30

3.5K 199 10
                                    

Happy reading 🔥

"Gabriel kok gak balik-balik sih?."

"Mungkin bolos di ruangan Darren."

"Masa sih?." tanya Saka menghentikan langkahnya dan menatap Afgan.

"Kenapa gak percaya?." Jawab Afgan dengan membalas tatapan Saka, hingga Saka tak kuasa melihat wajah Afgan. Rasanya sangat aneh, malu tapi suka.

"Pipinya merah." Ucap Afgan dan dengan sengaja mengusap pipi Saka, Saka yang diperlakukan seperti itu menepis tangan Afgan dan langsung berlari menuju kelas, sementara Afgan tersenyum manis melihat Saka.

"Udah liat berita terbaru belum?."

"Berita apaan?."

"Ada kecelakaan antara mobil sport dan truk pengangkut barang."

"Sumpah! aku penasaran sama korbannya."

"Loh!? emang korbannya belum diketahui?."

"Iya— eh! liat-liat!." Siswi itu memanggil teman-temannya untuk melihat sesuatu.

"Liat deh." Tunjuk Siswi itu di layar handphone nya.

"Berita terkini! telah terjadi kecelakaan antara mobil sport dan truk pengangkut barang di jalan xxx, korban masih dalam pencarian untuk sekarang hanya robekan baju sekolah salah satu korban dari kecelakaan yang tim SAR temui—."

"Kalian liat apa?." Saka ingin menerobos masuk tapi niat nya dihentikan karena melihat kerumunan di samping meja guru.

"Udah liat berita belum?." Tanya Siswi yang dikerumuni, mendengar itu Saka mengambil handphone nya dan melihat berita itu dengan Afgan yang sudah berada di sampingnya.

"Setelah sudah melakukan pemeriksaan ternyata salah satu korban bersekolah di sekolah High School Internasional—."

"SUMPAH!!?." Satu kelas terkejut mendengar korban dari sekolah High Schoolhool Internasional.

"Ah! gak lucu sumpah."

"Masa iya sih."

"Eh! tapi bukan nya kita belum pulang ya, kok dia bisa keluar sekolah."

"Halah itu gak lain selain anak berandalan."

"Wait-wait, lo pada tau kan anak paling berandalan itu Gab— eh sorry gue bukan nya berdoa yang enggak-enggak ya, maaf buat kalian berdua, tapi seperti yang kalian tau murid yang paling suka bolos itu Gabriel dan—."

"Stop!." Saka menghela nafas panjang berusaha untuk berovertaking dengan berita itu.

"Sorry." Cicit Siswi itu.

"Gak papa, lo benar Gabriel adalah salah satu siswa yang paling nakal dan sering bolos tapi bisa ajakan korban itu bukan Gabriel, tapi untuk sekarang lebih baik kita positif thinking aja soal berita ini."

Saka keluar dari kelas dengan Afgan yang setia mengikuti nya dari belakang.

Saka langsung memeluk tubuh Afgan menangis tersedu-sedu, Takut itu yang berada dipikirkan nya sekarang.

"Stt.... udah gak usah nangis, mending kita keruang Darren aja untuk mastiin nya." Saka mengangguk didalam dada bidang Afgan.

Tok tok tok...

Judul Standar - Tulis Judul Kamu SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang