26. I Hate You, Mark

326 51 25
                                    

Terima kasih ya semua atas saran di chapter sebelumnya! Wuf you all ❤️

Terima kasih ya semua atas saran di chapter sebelumnya! Wuf you all ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 jam sebelumnya....

Karina telah sampai di taman dekat apartemen, tempat janjian Karina dan Mark untuk mengobrol lebih lanjut mengenai masalah hubungan mereka yang sebetulnya sudah selesai tapi Mark masih kekeuh ingin membuat penjelasan supaya Karina tidak salah paham katanya.

Disana, Mark sudah menunggu. Dengan kemeja biru muda yang sering ia pakai tiap pergi kencan dengan Karina.
Kemeja biru muda yang dulu pernah Karina puji cocok untuk Mark.

" Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mark." panggil Karina.

Yang dipanggil mendongakkan kepala, mendapati 'mantan pacarnya' sudah sampai dan sekarang sedang berdiri di seberangnya.

" Hai." sapa Mark sembari tersenyum.

Karina tidak butuh basa-basi. Dia langsung bicara ke intinya. " Apa lagi yang mau kamu omongin? Kayaknya kamu belum puas banget gangguin aku?"

" Maafin aku." Pria itu mendekati Karina dengan wajah penuh penyesalan.

" Udah nggak ada gunanya lagi kamu minta maaf, Mark."

" Aku menyesal, Karina."

" Terlambat."

Mark menghentikan langkahnya tepat di depan Karina. Ia meraih tangan Karina tanpa izin dan seenaknya saja menempelkan telapak tangan Karina ke wajahnya.
" Please forgive me.."

Karina mau marah. Tapi dia malah salah fokus dengan bercak kebiruan di wajah Mark.
" Muka kamu..., kenapa?"

Mark mencoba menyembunyikan kebenarannya dengan menutup mulut rapat-rapat.
Namun Karina langsung tahu hanya dengan membaca ekspresi itu.

" Pak Jaehyun?"

Mark tidak langsung menjawab. Dia malah menghindari tatapan Karina.

" Mark. Jawab."

" Kalau aku jawab, apa kamu bakal kembali lagi ke aku?"

" Apa-apaan kamu--

" Aku nggak rela kamu pergi dari aku dan aku nggak rela kamu jatuh ke pelukan dia!"

Duda Lantai LimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang