chapter 1

528 26 0
                                    

          TIDAK ADA UNSUR 18+

               HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.

"ASTAGA JUAA"

Teriak halilintar terkejut saat melihat adik bungsu kesayangan nya itu di dalam lab nya dengan luka dia tangan, sedikit bendolan di kepala, baju dan rambut yg basah, tempat sampah yg penuh belingan kaca
walaupun luka di tangan nya sudah di obati namun belum sempat di balut sang kakak sulung sudah lebih dulu sampai di rumah

flashback
ki
saat halilintar dan thorn tiba di rumah dia tidak melihat solar di sana bahkan dia sudah mencari di seluruh kamar solar dan saudara nya yg lain dan satu tempat yg belum dia periksa yaitu laboratorium solar alangkah kaget halilintar dan thorn saat melihat keadaan solar dengan penampilan seperti itu

flashback off

"jua, jua gapapa kok bisa begini yaampun kak hali juga jangan teriak liat nih uwa terkejut"

"hhuff maafin abg ya uwa,thorn obati dulu ya luka uwa abg mau ambil perban di kamar gempa"

"oke yok uwa, bisa jalan? mau abg gendong?"tanpa menunggu jawaban sang adik thorn langsung menggendong solar ala bridal style

"gausah bang jua jalan aja lagian yg luka kan tangan" walaupun sudah berkata begitu mana mungkin sang abang nya itu menurunkan nya begitu saja

kemudian thorn mendudukkan solar di sofa ruang tamu dan menunggu abang nya itu mengambil perban, sambil menunggu thorn sedikit meniup niup luka yang ada ditangan solar ia merasa ngilu dengan luka itu
saat dilihat lagi luka solar agak banyak juga, bagaimana Solar tidak terasa ya mungkin itu efek racikan ramuan yg gagal itu entahlah.

tidak lama kemudian halilintar membawa perban dan antibiotik lalu dengan telaten dia menutupi luka yang ada di tangan adik bungsu nya itu.

solar hampir selalu terluka entah apa saja yang ita lakukan pasti akan selalu ada luka di tubuh nya itu lebam, tergores, benjolan.

"kalau terluka lagi abg ga izinin kamu main di lab lagi, mau lihat ni badan kamu semuanya hhfuh"

"hmm maaf bang jua ga sengaja tadi lain kali uwa hati hati lah"ucap solar sambil memeluk sang abang, solar tau dia selalu membuat abang nya khawatir.tentu solar tau dirinya ini selalu ceroboh bagaimana abang abang nya tidak khawatir coba?.

"lain kali hati hati uwa jangan terluka lagi" halilintar memeluk kembali solar sambil mengelus elus rambut coklat itu

"ihhh thorn juga mau di pelukk"
kemudian thorn memeluk kedua nya

"SAMLEKOM I'M KAMBEK, widih ada apa ni pakai acara peluk pelukan segala"

"jangan jerit' bg azka nanti jua kaget"

"ntah ni cocwit amat"

"jua kok basah gini badannya?"

"tangan nya juga kok di perban?"

"jidatnya kok benjol juga?"

"assalamu'alaikum eh ada apa ni? WHAT jua kenapa" gempa berlari ke arah solar mengecek keadaan sang adik

"hei kalian nanya satu satu doang pusing tau"jawab thorn iya sangat pusing mendengar pertanyaan beruntun dari ke tiga kakaknya itu

"hehehe sorry' emgnya jua kenapa? "

"main lab salah masuk ramuan sampe wadahnya pecah"

"ohh" semua abg solar ber oh ria sampai berapa menit kemudian

"eh jua gapapa"
"kok bisa"
"astaga"
"kepalanya gapapa? ini siapa coba? "
"tangan nya parah?"

"D-I-A-M"

taufan, blaze, ice diam seketika saat mendengar suara dengan nada seperti mengancam tersebut yaps itu adalah halilintar

"sorry"

"mana yang sakit jua?"
tanya gempa dia merasa khawatir dengan adik bungsu nya ini dan mendapatkan gelengan dari solar

"gapapa bang lukanya udah di obati sama bang thorn dan bang halilintar kok" ucap solar dengan senyuman lembutnya yang berupaya menenangkan abang'nya itu

"yaudah jua mandi dulu sana ntar masuk angin lama lama kalau bajunya basah begini"

"siapp" jawab solar dengan gerakan tangan membentuk hormat

"astaga ada aja kelakuan dia buat jantung mau copot aja"ucap gempa sambil memijat dadanya itu

"abangggg hiks hiks" thorn tiba' menangis dan berlari memeluk gempa tentu semua yg berada di sana kaget dengan thorn yang tiba tiba menangis.
"e-eh aksa kenapa kok nangis? " tanya gempa yang bertanya tanya kenapa dengan adik nya yg satu ini

"b-bg neo bilang jantung abg hampir copot  bg azka pernah bilang sama aksa kalo hiks jantung hiks copot itu berarti hiks hiks manusia hiks hiks mati hiks hiks" ucap thorn yg tersedu sedu seperti akan kehilangan orang yg di cinta nya.

"yaampun aksaa itu tu maksudnya perumpamaan aksa maksudnya itu abang kaget bangett bukan jantung abg mau copot beneran" jelas gempa pada adiknya yg polos itu.

"azka lo ngajarin adek lo tu yg bener bukan yg ga bener"ucap taufan kepada blaze.

"loh kan bener bg jantung mau copot=mati" elak blaze dari amukan abg'nya.

"udah udah jangan bertengkar mandi sana ganti baju kalo ga gaada makan malam buat kalian" ancam gempa yang masih menenangkan thorn.

"e-eh jangan dong bang iya ini mau mandi".
lalu mereka berlari ke lantai dua ya karna emang kamar mereka ada d lantai dua.

"udah ya aksa mandi ya abang mau masak makan malam, emang aksa mau ga makan malam".

"NOO, iya aksa mandi ini" lalu thorn berlari menyusul saudara nya yg lain.

sebelum memasak gempa juga terlebih dahulu mengganti pakaian nya dan mulai memasak.

~skip gempa udah selesai masak~

"HEI KALIAN WAKTUNYA MAKAN MALAM"gempa memanggil semua saudara nya dan di sauti oleh keributan yg mengarah kebawah.

saat mereka sudah di meja semuanya sadar bahwa ada satu orang lagi yang belum turun solar.

" loh jua mana?"tanya halilintar yg melihat tidak ada keberadaan adik bungsu nya itu

"ntah deh aku check di kamarnya" usul taufan yg merasa khawatir juga

taufan berjalan menuju kamar solar dan mengetuk pintu namu taada jawaban jadi taufan masuk saja kemudian ia di suguhkan pemandangan yang mengagetkan~

                   ~bersambung~

____________________________________

           author gantung dulu lah

     eits bercandaaa author hari ini        upload 2 chapter kokkk gaᕕ( ᐛ )ᕗ

beloved ray of lightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang