencintai satu sama lain. Akan tetapi, ketika rasa cinta belum juga berpihak, mungkinkah kisah mereka bisa berakhir dengan kata 'bahagia?' Ini adalah kisah di...