P R O L O G

350 205 146
                                    

Jeefanya Adeeva, hidup di keluarga yang penuh tawa. Kedua orang tuanya Setya dan Zura beserta kedua kakaknya Raka dan aluna saling menciptakan kebahagiaan, namun ada satu aturan tak tertulis yang diciptakan kedua orang tua Jeefanya yaitu jangan mengeluh di hadapan mereka. Meski anak-anak Setya dan Zura seringkali ingin mengutarakan beban hati, Jeefanya merasa sulit untuk melakukannya. Setiap kali ingin mengeluh, dia menahan diri, merindukan momen di mana ia bisa melepaskan sesak di dadanya. Namun, dalam harmoni keluarga mereka, peluang itu selalu tampak seperti bayangan yang tidak pernah terwujud.

Jeefanya merenung di kamarnya, pandangan matanya melintasi poster-poster di dinding yang mencerminkan warna-warni kehidupannya. Meskipun keluarganya tampak bahagia dari luar, dia merasa sesuatu yang terkekang di dadanya. Kedua orang tuanya meski penuh kasih, tetapi tidak menyukai keluhan atau ungkapan ketidakpuasan dari anak-anak mereka.

Hari demi hari berlalu, Jeefanya menyimpan rasa itu sendiri. Kehidupan keluarga terus berjalan seperti biasa, tetapi dalam keheningan itu, Jeefanya merindukan peluang untuk sekadar mengeluh dan melepas beban di dadanya. Suatu hari di sekolah, nasib membawanya bertemu dengan Antariksa Januartha Altezza, teman sekelasnya yang juga merasakan ketidaknyamanan yang serupa.

Tentang Antariksa, Wajahnya begitu tampan dengan garis rahang yang tegas, mata yang tajam, dan hidung yang mancung. Senyumnya begitu manis, menambah pesona keseluruhan yang membuatnya terlihat begitu sempurna.

Entah awalnya dari mana, keduanya tiba tiba menjadi akrab. Berawal dari mereka yang hanya tau nama masing-masing dan mereka tidak pernah berinteraksi apapun menjadi intens seperti sekarang.

Di taman sekolah yang teduh, Jeefanya dan Antariksa duduk di bawah pepohonan yang memberikan sejumput bayangan. Suara riuh rendah siswa dan siswi bermain menciptakan latar yang hidup. Jeefanya dan Antariksa, dengan buku catatan mereka di tangan, tengah asyik bercerita.

Jeefanya menceritakan pengalamannya dalam sebuah eksperimen sains yang baru-baru ini mereka lakukan di laboratorium. Sementara itu, Antariksa dengan antusias bercerita tentang matematika, pelajaran yang ia sukai. Suasana taman sekolah memberikan nuansa yang tenang dan memudahkan mereka untuk saling mendengarkan tanpa terganggu.

"tadi pas praktek bio seru banget asli. Gue jadi tau banyak tentang bakteri sama virus." Jefaanya begitu antusias menceritakan praktek yang baru saja ia lakukan di laboratorium bersama teman temannya.

"gatau, gue ga suka. Jadi nggak terlalu serius tadi praktek nya. Hehehe." ucap Antariksa dengan cengirangan nya yang mana membuat Jeefanya mendelik tajam.

"suka ga suka harus serius, sa" omel Jeefanya.

Antariksa yang tidak terima dengan omelan Jeefanya pun mengomel balik."lo juga pas pelajaran matematika malah tidur. harus nya lo perhatiin kalo pa Agi lagi ngejelasin. Giliran pas latihan soal lo keleyengan cari jawaban." 

Jeefanya hanya cengengesan saat mendengar Antariksa mengungkit masalah ia sering tertidur saat pelajaran matematika dan suka meminta contekan kepada nya ketika pa Agi memberikan latihan soal.

ahh tentang pa Agi, sebenarnya nama nya itu bukan Agi, itu hanya panggilan kesayangan Antariksa pada guru favoritnya itu. Nama aslinya itu adalah Rahagi Maheswara. Pak Agi memiliki cara mengajar yang sangat sederhana, membuat konsep-konsep rumit menjadi lebih mudah dipahami.

Setiap hari, Pak Agi memulai pelajarannya dengan senyuman ramah. Suaranya yang lembut seperti alunan lagu nina bobo, membuat para siswa termasuk Jeefanya, yang sering merasa sulit memahami matematika. Pelajaran dimulai dengan cerita sederhana yang terkait dengan topik yang akan diajarkan, seperti petualangan karakter Disney menurut Jeefanya.

Namun, yang membuatnya begitu unik adalah suara lembut Pak Agi yang serasa seperti bisikan. Suara itu seperti mantra yang membuat suasana kelas begitu damai hingga membuat Jeefanya mengantuk dan akhirnya tertidur pulas di tengah-tengah pelajaran. Teman temannya cekikikan melihatnya, sementara Pak Agi dengan tenang melanjutkan mengajar sambil sesekali tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat Jeefanya yang tengah terlelap.

"gue jadi ke inget waktu itu pas pelajaran pa agi, hahaha lo tidurnya pules benerr." ucap Antariksa di akhiri dengan tawanya yang begitu renyah terdengar seperti ledekan di telinga Jeefanya. Jeefanya lagi lagi mendelik tajam pada Antariksa.

Antariksa memperhatikan Jeefanya yang memanyunkan bibirnya. Antariksa rasa dia akan di abaikan oleh perempuan dihadapannya ini. Antariksa menghembuskan nafasnya pelan. Sungguh perempuan dihadapannya ini sangat sangat membuat nya geleng-geleng kepala jika sedang kesal kepada nya.

"jangan manyun manyun gitu ah, jelek."

"biarin biar tambah jelek." ketus Jeefanya yang membuat Antariksa tersenyum. Sudah biasa jika Jeefanya ngambek seperti ini karena ulah usilnya.

"lo cantik, Bubie."

Jeefanya mengerutkan keningnya tidak paham, siapa Bubie yang di sebut Antariksa padanya.
"Bubie siapa??." tanya Jeefanya saat Antariksa memanggil nya dengan sebutan Bubie.

"elo lah. Itu panggilan kesayangan dari gue." Cetus Antariksa yang mana itu membuat pipinya memerah.

Sejak saat Antariksa memberikan nama panggilan "Bubie" pada Jeefanya, orang-orang di sekitarnya pun mulai menggunakan panggilan tersebut. Nama itu tidak hanya menjadi semacam julukan, tetapi juga menciptakan ikatan yang lebih erat di antara teman-teman Jeefanya, mencerminkan keunikan dan keakraban dalam hubungan mereka.

namun tiba-tiba Antariksa merasa sangat protektif terhadap nama panggilan khusus untuk Jeefanya. Baginya, panggilan itu adalah cara istimewa untuk menunjukkan kedekatan dan keakraban mereka.

Antariksa tiba tiba enggan teman-temannya memanggil Jeefanya dengan panggilan tersebut karena merasa itu adalah sesuatu yang spesial dan hanya dia yang boleh memanggil jeefanya dengan sebutan itu.

"jangan panggil jeefanya kayak gitu, cuma gue yang boleh."

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACAAAAA
INI CERITA BARU AKUUUU
MAAF KALO ADA YANG NUNGGUIN CERITA AKU YANG ITU, MAAF YA BELUM BISA DI LANJUT SOALNYA LUPA SAMA ALUR NYA HEHEHHE

UNTUK YANG BACAA AKU TUNGGU NOTIF VOTE SAMA KOMEN NYA YAAA!!!!

AKU SANGAT MEMBUTUHKAN KOMEN DARI KALIAN, KARENA AKU GATAU INI BAGUS ATAU ENGGAK

DAHH SEGITU DULU AJA, BABABAYYY👋👋👋👋

Lelaki itu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang