chapter 3

317 24 5
                                    

"hiks gelapp jua takut hiks ayah hiks hiks bunda hiks abang gelap takut hiks hiks"terdengar suara tangisan anak kecil dari sebuah gudang tua

doorrrr
bruakk
bughhh
bughhh
AKHHH
dorrrrrr
dorrrrr
AKHHHHHH

suara tembakan jeritan pukulan terdengar jelas di telinga seorang anak kecil itu bahkan tangisan ia keluarkan pun tidak dapat untuk menutupi suara itu

"ayo kamu harus ikut ak-"
BUAKHH AKHHHHH DORR DORR

belum lagi pria tersebut menghabiskan perkataan nya namun sudah di sela dengan suara pukulan dan tembakan yang cukup keras dan membuat anak itu sangat kaget

"hikss hikss takuttt jua takuttt bunda, ayah, abang jua takutt gelap seram hiks hiks"

"jua jua jua heii juaa"

"AAAAA AYAH BUNDA ABANG" tiba tiba solar menjerit setelah bangun dari mim emm lebih tepatnya memori lama yang harusnya ingin dia lupa kan
saat membuka matanya dia melihat thorn dengan raut wajah khawatir menatapnya.

"jua ingat kejadian itu lagi ya,lupakan jua lupakan itu sudah berlalu jua disini aman semua bersama jua" ucap thorn sambil memeluk solar yang terlihat sorot mata ketakutan dan rasa trauma.

"a-abang gelap bang jua takut  hikss" solar menangis di pelukan thorn dan ia terus memeluk erat thorn

ceklekk

"jua aksa ada apa"semua elemental bersaudara tiba-tiba datang bukan secara tiba-tiba sih melainkan mereka terkejut saat mendengar teriakan solar

"aksa jua kenapa?" tanya taufan

"apa mungkin jua ingat kejadian itu kembali?"kali ini ice yang berbicara dan menebak dengan tepat sasaran.

"tadi aksa lagi tidur terus jua nangis pas aksa coba bangunin dia malah jerit sambil nangis,kayaknya iya deh jua ingat kejadian itu lagi"jelas thorn pada abng'nya.

"j-jua takut bang aksa hiks hiks g-gelap hiks hiks"solar terus menangis sambil memeluk thorn dengan sangat erat.

lalu gempa menghampiri adik bungsu nya itu sambil mengelus rambut coklat solar"shhh shhh udah tenang jua semua disini bersama jua sekarang ga ada yang bakal biarin jua di sakiti siapapun lagi kalau pun ada abang ga bakal biarin mereka nyentuh jua"suara lembut gempa yang coba menenangkan solar.

"hem betul jua abang gabakal biarin mereka nyentuh jua lagi"

"udah ya jangan nangis mereka udah gaada"

"kalau pun masih ada abang udah habisin mereka"ucap taufan,blaze, halilintar berusaha menenangkan dan membuat solar percaya bahwa tidak akan ada yang menyakiti si bungsu windara ini lagi.

ice berjalan mendekati solar dan memeluknya ice paling tidak bisa melihat adik bungsu nya itu merasa trauma seperti itu "shhh udah ya jua abang disini semua disini tenang lupakan itu... semua sudah berlalu" ice mengelus punggung solar dan berusaha menenangkan solar.

tidak lama kemudian suara tangisan itu berubah menjadi dengkuran halus mereka semua tahu sang adik sudah tertidur ice lalu meletakkan posisi yang membuat tidur solar nyaman lalu mengecup kening solar dan all bersaudara kecuali thorn keluar dari kamar itu untuk menuju kamar masing-masing.

"dasar sialan awas kau berani sekali si bajingan itu membuat adik ku trauma"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

____________________________________

buat yang masih bingung tentang karakter author disini yaudah author kasi tau ya:

semuanya cowok karna ini cerita
BROTHERSHIP

beloved ray of lightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang