Atha memberhentikan langkahnya untuk mencari Lyora saat matanya tak sengaja melihat penyihir Agung dan ayahnya--Raja Denderik--yang entah sejak kapan ada disini.Raja Denderik yang melihat putranya memanggilnya menghampiri nya.
Atha memberi salam kepada ayahnya.Melihat keduanya ingin membicarakan sesuatu yang sangat serius akhirnya Penyihir agung pamit undur diri, memberi ruang untuk mereka berdua.
"Ada apa ayah kesini?"tanya Atha dengan wajah datarnya.
"Tunangan mu akan masuk ke academy ini. Jadi kamu harus menjaga nya dengan baik dan perlakukan dia dengan baik!"
Atha tidak menunjukkan raut wajah terkejut, ia tetap dengan wajah datarnya.
"Hm"
"Kau mengerti kan Athalarik?!"
"Iya"
"Bagus, dia akan datang besok sambut dia dan buat dia nyaman disini." Raja Denderik pun pergi dari sana di ikuti pengawal nya.
Atha menatap datar kepergiaan ayahnya. Besok akan menjadi hal yang paling Atha tidak suka. Ia tidak pernah mencintai gadis yang menjadi tunangan nya sekarang.
Olinvia Alodias, merupakan tunangannya sebulan yang lalu. Ia terpaksa bertunangan dengan dia atas dasar kerja sama antara kerajaan Denderik dan Alodias. Ia sudah menolak keras tapi keputusan ayahnya tidak bisa di ganggu gugat dan ia tidak bisa menolak karena ada alasan tertentu.
Atha pergi dari sana dengan perasaan dongkol tetapi tetap menampilkan wajah datarnya.
~'~'~
Atha membuka pintu kamar dan saat masuk ia sudah melihat gadis itu yang sedang duduk di sisi ranjang sambil membaca buku.
"Dari mana saja kau?"
Pertanyaan Atha tidak di gubris oleh gadis itu. Seakan akan pertanyaan nya hanyalah angin lalu.
Atha menghela napas suasana hatinya sedang buruk saat ini dan ia masih penasaran kemana gadis itu pergi beberapa jam yang lalu dengan begitu cepatnya.
Ia melangkah menghampiri gadis itu lalu merebut buku yang sedang di baca nya, buku yang membuat dia tidak melihat kearahnya sekali saja.
Lyora menatap tajam lelaki di hadapannya walaupun tertutup topeng.
"Apakah putra mahkota Kerajaan Denderik tidak tau sopan santun?" Ucapnya dengan dingin.
Atha terkekeh sinis, "Dan apakah mengacuhkan putra mahkota harusnya mendapatkan hukuman? Harus nya iya."
Lyora berdecih, "Anda tidak bisa menggunakan kekuasaan anda seenaknya!." Ia mulai kesal tapi ia tidak boleh hilang kendali.
Atha menghampit kedua pipi Lyora dengan tangannya. "Dengar ini baik baik. Aku adalah calon pewaris Raja dan aku bebas untuk bertingkah sesuka hatiku dan menurutku kau hanya seorang rakyat biasa."
Lyora terdiam, ia menyadari ada yang aneh dengan Atha, sikapnya berubah begitu cepat.
Lyora menepis kasar tangan lelaki itu.
"Tidak tau sopan santun!"
Atha menggenggam tangan Lyora kuat membuat tangan itu memerah.
"Turuti semua perintah ku kalau kau ingin tetap hidup."bisik Atha di telinga gadis itu.
Lyora memberontak agar cekalan pada tangan nya terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyora life's
Viễn tưởngLyora Alesha Vanderik, seorang putri dari Duke Vanderik yang hidupnya penuh dengan penderitaan, kesakitan, kesedihan dan tak luput hinaan yang selalu terdengar di pendengaran nya. Di Abaikan orang yang di cintainya Di benci keluarganya Dijuluki si b...