Haksa berlari seperti orang kesetanan dari kelasnya menuju ke tempat parkir ketika bel pulang di sekolah berbunyi. Ia tak bisa menyembunyikan ketegangannya di saat tau bahwa hasya sedang menghadapi 2 anak tongkrongan termuda mereka yang luar biasa jahil dan nakal itu.Dalam hati, dia berdo'a. Semoga saja cakra dan jihan benar-benar mengikuti perintahnya untuk pergi dari rumahnya.
Semoga.
•••
Nyatanya semoga yang ia harapkan sejak tadi tidak terwujud.
Karena kini, di depannya ada hasya yang asik memakan cemilan di sofa ruang tengah mereka, di himpit oleh jihan serta cakra yang berada di sisi tubuhnya. Dua anak itu terlihat nyaman dan tidak canggung untuk meminta atensi dari kembarannya. Membuatnya merasa sedikit terganggu ketika melihat pemandangan itu.
"Anjing lo berdua, ngapain masih disini!" Sentak haksa kesal.
Ketiga orang yang asik bercengkrama itu menoleh ke arah sumber suara. Hasya lah yang pertama kali memberikan reaksi pada kedatangan haksa.
"Haksa!" Serunya senang. Saking senangnya, ia berdiri dari duduk nyamannya, kemudian berlari dan menerjang tubuh haksa. "Kangen~" ucapnya sambil mengusakkan wajahnya di dada haksa.
Haksa berdecak, "ya elah, baru gue tinggal bentar, lo udah gini." Tapi tangannya terangkat untuk membalas pelukan sang kakak. Kemudian matanya melirik 2 orang yang sedang menyengir lebar di sofa rumahnya, "pulang lo berdua! Enggak usah lama-lama disini."
"Yah, kok gitu si bang. Kami kan lagi pdkt sama kak hasya." Jihan cemberut, kemudian menghela nafas kasar ketika mendapatkan tatapan tidak senang dan aura yang tidak enak dari haksa. Bahaya tandanya jika haksa sudah seperti itu. "Iya, iya. Ini kami pulang."
Keduanya akhirnya terpaksa pergi setelah pamit dengan haksa. Haksa melototkan matanya ketika cakra berkata nanti malam akan kembali lagi dengan anak tongkrongan mereka, ingin memperkenalkan hasya kepada yang lain, katanya.
"Cakra sama jihan gak ngapa-ngapain lo kan?" Tanya haksa sambil memutar-mutar tubuh kakaknya, membuat hasya tertawa senang karena keasikan. "Dih, malah ketawa." Dengus haksa.
"Cakra sama jihan lucu banget, nanti kapan-kapan ajak mereka nginap ya? Supaya rumah rame!" Hasya berucap semangat. Tangannya mengepal dan terangkat tinggi ke udara, tanda bahwa dia sedang sangat senang sekarang.
Haksa sendiri meringis. Dia kepalang ingin menolak ajakan hasya. Tapi melihat bagaimana wajah berseri hasya setelah bertemu keduanya, dia jadi mempertimbangkannya. Toh, selama mereka baik kepada hasya, dia tak akan mempermasalahkan apapun.
"Iya deh, terserah lo." Pasrah haksa. "Lo udah makan belum?" Tanya nya.
"Sudah, tadi aku makan bareng cakra sama jihan." Jawaban hasya membuat haksa sedikit jengkel. Dia tak suka jika nama kedua temannya itu di ucapkan oleh hasya dengan nada seakrab itu.
Setelah ini haksa akan sedikit menjauhkan hasya dari teman-temannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/358696823-288-k183708.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Bro!
Fanfictionhaksa lupa, kapan terakhir kali ia merasa terkejut luar biasa seperti saat ini. ini hari minggu, cuaca di luar sangat cerah dan terik. ia baru saja terbangun dari tidurnya, dan sudah mendapatkan kejutan luar biasa dari sang ayah. "the fuck? who the...