Sibuk ikut main basket di lapangan bareng anak-anak kelas lain. Dari jauh di pinggir lapangan bawah pohon, ada Nancy yang duduk bersama temannya. Dia terus menerus di beberapa kesempatan suka noleh ke belakang cuman buat ngeliatin Rosie doang lagi main.
" Dilihat terus!"
" Ah? Gak..." Geleng senyum Nancy.
" Rosie ada pacar kan ya? Foto profil dia cewek soalnya."
" Iya. Dia temen Kakak gue di kampus."
" Waah! Anak kuliahan pacarnya."
" Hem gitulah. Rosie kan suka yang lebih tua dari dia."
" Yang tua lebih menggoda hahaha!"
Nancy terlamun mendengar mereka bicara. Hingga ada bola gelinding mengenai kaki Nancy.
Itu cewek berdiri. Dia mengambil bolanya lalu menyodorkan ke depan saat ada Rosie jalan mendekatinya.
" Thanks Nancy."
" Ya- yaya..." Gugupnya.
Rosie berbalik dan mengoper bolanya ke temen-temen. Dia lari kecil menjauh saat Nancy berbalik untuk kembali duduk di kursinya.
" Ciiieee gugup!"
" Gak...haha..." Geleng Nancy. Dia malu banget sampai Rosie yang ngos-ngosan, melipat tangan di pinggang lalu noleh ke belakang ngeliatin sekilas anak-anak cewek temen Nancy disana yang terdengar suaranya.
" Eh! Dia lihat! Dia lihat!" Panik mereka. Mendadak salting semua waktu Rosie sempat melirik lalu acuh buat ngejar bola lagi.
" Yass!!" Seru Lim waktu Rosie memenangkan pertandingan ini terakhir.
" Ayo kantin!" Ajak Lim. Merangkul Rosie yang melepas dasinya karena panas.
Mereka ke kantin buat makan terus sambil habisin istirahat terakhir ini disana.
" Gimana Jennie?" Tanya Lim.
" Yaa gitulah."
" Cocok?"
" Sejauh ini oklah." Angguk Rosie lalu meneguk jus botolnya.
" Udah. Sama Jennie aja. Jangan lo ingat-ingat masa lalu dah."
" Gua mencoba gak ingat. Tapi itu tetap ada pikiran. Ntah kenapa suka banget datang di mimpi akhir-akhir ini setelah jadian sama Jennie. Kenapa sebelumnya gak gitu? Sebelum gua sama Jennie."
" Lo tuh masih gagal move on. Park Min Young yang lo pikirin?"
" Dia....gak juga~"
" I see! Suzy selalu punya cerita sendiri. Cinta pertama emang sulit."
Rosie mengangguk pelan. Dia menoleh keluar jendela kantin yang terbuka membuat angin segar masuk mengenai tubuhnya.
" Kalau mendadak, mantan-mantan lo ngajak balikan disaat lo taruh harapan ke Jennie. Gimana?"
" Gua gak mau." Geleng Rosie sambil nunduk.
" Udah sama Jennie. Gak bisa lirik yang lain lagi. Jennie terakhir di hidup gua. Itu aja. Lagian mereka yang putusin gua, bukan gua. Jadi apapun resikonya yaa...harus sama Jennie."
Lim berhenti minum. Dia mengangguk pelan sambil tersenyum kecil.
" Good luck! Pacar yang lebih tua memang bikin kita gak tertarik sama yang seumuran atau yang lebih muda."
" Iya. Gua merasakannya." Jawab Rosie sambil tersenyum kecil.
•••
Broomm~!!! Motor Rosie datang buat jemput kayak biasa. Dia berhenti di parkiran motor kali ini karena mau ke WC kampus sebentar selagi nungguin Jennie.
