Part 1

74 27 35
                                        


"Dasar anak kurang ajar"

Plak

Plak

"bukan aku yang melakukan nya ayah!"

Bugh

Bugh

Bugh

"diam kamu! Kamu buat malu saya saja lebih baik kamu pergi dari keluarga saya, kamu saya usir!" ucap murka pria paruh baya pada putrinya,Duke Vanderik.

Gadis itu meringis, menahan rasa sakit dari pukulan dan tamparan dari sang Ayah, terlebih lagi rasa malu karena di tatap oleh banyak orang.

Lyora Alesha Vanderik, selama hidupnya ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari keluarga nya, ibu nya sudah meninggal saat melahirkan dia kedunia, sebab itulah Ayah dan kakaknya sangat membencinya.

Mempunyai badan yang sedikit berisi, muka yang kusam dan jerawatan serta kulit yang tidak terawat membuat ia mendapat julukan si buruk rupa. Dan jangan lupakan ejekan orang orang yang memandangnya remeh karena tidak mempunyai elemen seperti yang lain.

Di usianya yang baru saja menginjak lima belas tahun ia harus menelan rasa pahit nya kehidupan, di benci rakyat, di benci keluarganya dan di benci orang yang di cintainya membuat nya patah semangat.

Mereka berada di Aula kerajaan, di hari ulang tahun putra mahkota. Seluruh pejabat tinggi kerajaan serta tamu yang menghadiri acara tersebut di buat gempar saat melihat sang Ratu yang ambruk tak sadarkan diri.

Sang Ratu di racuni seseorang, dan mereka semua menuduh Lyora lah yang meracuni nya.

Lyora menangis tersedu sedu, "bukan aku yang melakukan nya Ayah, ada seseorang yang memfitnahku, Aku benar benar tidak mungkin melakukan hal senekat itu" menatap sang Ayah dengan pandangan sendu.

"Berhenti memanggil saya ayah! Saya bukan ayah kamu!"

Sang Raja memasuki ruangan Aula setelah memeriksa keadaan ratu, istrinya, dengan wajah datar dan dingin dia berjalan ke arah Lyora yang terduduk di lantai dengan sekujur badan yang sudah banyak lebam.

"Salam yang mulia" ucap Duke Vanderik memberi salam diikuti yang lain.

"Apa benar kamu yang sudah meracuni Ratuku?" tanya dingin sang Raja,dengan tatapan tajam, mengidentifikasi.

Lyora mendongkak, "saya berani sumpah yang mulia, saya tidak pernah berani melakukan hal senekat itu" ucapnya dengan penuh keyakinan.

"salam yang mulia" ucap seseorang membuat semua orang menatap orang itu, Lena putri dari seorang baron.

"Saya menemukan ini di kamar Lady Lyora" lanjutnya menyodorkan botol bekas racun.

Sang Raja mengambil botol tersebut lalu menatap nya lekat lalu mencengkeram erat botol tersebut sehingga pecah. Aura yang di keluarkan kepemimpinan kerajaan Denderik yang terkenal kejam itu membuat pasokan udara di Aula semakin menipis.

"Anda harus saya kasih hukuman" ujar dingin sang Raja membuat semua orang tercenggang,hukuman Sang raja yang langsung turun tangan sangat kejam bahkan akan membuat nyawa melayang.

"Maaf yang mulia saya menyela ucapan anda, gimana kalau dia di asingkan saja ke benua lain" ucap Duke Vanderik menatap penuh kebencian pada Lyora.

Raja menimang nimang tawaran dari Duke Vanderik, orang kepercayaan nya. Lalu mengangguk.

"Anda saya asingkan ke benua lain dan saya mencabut gelar kebangsawan anda!" ucap mutlak sang Raja. Lalu pergi dari sana diikuti pengawalnya.

Lyora tercenggang dengan air mata yang terus keluar, dia mencengkeram gaun nya erat. Ia menatap Ayahnya yang acuh kepadanya, lalu menatap Abangnya meminta pertolongan, tetapi Abangnya malah pergi dari sana.

Lyora life'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang