chapter 5

310 19 1
                                    

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak ya coment juga author suka bacain coment btw heheh

WARNING:
TYPO BERTEBARAN MOHON MAAF SEBESAR DSRI AUTHOR



.
.
.
.
.
.
.
.
.

"bang leo semuanya kemana kok sepi gak kayak biasanya" ujar thorn yang bertanya pada taufan karna memang hanya terlihat taufan dan ice yang berada di ruang tv.

"jua sama azka lagi di lab,bang zeo sama neo lagi belanja, kamu baru bangun ya sa"

"iya tapi masih ngantuk pas dibawa tidur lagi malah ga bisa hoamm"

"yaudah sini tidur lagi aja disini"
tawar taufan karna terlihat jelas wajah capek nya thorn karna semalam dia menjaga solar yang mengiggau.

lalu thorn pun turun dan melanjutkan tidurnya di atas ambal di ruang tv,taufan pun mengelus lembut kepala thorn agar adiknya ini dapat tidur dengan cepat dan tanpa sadar taufan pun ikut terlelap.

tidak lama kemudian blaze dan solar kembali dari lab dan melihat taufan solar dan thorn sudah tertidur dengan lelap.

"tiga kebo ketika bersatu gini ni" ujar blaze yang geleng geleng melihat tingkah saudranya ini.

"tunggu bentar bang jua ambil selimut dulu kasian mereka ntar masuk angin" lalu solar dengan cepat mengambil selimut dari lemari dan meletakkan selimut selimut itu pada ketiga saudaranya.

"bang zeo sama bang neo mana ya kok lama banget belanja nya,dari tadi perasaan loh berangkat nya"ujar solar karna memang benar dari tadi gempa dan hali belum pulang padamu mereka sudah keluar 2jam yang lalu.

"mungkin lagi di jalan, macet kali"

"yahh mungkin sih kar-"

"assalamu'alaikum,azka bantu abang bawakkan kantong belanjaan nya ini"

"waalaikumsalam,siap kaptenn" jawab  blaze dan dengan bergegas mengambil belajaan yang begitu banyaknya.

"jua mau bantuin juga bang"

"gausah ntar kamu jatuh trus luka lagian luka ditangan kamu aja belum sembuh" tolak gempa, jujur iya takut sang adik terluka lagi.

"enggak jua bis-"

"gausah jua udah duduk aja disitu" belum lagi solar menghabiskan perkataan nya namun sudah di potong oleh gempa,alhasil solar pun merengut gempa yang melihat itu dengan cepat menaruh barang belanjaan nya dan menghampiri solar.

"bukan abang ga menghargai bantuan kamu jua, abang gak mau kamu jatuh trus terluka abang senang kok jua bantuin abang itu maknanya jua peduli dengan sekitar jua, udah udah gausah cemberut jelekk tau gak,Come here, hug brother"

"Thank you for worrying about me "

"It doesn't matter when, brother, try not to worry about you"

"hehe sorry"

"oiya bang gem bang zeo mana kok ga sama abang" ucap blaze yang tidak melihat sang abang sulungnya itu.

"bang zeo ke kantor tadi makanya abang lamaan ada kerjaan mendadak dia" jawab gempa

"yaudah kalau gitu jua saatnya kamu tid-"belum sempat gempa menghabiskan ucapannya terdengar dengkuran halus benar itu adalah solar yang sudah tertidur dalam dekapan nya
"astaga punya saudara kok gaada yang bener cara tidurnya heran"lalu gempa meletakkan solar di samping thorn yang memang sudah sangat terlelap dan membenarkan posisi tidur taufan karna iya tidur dengan posisi duduk gemoa takut saat bangun leher taufan sakit.

setelah meletakkan posisi saudaranya itu dengan posisi nyaman iya pun pergi ke cafenya untuk bekerja sebelum pergi gempa terlebih dahulu berpamitan pada blaze.





____________________________________

MAAF BANGET AUTHOR LUPA UP GUYS,GAINGET JAM MUNGKIN AUTHOR HARUS PAKAI ALARM NI WKWK

DAN MAAF JUGA CHAPTER KALI INI SEDIKIT PENDEK

beloved ray of lightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang