'Bismillaahirrohmaanirrohiim' dulu terucap dengan keyakinan lemah
Salahku sendiri aku goyah'Sudahlah-sudah' adalah bisik hati kala gundah
Namun masih saja benak mengajak tuk melangkah'Itu salah,' kata hati gamah
'Kamu tiadalah akan dapatinya sesuai akalmu yang mentah'
'Dia terlalu indah untukmu yang terlalu lemah'
'Sudahlah!'
'Cintailah Tuhanmu saja, niscaya Dia akan cintaimu juga!'Maka sekarang aku ucap 'Bismillaahirrohmaanirrohiim' dengan yakin bahwa aku mengaku kalah pada hajat cintaku yang angkuh langkah
Terimakasih Duhai Nurani
Engkau telah sadarkanku dari keterlaluanku dalam kejari keinginan yang mengilusiTerimakasih juga kuucap padamu yang terdamba
Adamu telah buatku merasa semakin ada.PN. Pieng
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimba Puisi, Bagaimana Aku akan Mengukir? "Jati"
PoesíaRimba Puisi adalah kumpulan puisi yang menawan dan melawan akal, pemberontakan nurani, dengan perpaduan kata dan bahasa yang sulit dimengerti namun sangat rimbun dengan makna yang bergelantungan bahkan berserakan layaknya dalam belantara hutan.