20. Bad Decision

452 50 13
                                    

" M-mark?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" M-mark?"

" Jawab jujur, Karina. Apa yang kamu lakukan malam itu?"


Ya Tuhannn, gimana ini?
Gue udah ketahuann!!
Sekarang gue harus jawab apaa cobaa??



" M-mark, sebentar."

Oke.
Gue ga boleh panik.
Gue harus tenang.

" Aku bisa jelasin—


Plak!

Karina kaget bukan main.
Tangannya ditepis begitu saja oleh Mark.
" Mark..?!"

" Kalau sampai apa yang aku pikirkan ini benar-benar terjadi, kamu.....jahat, Karina." Kedua mata Mark bergetar dan mulai berkaca-kaca.
Mark tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya. Mark takut, pikiran buruk yang muncul di kepalanya menjadi kenyataan.
" Tolong jujur sama aku, apa yang kamu lakukan malam itu, Karina??!" ulang Mark, sedikit emosional.

" Mark, aku mohon, kamu jangan salah paham dulu!"

" Terus apa alasannya??? Jelas-jelas parfum itu nggak diperjual belikan dimanapun karena itu adalah pesanan khusus Pak Jaehyun! Aku sudah tanya ke semua orang untuk memastikan, dan ternyata mereka semua beri aku jawaban yang sama! Terus kenapa waktu itu kamu bilang, kamu nyobain parfum itu di toko?!"

Kalau situasinya sudah seperti ini, Karina tidak bisa lagi mengelak. Karina tidak punya pilihan lain selain jujur.
Mau bohong juga tidak ada gunanya.
Mark sudah tahu kebenaran soal parfum itu.

Tapi masalahnya, Karina tidak punya keberanian untuk berkata jujur.

" Mark, s-sebelumnya aku minta maaf—

" Minta maaf? Jadi bener kamu...?!"

" Mark aku mohon tenang dulu. Plis..."

Mark menggeram kesal sembari mengusap kasar wajahnya.
" Oke! Aku mau denger penjelasan kamu seperti apa!" Namun Mark mencoba meredakan amarahnya, demi mendengarkan penjelasan Karina.

" Aku minta maaf.
Aku ngaku, aku.....udah bohong sama kamu."

" Astaga Karinaaa....."

" Aku minta maaf. Aku nggak bilang karena aku takut kamu mikir yang enggak-enggak. Waktu itu aku emang sempet ketemu sama Pak Jaehyun. Tapi kami cuma ngobrol aja, Mark. Aku nggak expect kalo bau parfumnya Pak Jaehyun bakalan nempel di aku!"

" Jadi maksud kamu, bau parfum Pak Jaehyun nempel waktu kalian sedang mengobrol? Gitu??"

" I-iya, Mark."

Lagi.
Karina berbohong.

Pengecut?
Iya.
Bodoh?
Tentu saja.
Karina akui semua itu.

Tapi Karina terpaksa melakukannya karena dia tidak mau masalah ini menjadi petaka dalam hubungannya. Karina tidak siap jika ia harus kehilangan Mark malam ini.

Duda Lantai LimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang