"Jadi, ada urusan apa Putra Mahkota datang ke kediaman ini?" Duke Weston menaruh berkas-berkas yang ia pegang di meja dan menegakkan tubuh nya di kursi, menghadap lurus ke arah Julius.
"Saya kesini ingin menyampaikan bahwa saya mendapat kan saksi untuk membantu pengadilan Shofia."
_________
Setelah Julius mengatakan hal itu, Duke Weston langsung menegang. Ia berdiri dari kursi nya dan berjalan ke arah Julius.
"B-benarkah apa yang anda katakan itu?"
"Tapi saya tidak yakin apa hal ini cukup untuk membantu Shofia dalam pengadilan nanti." Jujur saja, hanya dengan menampilkan Pelayan itu bukan berarti masalah telah selesai.
Tidak ada jaminan Pelayan itu berkata jujur saat di pengadilan nanti."Saya membawa Pelayan Pribadi Shofia, ia dinyatakan hilang 3 hari setelah penangkapan Putri anda." Duke yang mendengar itu melebarkan mata nya, ia tidak memikirkan hal seperti itu. Bukankah berarti ada pengkhianat di kediaman nya ini?
"Kalau begitu saya akan mendatangi Pelayan itu sekarang." Duke berjalan ke luar dari ruang kerja nya dan di depan sudah ada Butler nya yang siap siaga.
"Antar kan aku ke tempat Pelayan itu." Dengan satu perintah itu membuat Butler itu segera mengantar Tuan nya ke tempat Pelayan itu di rawat.
★
Sesampainya di sana dapat di lihat ada Shofia yang sudah duduk sambil memandang kosong ke arah Pelayan Pribadi nya.
"Shofia." Panggil Duke, mendengar panggilan itu membuat Luna langsung menolehkan kepala nya.
"A..yah.." Ucap Luna dengan ragu, sedangkan Shofia asli sedang menghapus air mata nya ketika melihat keadaan Pelayan Pribadi nya yang mengenaskan.
"Apa kau tidak apa Shofia?" Tanya Julius dengan khawatir, ia mengelus lembut pipi Shofia.
"Ah, t-tidak apa Yang Mulia!" Ucap Luna dengan kikuk.
"Semua sudah selesai Tuan Duke." Ucap sang Healer.
"Dia akan siuman sebentar lagi." Shofia asli yang mendengar itu menghela nafas lega.
"Baiklah, kau bisa pergi sekarang." Ucap sang Duke, Healer itu pun membereskan peralatannya dan bergegas keluar dari ruangan itu.
Benar saja kata Healer itu, tidak berselang lama kelopak mata Pelayan itu bergerak dan perlahan terbuka.
"Anna." Luna mencoba memanggil Pelayan nya itu.
"N-Nona.." suara Pelayan bernama Anna itu masih terdengar lemah.
"Apa anda baik-baik saja?" Pertanyaan itu membuat Luna sedikit terkejut, bagaimana bisa Pelayan ini masih memikirkan nona nya sedangkan dia sedang dalam keadaan sekarat?
Entah apa, tapi perkataan Pelayan itu sedikit menyentuh hati Luna.
"Uhm. Aku tidak apa, Anna." Ucap Luna dengan senyum ramah nya, Duke yang melihat senyum anak nya itu tertegun, Untuk pertama kali nya ia melihat senyum tulus anak nya itu.
"N-Nona...ada yang ingin saya berikan." Anna merogoh sedikit kantung nya dan memperlihatkan sebuah Bros kecil dengan lambang bunga hitam dan tengkorak.
"Tunggu, bukankah itu..." Duke langsung mengambil Bros kecil itu dari tangan Anna dan melihatnya lebih seksama.
Benar saja, itu lambang dari Death Blooms, sebuah kelompok yang terkenal di dunia bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of The Dungeon
AventuraGenre : Drama, Action, Shoujo, Shounen, Adventure, Time Travel, Romance Sinopsis: Menara yang disebut sebagai Dungeon yang penuh dengan monster dan kaya akan sumber daya yang langka membuat orang-orang berbondong-bondong masuk kesana. Aku bekerja se...