Orang itu membuka matanya, dan tersenyum manis, "Ahh kau rupanya"Orang itu bangun dari tiduran nya dan melihat kearah Lyora, "Aku sedang bermain main di sini" balas nya santai.
"Ku kira kau sekolah di Academy ini juga" Lyora menjawab, dan tidak di respon oleh orang itu.
Lyora mendudukkan bokong nya di bawah pohon yang di tempati orang itu, orang itu memelompat ke bawah dan duduk di samping Lyora.
"Apa kau nyaman tinggal di sini?" orang itu bertanya tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya.
"Menurutmu bagaimana, Ares?" bukan nya menjawab Lyora malah mengajukan pertanyaan.
Ares terkekeh, "Ya aku tau.... Ku kira kau akan nyaman karena sekamar sama pangeran Mahkota Denderik"
Lyora berdesis, "Aku tidak mungkin nyaman sama dia!"
"Baiklah mari kita ganti topik" Ares tersenyum kecil, "Tentang balas dendam, apa yang akan kau lakukan?"
"Membalasnya dengan perlahan mungkin" Pandangan nya lurus kedepan dengan mata menyirat akan kebencian.
"kalau kau membutuhkan bantuan, panggil saja diriku" Lyora mengangguk.
Ares menatap lekat wajah Lyora yang tertutup topeng itu, Lyora yang menyadari nya pun menoleh, "kenapa?"
Ares tersenyum tipis, "Aku penasaran dengan wajahmu, kau belum pernah membuka topeng itu."
Lyora terdiam, "Maaf, belum saatnya nanti juga kau akan melihatnya."
"Ah..baiklah aku tidak akan memaksamu"
"Apakah kau sudah tahu elemen apa yang kau miliki?" Tanya nya lagi.
"Aku belum tau."
Ares mengangguk.
"Kalo begitu, aku pergi dulu masih banyak urusan" Ares bangkit dan berdiri menatap Lyora.
"Sampai jumpa" Ucapnya lalu memanjat tebing yang lumayan tinggi dengan mudahnya.
Lyora menatap kepergiannya dengan datar.
°°°°°
"Apakah kau sudah menemukan pemilik kekuatan 7 elemen itu?" Raja denderik menatap penyihir agung yang ia panggil ke istana sebelumnya.
"Belum" penyihir agung membalas dengan singkat.
Raja Denderik mendengus sambil memijat keningnya, "Lalu bagaimana? Kita harus segera menemukannya, cuma pemilik dari kekuatan besar itu yang bisa mengalahkan Raja kegelapan" erang nya frustrasi.
Penyihir agung terdiam beberapa saat, "Yang mulia tenang saja, hamba yakin 'dia' akan segera datang" ucapnya dengan penuh keyakinan.
"Tapi kapan? Dari ramalan itu harusnya dia sudah datang, tapi kita belum juga menemukan nya. Raja kegelapan tidak tinggal diam, pasti dia akan bergerak cepat. Pokoknya kita harus menemukan nya terlebih dahulu."
"Ya, hamba tau. Hamba akan berusaha sebisa mungkin untuk menemukannya."
"Saya dengar minggu depan di Academy camelion akan mengadakan turnamen?" tanya Raja Denderik setelah beberapa saat di selimuti keheningan.
"Ya, benar. Suatu kehormatan jika anda berkenan untuk hadir."
"Ya, aku akan hadir. Sekaligus untuk melihat apakah ada 'Dia'"

KAMU SEDANG MEMBACA
Lyora life's
FantasiLyora Alesha Vanderik, seorang putri dari Duke Vanderik yang hidupnya penuh dengan penderitaan, kesakitan, kesedihan dan tak luput hinaan yang selalu terdengar di pendengaran nya. Di Abaikan orang yang di cintainya Di benci keluarganya Dijuluki si b...