Bab Tiga Puluh Tujuh

353 10 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatu semuanya. Jangan bosan ya sama cerita nya. Happy reading guys!!!!!!

Kirana memberi tahu Sayyidah rahasia yang selama ini ia simpan sendirian. Rahasia itu lah yang membuat semua yang berada di ruang rawat itu terkejut.

"Sayyidah aku mau kasih tahu sesuatu yang sudah aku simpan selama ini.......aku udah gak sanggup buat memendam ini semua, aku takut kalau aku meninggal sebelum ngasih tahu ini ke kamu dan ke yang lain," Ucap Kirana dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Hust..... Kirana jangan ngomong begitu gak baik," ucap Sayyidah sambil mengelus tangan Kirana.

Kirana yang mendengar itu pun hanya sanggup tersenyum dan menatap kearah Sayyidah. Sayyidah adalah wanita yang baik tapi ia justru sempat menyakiti perasaan Sayyidah.

"Aku mau bilang kalau sebenarnya selama ini aku mengidap kanker leukimia stadium akhir," ucap Kirana kepada Sayyidah.

Semua yang mendengat itu pun kaget termasuk dengan Sayyidah. Mereka tidak menyangka kalau ternyata Kirana menyimpan rahasia yang sangat besar.

"Dan aku mau ngasih tahu kalau sebenarnya Haura itu bukan anak ku dan Gus Kilam, Haura adalah anak ku dengan mantan kekasih ku. Pasti kamu bingung kenapa itu bisa terjadi,"Ucap Kirana.

Sayyidah dan yang lain membiarkan Kirana menjelas kan semunya dulu tanpa memotong omongan Kirana sedikit pun.

"Jawabannya adalah aku dilecehkan oleh mantan kekasih ku saat aku akan pergi kerumah orang tua ku dulu, aku mau minta maaf ke Gus Kilam dan semuanya karena aku udah bohongi kalian semua tapi aku ngelakuin ini karena aku mau melindungi Haura dari mantan kekasih ku, dia selalu ingin membawa Haura pergi jauh dan aku gak mau kalau itu terjadi" Ucap Kirana dengan air mata yang terus keluar.

"Sebagai permintaan terakhir aku, aku mohon kamu rujuk kembali dengan Gus Kilam dan aku mohon jaga Haura untuk aku" Ucap Kirana dengan nafas yang mulai tidak beraturan.

Semua yang mendengar itu pun terkejut, mereka seperti tersambar petir di siang bolong. Gus Kilam langsung memanggil dokter ketika melihat nafas Kirana mulai tidak beraturan dan Sayyidah pun dengan cepat menyetujui permintaan Kirana.

"Iya, aku mau rujuk dengan Gus Kilam dan aku akan merawat dan menyayangi Haura seperti anak aku sendiri tapi aku mohon kamu bertahan" ucap Sayyidah dengan air mata yang sudah membasahi cadarnya.


Jangan lupa vote ya!!

Maaf yah, baru bisa update sekarang 🙏

Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatu semua!!!

Gus Kilam Ana Uhibbuka Fillah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang