Ada acara di kampus. Festival gitu tapi gak tau apa, Rosie pun wajib datang karena Jennie mau. Awalnya dia malas soalnya di lingkup anak-anak mahasiswa. Rosie bukan gak pede, cuman dia malas aja hari ini.
But,.... Jennie minta. Rosie pun bukan pacar yang bikin ceweknya kecewa. Jadi yaudah ikut dia.
Sweeter putih, celana hitam robek-robek dan sepatu putih bersama topi hitam yang setia menemani Rosie terlindung dari panas.
Cowok itu berdiri sendiri, pegang gelas minuman, memperhatikan Jennie yang di ajak ngobrol temen-temennya.
" Aku mau ke WC dulu." Bisik Park yang sempat nunduk ke telinga Jennie.
" Disana." Tunjuk Jennie. Rosie mengangguk. Diapun pergi dari sana, meninggalkan acara itu untuk ke WC sebentar.
Jennie masih memperhatikan kepergian Rosie. Takut cowoknya salah jalan.
" Yaudah sih temenin." Kata Jisoo.
" Gak papa. Gue cuman takut dia salah jalan." Jawab Jennie barengan sama anak circle fakultas sebelah yang datang bikin salfok gimana cantiknya anak kedokteran.
" Hai~" Sapa Irene dengan senyum smirknya.
Krystal terlihat sinis sambil dia berdiri bersama Jisoo di depan Jennie.
" Mau apa?" Tanya Jennie.
" Gak boleh lagi nyapa?"
" Aneh." Jawab Jennie.
" Heemm....." Dehem panjang Irene terdengar waktu ada Seulgi yang melintas bersama Wendy.
" Wow. Hai girl~" Sapa Wendy.
" Kamu ada waktu nanti Jennie?" Tanya Seulgi saat Irene baru ingin menyapanya. Terlihat, Irene kesalnya sampai ubun-ubun bikin Jennie senang dalam hati.
" Kenapa Seul?" Saut Jennie.
" Aku pengen ngajak kamu besok nonton pertandingan aku."
" Oh boleh! Kami bakal datang." Tunjuk Jennie pada Jisoo dan Krystal.
" Oi!" Panggil Irene bikin Seulgi menoleh ke belakang.
" Oh! Ada Irene. Gak kelihatan." Cengir Seulgi.
" Gak kelihatan?" Tanya balik Irene.
Jisoo nunduk buat cengir. Suaranya sampai terdengar oleh Irene.
" Lo ketawa?"
Jisoo terdiam.
" Apa?" Tanya balik Jisoo bikin Irene mendorong Seulgi untuk menyingkir dari jalannya.
" Mau apa?" Potong Jennie. Dia langsung berdiri depan Jisoo, tameng dengan keberaniannya.
" Circle desah." Ucap Irene.
" Emangnya kenapa kalau circle gue suka desah?" Tanya balik Jennie. Dia mengangkat alis, menerima tatapan tajam Irene selama Krystal menyuruh Jennie untuk berhenti namun dia di dorong oleh Joy agar tidak perlu ikut campur.
" Jennie."
Suara Rosie terdengar. Semua orang disana langsung serentak melihat ke sisi kanan saat Wendy menyingkir dari pandangan mata mereka.
Rosie dengan tubuh tingginya, berdiri tidak jauh dari kerumunan itu. Irene ngerut dalam keningnya kalau dia tau itu Rosie.
" Iya sayang." Jawab Jennie.
" Rosie!" Potong Irene. Maju duluan buat Jennie tersiku.
Irene langsung memeluknya. Pria ini nunduk dengan senyum kecilnya.