16

7.4K 389 14
                                    

Happy reading ☃️

Jangan lupa votmen ya.
Tolong jangan jadi silent reader.

Terlihat Gabriel menghampiri Afgan dan Saka dengan wajah kesal bercampur cemberut dan wajah nya terlihat merah.

Gabriel mendudukkan dirinya dengan tatapan marah dan kesal, "Santai bro!"

Merasa dikacangin oleh Gabriel Afgan melirik ke arah Saka seolah bertanya 'Dia kenapa?' dan Seolah Saka tau apa yang ingin Afgan tanyakan pada nya tapi tidak bersuara, ia mengangkat bahunya seolah mengatakan 'Gue gak tau woi'.

Gabriel hanya duduk beberapa menit setelah itu ia meninggalkan kedua teman nya yang masih menatap kearah Gabriel dengan tatapan bingung.

"Dia kenapa?." Afgan melirik ke arah Saka.

"Gak tau gue." jawab Saka.

"Balik kelas dah yuk." Afgan menarik tangan Saka dan menggenggam tangan Saka dengan erat.

"Sak?!," Saka menoleh "Lo kalo ada orang yang ngajak pacaran lo mau gak?." Saka sok-sokan memikirkan pertanyaan Afgan.

"Mau!," Terlihat senyum lebar di bibir Afgan "Tapi harus kaya dan mandiri." lanjut Saka yang membuat senyum Afgan luntur.

'Gua bakalan berusaha untuk mandiri sak, biar lo mau sama gua tapi lo harus nunggu, gua berharap lo gak akan pernah pacaran kecuali sama gua.'

"Eh— tapi tunggu. Lo kenapa nanya gitu? ohhh.... jangan-jangan lo mau nembak gue ya."

'Pengen banget sak, tapi tunggu gua sukses.'

"Suatu hari nanti..." lirih Afgan dan Saka mendengar nya tapi tidak terlalu jelas.

"Hah!? lo ngomong apa?."

"GAK!." Saka tersentak kaget mendengar jawaban Afgan yang begitu keras.

"Santai aje Kalii!!" Saka menggeplak kepala Afgan "Gue kagak tuli." Afgan mendesis sakit akibat pukulan Saka sambil cengengesan sendiri.

Sementara Darren sedang kesusahan mencari keberadaan Gabriel sedari tadi, ia telah mencari dari mulai kelas, wc, gudang bahkan rooftop tempat biasa geng Gabriel main, tapi nihil Gabriel sama sekali tidak ada.

Setelah itu Darren pergi ke kantin, karena ia juga belum ke kantin untuk mencari keberadaan Gabriel siapa tau Gabriel berada di kantin.

"Afgan, Saka?. Gabriel mana?." Tanya Darren secara tiba-tiba saa menghadapi Afgan dan Saka yang membuat mereka berdua terkejut.

"Loh?!, emang dia gak keruangan bapak pas istirahat?." - Saka

"Tadi sudah, tapi sekarang saya tidak tau Gabriel berada di mana."

"Mungkin di kelas."

"Saya sudah memeriksa nya tapi tidak ada."

"Udah bapak cari ketempat-tempat yang biasa Gabriel datengin?." - Saka

"Sudah."

"HALLOOO GESSS!!." Terdengar teriakan Gabriel dari arah belakang Darren, dan sepontan Afgan Saka dan Darren menoleh melihat siapa yang berteriak.

Judul Standar - Tulis Judul Kamu SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang