Duda Lantai Lima

16. The Event pt.2

" Fyuh...." Karina akhirnya bisa istirahat juga di tenda. Saat ia tiba, tidak ada orang sama sekali di sana. Mungkin pada sibuk ngurusin acara yang memang belum selesai.
" Duh haus." Karina celingak celinguk mencari minuman yang bisa dia minum.
" Ah itu dia." Karina menemukan tiga botol air putih yang masih tersegel rapih. Langsung saja dia ambil salah satunya, lalu dia minum.

" Fuwahhh lega banget sumpah. Dehidrasi banget gue."
Kayaknya sembari menunggu penutupan acara, Karina istirahat dulu disini sambil minum dan nikmatin angin sepoi-sepoi.

" Hmm?" Waktu lagi santai-santainya, Karina nggak sengaja lihat seorang nenek sedang memungutti sesuatu dari dalam kotak sampah.
Karina kasihan melihat nenek itu tampak kelelahan bekerja di bawah sinar matahari yang terik.

Mumpung tersisa dua botol, Karina berinisiatif memberi satu untuk si nenek.

" Permisi, nek."
Nenek itu menoleh saat Karina memanggilnya dan berjalan menghampirinya.

" Ini, nek. Buat nenek. Nenek pasti haus, kan?" Karina menyodorkan botol air itu sambil tersenyum.

" W.. Wuah.." Si nenek bukannya menerima botol itu, dia malah terpukau memandang wajah Karina. " Apa aku sedang bermimpi...."

Karina mengernyit bingung. " Nenek kenapa..?"

" Bagaimana mungkin seorang putri kerajaan yang sangat cantik ada disiniii??"

Tentu saja Karina tersipu mendengar si nenek bilang begitu. " Ah nenek bisa aja." katanya tersenyum malu-malu.

" Aku serius. Apa yang dilakukan seorang putri kerajaan disini??"

" Ahah, aku orang biasa, nekk."

" Mana mungkinn! Kau benar-benar seperti seorang putri kerajaan!"

" Pasti karena gaun yang aku pake ya, nek?"

Nenek itu mengangguk.

" Aku pake gaun ini karena perusahaan tempat aku bekerja sedang ada acara, nek." jelas Karina sembari menunjuk kerumunan serta panggung acara yang berada tak jauh dari mereka.

" Astaga... Aku pikir, kau seorang putri kerajaan..."

" Hehe bukan, nek. Lagipula, gaun ini cuma gaun biasa. Terlalu biasa kalau dibilang gaun putri kerajaan."

" Tidak, nak. Gaun itu sangat cantik. Sangat cocok untukmu."

" Yang bener, nek?"

" Iyaa! Aku seriuss."

Sekarang, Karina dapat pengakuan dari si nenek.
Karina jadi tambah pede hehe.

" Terima kasih, nek atas pujiannyaaa. Oh ya, nek. Ini diminum dulu."

" Ah iya terima kasih..." Si nenek menerima botol air dari Karina. Segera saja dia minum air itu.
" Terima kasih, ya nak." ucap sang nenek setelah berhasil menghabiskannya dalam waktu singkat.