8. BERTEMU LAGI

153 94 49
                                        

Hari ini adalah hari Sabtu, hari yang selalu dinanti-nanti oleh Jeefanya. Sabtu adalah hari libur bagi Jeefanya, yang berarti tidak ada sekolah dan tidak ada tugas. Hari ini adalah waktu yang tepat untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang ia sukai. Pagi ini, Jeefanya sudah merencanakan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Ia berencana untuk lari pagi.

Setelah bangun tidur, Jeefanya langsung mengambil ponselnya dan mengirim pesan di grup chat teman-temannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semua teman-temannya setuju, Jeefanya pun bersiap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semua teman-temannya setuju, Jeefanya pun bersiap-siap. Ia mengenakan pakaian olahraga, sepatu lari, handphone dan membawa botol air minum.

Sebelum pergi, Jeefanya berpamitan kepada mamanya yang sedang sibuk memasak di dapur. "Ma, Anya mau lari ke taman deket alun." katanya dengan penuh semangat.

Mamanya menoleh dan tersenyum. "Iya, sok hati-hati di jalana," kata mamanya sambil melanjutkan memasak sarapan.

"kesana nya naek apa kamu?." tanya mama.

"ojek kali ma."

"di anter aja sama si aa ihh, hemat ongkos juga."

"engga ahh ma."

Mamannya yang sedang sibuk di dapur segera keluar dan menghampiri. "Beneran ngga mau di anter si Aa?" tanyanya, khawatir seperti biasanya.

Jeefanya menggeleng sambil tersenyum. "Lama ah Ma, si Aa mah suka lama di bangunin nya. Mending aku naik ojek aja," jawabnya. Ia tahu bahwa menunggu Abangnya bangun bisa menghabiskan waktu setengah jam lebih, sedangkan ia tidak ingin terlambat bertemu teman-temannya.

Mamannya mengangguk pelan, meski masih ada sedikit kekhawatiran di wajahnya. "Yaudah atuh, hati-hati," ucapnya sambil memberikan pelukan singkat.

Setelah berpamitan, Jeefanya keluar rumah dan berjalan kaki menuju pangkalan ojek yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Udara pagi yang sejuk dan jalanan yang masih sepi membuat perjalanannya terasa menyenangkan. Setelah beberapa menit berjalan, ia tiba di pangkalan ojek dan langsung memanggil salah satu tukang ojek yang sudah dikenal baik.

tukang ojek itu mengangguk dan mereka pun segera melaju. Perjalanan menuju taman tidak memakan waktu lama, hanya lima belas menit dan setibanya di sana, Jeefanya langsung turun dan membayar ongkosnya.

Lelaki itu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang