Chapter 3: Memutar Waktu

24 4 0
                                    

Badai salju sudah berhenti sejak Main Core di lantai itu hancur dan sekarang Luna membopong tubuh dingin Komandan nya itu dengan kaki yang terseret salju.

Setelah sampai di tempat semua tragedi itu terjadi, Luna membaringkan tubuh Duke Lewlin secara perlahan di atas tumpukan salju itu.

Ia memutar arah pandang nya ke arah batu kristal yang sudah terlepas dari kepala sang monster.

Ia berjalan melewati tubuh rekan-rekan nya yang sudah tak bernyawa, mengambil batu kristal yang berwarna ungu terang itu.

"..."

"persetan dengan kristal ini..." Gumam Luna dengan wajah yang kacau, air mata nya mulai mengalir lagi.

"Maafkan aku..." Luna hanya bisa bersimpuh di atas salju sambil menggenggam batu kristal ungu itu dengan pilu.

Di sela tangisan kecil nya itu terdengar suara langkah kaki yang mendekat dari arah belakang.

Luna yang mendengar itu langsung refleks menengok ke arah belakang, apa ada yang selamat selain aku?!

Itulah harapan Luna namun naas harapan itu harus sirna karena yang berjalan adalah Soy, sosok yang menyebut dirinya sebagai Pengamat Dungeon.

[Sepertinya disini terjadi pembantaian sepihak.]

Soy melihat di sekeliling nya, mayat dimana-mana dengan darah yang tercampur dengan salju.

[Apa hanya tersisa kamu?]

"..." Luna menatap sengit ke arah Soy.

[...]

[Wah...gawat.]

"..?"

[Bagaimana dengan mental mu sekarang? Melihat semua rekan-rekan mu mati di depan mata mu dan kamu yang tidak terluka sedikit pun.]

Ucapan Soy membuat Luna menegang, jantung nya berdetak kencang hingga membuatnya sedikit kesulitan bernafas.

[Beruntung sekali kamu malah menemukan Main Core itu ketika kabur dari Giant Wolf.]

Soy mulai berjalan ke arah Luna dan berjongkok tepat di depan Luna yang sedang bersimpuh.

[Apa kau menderita?]

Tanya nya memastikan, Luna seketika mengangkat wajah nya yang kacau itu.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Luna pada Soy.

[Tidak ada. Aku hanyalah Pengamat disini, aku tidak memiliki otoritas tentang apa yang terjadi di Dungeon ini.]

"Ya...benar...kau pengamat, seharunya aku tahu haha..." Lirih nya sedikit putus asa.

[Apa kau ingin mati?]

"Apa?!" Luna terkejut dengan pertanyaan yang dilempar oleh Soy.

"Kena-"

[Kau terlihat tersiksa, kau pasti merasa bersalah pada rekan-rekan mu karena hanya kau lah yang selamat dari tragedi itu.]

Luna hanya bisa terdiam mendengar perkataan Soy, benar katanya... bukankah kematian adalah jalan yang tepat untuk penebusan dosa.

[Walau aku pengamat, setidaknya untuk masalah yang satu ini aku bisa membantu mu.]

Ucap Soy sambil tersenyum, memperlihatkan taring nya itu.

'benar...lebih baik seperti ini...'

Keheningan terjadi membuat Soy berpikir bahwa jawabannya adalah 'Ya'.

End Of The DungeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang