Chapter 7: Saksi

17 1 0
                                    

Julius telah sampai di depan Hutan Brohem bersama para bawahan kepercayaannya.

"Ayo cepat, waktu kita tinggal 12 jam sebelum Shofia di jatuhi hukuman!" Mereka pun bergegas masuk ke dalam Hutan Brohem.

Hutan Brohem memiliki pohon-pohon besar yang rindang jadi, saat memasuki hutan itu suasana nya terlihat menyeramkan dan gelap, hutan itu juga terkenal dengan monster-monster yang kuat.

Suara tapak kaki kuda mengalun di dalam hutan yang terlihat gelap itu walau hari sudah siang.

"Pangeran!" Panggil salah satu bawahan Julius dengan berbisik.

"Saya melihat gubuk di sana." Orang itu menunjuk ke arah area hutan yang terlihat lebih gelap.

Tanpa rasa ragu Julius langsung membawa kuda nya berjalan ke arah itu.

Bagian hutan yang di tuju Julius semakin dalam dan semakin gelap.

"Ren, dimana gubuk yang kau bilang itu?" Julius menengok ke arah bawahan nya yang bernama Ren.

Tapi saat itu mata Julius melebar, bawahannya yang bernama Ren itu menghunuskan pedang nya ke arah rekan nya sendiri.

"REN!!" Semua rekan Julius langsung mengambil jarak dari Ren.

"Apa kau berkhianat!?" Julius tidak percaya bawahan kepercayaannya sekarang mengacungkan mata pedang pada nya.

"Kekeke...saya tidak pernah berkhianat pangeran." Jelas nya dengan kekehan yang terdengar merendahkan.

"Dari awal saya memang tidak berada di pihak anda." Ren tersenyum miring ke arah Julius dan tiba-tiba mereka di kepung oleh beberapa orang dengan penutup wajah.

"Sialan! Apa Ratu yang menyuruh kalian?!" Julius langsung memasang kuda-kuda bertahan saat mereka di kepung.

"SERANG MEREKA!" Ren memerintahkan rekan nya yang lain menyerang Julius dan bawahannya.

Di dalam hutan itu terjadilah adu pedang yang terdengar sangat sengit.

Julius berhasil menebas beberapa musuh yang menyerang nya tapi, rekan-rekan nya pun juga banyak yang terluka parah dan ada juga yang mati.

Situasi ini sangat tidak menguntungkan pihak Julius karena Julius hanya membawa sedikit bawahan saja untuk mempercepat laju mereka.

Dentingan pedang dan teriakan selalu bersahut-sahutan di gelap nya Hutan Brohem hingga mengundang beberapa monster ke arah mereka karena mencium bau anyir darah.

"GRRRrr...!" Suara geraman monster itu mengalihkan perhatian mereka dan tampak lah 2 monster berukuran 2 meter dengan gigi tajam dan mata hitam gelap nya.

'sial, ada Weldog disini!!' Weldog adalah monster berbulu seperti serigala namun tubuh nya yang lebih besar dari serigala normal dengan sifat yang agresif.

"Sepertinya situasi nya semakin memburuk." Ucap Ren saat melihat 2 Weldog yang sedang menggeram ke arah mereka.

"Kalau begitu kami akan pergi, semoga beruntung!" Ucap Ren dengan nada riang, ia pun mundur dengan rekan-rekan nya meninggalkan Julius dan rekannya yang terlihat tidak baik.

'Sialan kau Ren!!!' Julius terpojok dengan keadaan rekan nya yang sudah luka-luka.

Pada akhirnya mereka terpaksa bertarung dengan 2 Weldog yang agresif itu, banyak rekan Julius yang mati di terkam atau pun di koyak.

Suara geraman nyaring dari Weldog itu membuat burung-burung berterbangan.

SCRASH!

Bilah pedang Julius membelah 2 kepala Weldog itu, semuanya sudah berakhir tapi hanya tersisa dirinya saja di sana.

End Of The DungeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang