Jennie membuka pintu apartemen nya. Melihat senyum Rosie yang datang sambil dia memeluk segera.
" Darimana?"
" Rumah sakit."
" Hem? Siapa yang sakit?" Tanya Jennie sambil ngeliat Rosie meletakkan belanjaan titipan Jennie di atas meja makan.
" Suzy. Dia pingsan kemarin. Jadi sekarang di rawat."
" Suzy!?" Kaget Jennie.
---
Suapan diberikan. Suzy menguyah makanannya sambil menonton tenang TV di depan.
" Kak, aku sidang besok."
" Ah~ baguslah. Cepat kamu selesai, cepat juga untuk praktek."
" Iya Kak. Doakan aku."
" Always~" Jawab pelan Suzy sambil mengelus tangan Irene.
Toktok!! Pintu di ketok. Ternyata Haneul datang untuk melihat keadaan Suzy.
" Semuanya baik?" Tanya Haneul.
" Sejauh ini."
" Bisa duduk?"
" Ya~"
Suzy bergerak untuk duduk. Dia bisa bergerak sendiri, cuman badannya agar lemas aja. Haneul memeriksa keadaannya. Ntah itu mata, pendengaran, detak nadi dan suhu badan Suzy.
" Ok. Kamu terlihat sangat sehat."
" Aku hanya ingin pulang~"
" Besok bisa pulang asal keadaan tubuhmu sama seperti ini. Jika besok sakit lagi, aku tidak akan mengizinkannya."
Irene mengangguk pelan. Dia ngeliat Suzy yang bersandar tidur lagi.
" Akan aku beri suntikan." Kata Haneul yang menyiapkan jarum itu selama Suzy ngeliatin kalau tubuhnya selalu keluar masuk jarum suntik. Dia sangat terbiasa oleh gigitan semut besar ini.
Haneul melirik Suzy sesekali. Lalu teralih nunduk saat jarum menembus kulit lengan Suzy.
" Done." Ucap Haneul sambil meletakkan bekas suntikan itu ke dalam plastik sampah.
" Semoga cepat pulih. Besok, kamu akan pulang."
" Thanks Haneul."
" Yaa...aku pergi."
" Hem." Angguk Suzy.
" Makasih Dok." Ucap Irene yang jalan ke pintu saat Haneul ingin pergi dari sini.
Suzy tenang memandang TV. Tidak lama juga ada suara bising di depan pintu seperti ada tamu datang lagi.
" Kak, ada Jennie. Dia datang sama Rosie lagi." Kata Irene sebari Jennie nongol di belakangnya, tersenyum ramah sambil membawa buah tangan.
" Aku ingat 1 jam yang lalu kamu keluar dari sini." Kata Suzy pada Rosie yang tersenyum kecil.
" Gimana keadaannya Kak?" Tanya Jennie.
" Baik. Aku hanya butuh beberapa sayuran."
" Semoga cepat sembuh Kak. Aku baru tau dari Rosie tadi kalau Kakak masuk rumah sakit."
Suzy membuang pelan nafasnya sambil ngeliatin Rosie di depan ranjang.
" Hanya dia yang bisa adikku hubungi." Kata Suzy pada Jennie. Takut jika Jennie mungkin marah saat kemarin Rosie mendadak membantu Irene di rumah sakit.
" Yaa i know~ syukurnya semua bisa terkendali." Jawab Jennie. Dia tidak marah sama sekali. Tidak terlihat kecemburuan di matanya soal Suzy dan Rosie.
Drrtt~!! Drrt~!!