Karenaku Rembulan kubutuhkanmu Duhai Matahari
Teduh, cerah, ceriaku adalah sudimu
Redup, suram, gelapku bukan karenamu, melainkan karenanya si Jelita Bumi
Maafkan aku jika terkadang buatmu gelap, itu karena aku cemburu
Aku halangi saat itu tatapmu pada Bumi Permai
Dia subur, aku mandul
Aku cantik, dia unik
Aku cemburu padanya Duhai Kekasihku
Maafkan aku jika kuucap ungkap sengketa gaib ini
Wajahku ciut kala ini
Sudahlah jangan diiba gerutuku
Siapalah aku
Aku hanya sahayanya yang kemudian terpinang olehmu setelahnya
Cintailah dia
Sayangilah dia
Kasihilah dia, karena dia adalah permatanya Tuhan
Ajaklah dia bersama jiwa-jiwa di dalamnya tuk menuju kesempurnaan penciptanya
Biarlah aku hanya menjadi putaran waktu yang menjadi saksi atas keromantisanmu bersamanya
Jadikanlah aku, dia, dan penciptamu bangga kepadamu
Aku akan tetap ada untukmu jika Dia mau
Setialah semampumu.
PN. pieng
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimba Puisi, Bagaimana Aku akan Mengukir? "Jati"
PoesíaRimba Puisi adalah kumpulan puisi yang menawan dan melawan akal, pemberontakan nurani, dengan perpaduan kata dan bahasa yang sulit dimengerti namun sangat rimbun dengan makna yang bergelantungan bahkan berserakan layaknya dalam belantara hutan.