chapter 7

210 19 2
                                    

Haii semuaaa wahhh comeback kitaa nguehehehe.

happy reading
~

Pagi hari yang sangat mendung ini para windara bersaudara sedang sarapan dengan damai walaupun ada saja kericuhan yang dibahas oleh TTM namum karna mereka lah meka makan itu terasa hangat.

"Abang"panggil blaze

"Apa?" jawab serentak halilintar, taufan, gempa.

"huh, sebut nama vero abang kamu ada tiga ini"jawab taufan

"hehe maksudnya bang hali"

"paan?"balas halilintar.

"Abang hari ni ga usah ke perusahaan aja, mendung soalnya ngerti kan abang pasti".

halilintar yang mengerti maksud dsri blaze itu melihat hp nya dan membuka aplikasi cuaca ternyata benar akan hujan pagi ini ia pun memandang solar yang sedang anteng dengan makanannya lalu mengalihkan kembali tatapan nya ke blaze "ya abang ngerti, dan kalian pergi naik mobil saja berangkat sekolah dan kerjanha seperti nya akan hujan lumayan deras hari ini tidak ada bantahan" ujar halilintar dan di angguki semunya (-solar) kan dia homeschooling ngapain naik mobil lagian ngelangkah keluar rumah selangkah aja pasti mengamuk halilintar.

"H-hujan bang neo gausah pigi kerja ya sama adek aja ya ya"pinta solar sambil memegang tangan gempa.

"maaf jua abang gabisa hari ini orderan orang banyak jadinya abang juga harus turun tangan ke sana" jawab gempa sambil mengelus lembut surai rambut solar.

"abang yang nemenin kamu disini jua" siapa yang menjawab yap benar halilintar.

"Apa?! abang! ih gamau gamauu abang bukan nemenin jua malahan sibuk sama kerjaannya, kalau dirumah tapi sibuk sama kerjaan abang mending abang kerja aja sana jua, ada gada abang sama aja rasanya bedanya tu sofa ada yang dudukin"ketus solar lalu ia pergi berlan ke lantai dua mengabaikan panggilan abang abangnya, masalah nya makanan dia belum habis nih.

"adekk/jua"panggil semua kecuali halilintar.

"ck makanya bg kalau dirumah itu jangan peduli sama kerjaan aja adeknya juga diliat sekarang noh liat noh ngambek kan anaknya" sindir taufan sambil menunjuk arah tangga menggunakan dagunya"

"sudah sudah abang minta maaf saja dengan adek lalu luangkan waktu abang untuk dia, dan kalian cepat selesai kan makanan nya sudah mau terlambat ini" perintah gempa muntlak.

~~~~

solar berada dikamarnya tidur telentang dikasurnya sambil memandang langit kamar nya itu lalu menghela napas gusar jujur saat ini ia ingin menangis karna teringat pada ucapannya tadi ia mengingat benar akan ucapan nya,halilintar yang jarang sekali meluangkan waktu sekedar bermain dengan nya walaupun ada waktu luang bukannya bermain atau menemani solar bermain malah kerjaan aja yang diurus heran.

"Jua/dek"panggil serentak abang'nya solar di luar kamarnya.

"ya" jawab singkat solar jujur dia malas sekedar berbicara sensitif lah kiranya.

"kami sekolah dulu ya"balas ice

" abang juga kerja dulu ya, nanti jangan lupa makan lagi tadi makanan nya ga di habisin loh"ucap gempa

dan hanya dibalas dehemam oleh solar.

"huh bang hali minta maaf dan rubah lah sikap abang pada adek atau gada makan malam" ancam gempa sambil tersenyum manis namun seram. halilintar yang melihat itu meneguk ludah nya susah payah.

"salahku membangun kan singa yang tidur" batin halilintar saat melihat gempa seperti itu.

"yaudah kami pigi dulu ya dedek jangan lupa dibujuk awas aja kami pulang nanti masih ngambek" jerit thorn sambil berlari kecil.

"JANGAN LARI AKSA JATOHHH" pekik taufan dan hanya dibalas cengiran sama si bendul.lalu mereka kecuali halilintar pun berjalan keluar rumah.

tok tok
tok tok

"adek~ abang minta maaf ya ga seharusnya abang sibuk sama kerjaan abang sampe lupain adek abang masuk ya" tanpa dijawab terlebih dahulu oleh si lawan bicara halilintar nyelonong masuk.

Halilintar dapar melihat gundukan selimut tetangga yaps itu adalah solar yang bersembunyi di dalam selimut, halilintar pun medekati gundukan selimut itu dan menduduki piggiran kasur.Yakali dudukin solar penyett//

"adek~"panggil halilintar lagi

"jawab dulu dong gasopan banget ga jawab kalo orang ngomong"

"ck paan"

"abang minta maaf ya udah ngabaikan adek kalau abang lagi dirumah abang gatau kalo adek ngerasain kayak gitu abang emang ga peka sama perasaan adek, abang memang bodoh dan" belum lagi halilintar melanjutkan kata katanya namun sudah di potong oleh solar.

"abang ga bodoh abang yang terbaik walaupun ga baik baik amat tapi abang ga bodoh abang cuman gabisa kan membagi waktu dengan adek dan kerjaan tapi abang itu orang pertama yang khawatir sama adek kalau adek terluka atau kenapa kenapa"jelas solar sambil keluar dari selimut nya.

"abang punya tempat tersendiri di hati adek"ungkap solar sambil tersenyum. dan hal itu berhasil membuat halilintar tersenyum lebar yang jarang ditunjukkan kepada orang lain bahkan saudara nya sendiri.

"ADEK~"halilintar pun langsung memeluk solar saking terharu nya dia.

"ihh seorang halilintar yang COOL malah nangess ihhh" ledek solar

"mana ada"lalu mereka tertawa geli sendiri.

"udah deh bang adek mau homeschooling dulu ntar lagi gurunya datang, em abang a-abang bisa ga pantau gurunya dari jauh tapi tapi jangan ketawan gurunya"
halilintar yang mendengar itu pun menyerengitkan alisnya bingung mengapa harus tidak ketawan gurunya?

"mengapa?" tanya halilintar

"a-ah tidak kalau abang tidak bisa gapapa kok" melihat wajah khawatir solar membuat halilintar makin bingung, beginilah solar jika ada sesuatu dia tidak akan mengatakan nya selalu memendam satu hal yang tidak disukai saudaranya 'tidak ingin berbagi masalahnya'.

"abang bisa kok yasudah yuk turun" halilintar pun menggandeng tangan solar dan berjalan menuruni tangga rumahnya itu.

~~~

halilintar yang berada di sebuah ruangan cctv akan lebih baik dia memantau solar disana dari pada bersembunyi 'ribet' katanya.

guru solar sudah datang dan dapat dilihat wajah solar seperti ketakutan halilintar terus memantau hingga
16 menit memperhatikan layar itu halilintar dibuat emosi dia menggerakan gigi nya "bajingan sialan" umpat halilintar dalam hati

"berani sekali dia"













~~~

setelah 3bulan menghilang akhirnya comeback maklum baru mood

jangan lupa tinggalkan jejak
love you all

beloved ray of lightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang