Surga itu perlahan dikikis neraka yang semakin meluas.
Surga itu tinggi namun neraka lebih tinggi manakala dia telah tenggelamkan surga yang pasti sudah hitam legam hangus.
Neraka pun menyegar, merona, benderang, manakala dia telah mengikis-menelan surga yang semula permai.Tidak aneh lagi, surgaku menjadi nerakaku dan nerakaku menjadi surgaku.
Jerit tangis menjadi sorak-sorai kebahagiaan yang hebat menakjubkan.Api menjadi air, air menjadi api.
Anehkah?
Tidak.
Tidakkah engkau tahu jika dahulu itu neraka ditenggelamkan surga, muncullah neraka?
Kini surga kan ditelan neraka, dan terciptalah surga.
Tidaklah aneh.PN. Pieng
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimba Puisi, Bagaimana Aku akan Mengukir? "Jati"
PuisiRimba Puisi adalah kumpulan puisi yang menawan dan melawan akal, pemberontakan nurani, dengan perpaduan kata dan bahasa yang sulit dimengerti namun sangat rimbun dengan makna yang bergelantungan bahkan berserakan layaknya dalam belantara hutan.