Luna Pov
Seperti rencana sebelumnya, Shofia akan pergi memata-matai istana dan aku akan memata-matai pelayan itu.
Sudah beberapa hari telah berlalu sejak Shofia pergi dan aku masih berada di kediaman Duke Weston.
Aku menghela nafas bosan. Saat ini aku berada di dalam kamar ku sambil memandangi langit langit kamar ku.
Selama ini belum ada pergerakan sama sekali, Anna pun bersikap normal selama ini.
'Apa Sebenarnya kekhawatiran ku salah?' Kadang ada pikiran seperti ini ketika memperhatikan gerak-gerik pelayan itu selama ini.
Akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari kamar ku dan berjalan-jalan disekitar mansion, sekalian untuk melihat apa ada sesuatu yang mencurigakan.
★
Aku berjalan sendiri di sekitar mansion hingga tanpa sadar aku mendekati tempat latihan pedang.
Aku sedikit mengintip dari balik pilar untuk melihat suasana tempat latihan tersebut.
'Tunggu, bukankah itu Arlan?' Aku mendapati Arlan yang sibuk memukul boneka kayu di bawah terik matahari.
'Giat sekali dia, pantas saja di masa depan dia menjadi komandan kesatria. Bukankah sekarang dia masih berusia 15 tahun?' Batin ku sambil mengangguk-anggukkan kepala ku sedikit.
Tiba-tiba aku merasakan sebuah tepukan di pundak ku. Aku menoleh ke belakang dan mendapati Anna yang terlihat cemberut.
Aku sedikit tertegun. Bagaimana bisa Pelayan seperti nya bisa berjalan tanpa di sadari oleh ku?! Walau aku berada di tubuh Shofia, jiwa nya tetap lah aku.
Aku semakin curiga bahwa Pelayan Pribadi Shofia ini memiliki latar belakang yang mencurigakan.
"Nona, apa yang anda lakukan disini?! Apa anda tahu bagaimana perasaan saya ketika mendapati anda tidak berada di kamar?" Ucap nya dengan nafas yang sedikit tersengal, seperti habis berlari.
"Maaf Anna, aku bosan di kamar. Jadi aku memutuskan untuk berjalan-jalan." Ucap ku dengan nada menyesal yang di buat-buat.
"Tidak apa asal anda tidak mengulangi nya lagi, Nona." Anna menghela nafas lega dan tersenyum lembut ke arah ku.
Aku yang melihat senyum nya kembali di buat bingung. Jika selama ini ia berpura-pura, seharunya semua perilakunya selama ini adalah kebohongan...tapi..
Tiba-tiba suara retakan terdengar keras, aku menolehkan pandangan ku ke arah suara itu.
Dapat ku lihat boneka yang di pukul oleh Arlan menggunakan pedang kayu tadi telah hancur.
Tiba-tiba aku memiliki sebuah ide agar bisa akrab dengan Arlan.
"Anna, apa kau bisa menyiapkan teh dingin untuk kakak?" Anna yang mendengar ucapan ku sedikit terkejut.
"Tentu Nona. Tunggulah disini, saya akan segera kembali." Setelah mengucapkan itu Anna langsung bergegas pergi menyiapkan keinginan ku.
Aku memutuskan memantau di balik pilar lagi.
Jujur saja, penampilan Arlan saat ini sedikit menggiurkan. Nafas yang terlihat lelah dengan rambutnya yang ia sugar ke belakang menambah efek visual yang bisa membuat semua Nona Bangsawan bersorak untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of The Dungeon
AventuraGenre : Drama, Action, Shoujo, Shounen, Adventure, Time Travel, Romance Sinopsis: Menara yang disebut sebagai Dungeon yang penuh dengan monster dan kaya akan sumber daya yang langka membuat orang-orang berbondong-bondong masuk kesana. Aku bekerja se...