"Ya karena...."
Atha mendekatkan wajahnya pada wajah Lyora membuat Lyora menjauhkan sedikit wajahnya, "Karena saya tahu siapa anda" ucapnya dengan nada mengalun terdengar menyeramkan.
Lyora berdecih sambil mendorong bahu Atha agar menjauh darinya.
"Omong kosong" balas Lyora datar.
Atha tertawa pelan, "Ternyata kau tidak percaya"
Lyora tidak menjawab, ia berbalik lalu melangkah ke tempat tidur nya.
Atha terus memperhatikan gerak gerik Lyora, "Apakah kau akan tidur menggunakan topeng itu?"
Tidak ada jawaban, Lyora hanya diam menganggap ucapan Atha cuma angin lalu.
Tok tok tok
Atha dan Lyora saling pandang, lalu Atha berjalan ke arah pintu dan membuka pintu yang di ketuk seseorang.
"Salam putra mahkota, maaf mengganggu anda" Lena sedikit membungkukkan badannya.
"Ada apa?" tanya dingin Atha.
Lena tersenyum manis, "Saya membawakan anda susu, tadi saya habis membuat nya jadi sekalian saya membuat kan untuk anda, terima lah putra mahkota" sambil menyodorkan segelas susu pada Atha.
Lyora yang melihat pemandangan itu pun tersenyum sinis, Dasar rubah sialan batinnya.
Atha berdehem sambil mengambil susu tersebut, membuat senyum Lena tambah merekah.
Lena sedikit memiringkan badan nya, ia melihat Lyora yang belum tidur,
"Jadi benar kalian berdua sekamar?"
Atha lagi lagi membalas dengan deheman, Sedangkan Lyora yang mendengar itu pun tertawa dalam hati, pasti dia cemburu pikirnya.
Lena tersenyum canggung karena di tanggapi dingin oleh pria itu, "Kalau begitu saya pamit undur diri, Selamat malam" ujarnya lalu pergi dari sana.
Atha kembali menutup pintu lalu berjalan menghampiri Lyora yang menatap nya, ia menyodorkan susu dari Lena tadi, "minum lah" titahnya.
Lyora berdesis, "Saya tidak suka susu, dan satu lagi jangan pernah berbicara dengan saya, saya alergi dengan anda"
Wajah Atha menggelap, atmosfer di kamar itu seketika tidak mengenakkan. Ia berjalan ke kamar mandi membuang susu tersebut.
"Woww ternyata begini sifat dari putra mahkota kerajaan Denderik"ejek Lyora sambil bersedekap dada.
Atha menghampiri Lyora sambil mengepalkan kedua tangan nya erat, lalu berjongkok di depan Lyora yang duduk di sisi ranjang.
"Dengar baik baik nona, Saya melakukan hal itu karena saya sedang menjaga perasaan seseorang" ujarnya dingin dan mandangan mata lurus ke arah manik mata Lyora.
Lyora berdecak, "Udah saya bilang menjauhlah dari saya!"
Atha terkekeh sinis, "Terserah saya nona"
Lyora berdiri dari duduk nya lalu menyeret Atha ke arah ranjang nya, dan tanpa hati hati ia menyandung sesuatu dan berakhir ia menindihi Atha yang sama terjatuh di kasur.
Lyora mendengus kesal, "Lepas!" Ia berusaha melepaskan tangan kekar Atha yang memeluk pinggangnya.
"Anda sengaja, agar bisa memeluk saya kan?" tuduh Atha tanpa melepaskan pelukan nya.
"Saya tidak sengaja!"
"Lepas!" ia terus memberontak, tetapi tenaga cowok itu terlalu kuat.
"Lepas saya bilang brengsek!" Dengan nada suara yang meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyora life's
FantasyLyora Alesha Vanderik, seorang putri dari Duke Vanderik yang hidupnya penuh dengan penderitaan, kesakitan, kesedihan dan tak luput hinaan yang selalu terdengar di pendengaran nya. Di Abaikan orang yang di cintainya Di benci keluarganya Dijuluki si b...