Di bawah sinar mentari senja yang perlahan tenggelam, Jeefanya dan ibunya tiba di masjid untuk menghadiri acara pengajian. Setiap langkah Jeefanya diiringi oleh gemerisik angin yang lembut, membelai jilbabnya dengan manja. Namun, saat Jeefanya menginjakkan kakinya di halaman masjid, matanya menangkap sosok yang membuat jantungnya berdegup kencang.
Di sana, di bawah naungan pohon mangga, berdiri Antariksa. Tapi ada sesuatu yang berbeda. Dia mengenakan sarung dan peci. Penampilan yang tak biasa ini sudah cukup membuat Jeefanya terdiam, tetapi yang benar-benar membuatnya tergugu adalah ketika dia melihat Antariksa sedang berbicara dengan seorang wanita berhijab. Mereka terlihat begitu akrab. Sosok wanita itu begitu dekat dengan Antariksa, seakan-akan mereka memiliki hubungan yang erat.
"Itu bukan Antariksa," bisik Jeefanya kepada dirinya sendiri, seolah mencoba meyakinkan hatinya yang bimbang. "Bukan dia, Jeff," tambahnya lagi, lebih tegas.
"Kunaon, Neng?" tanya Zura dengan nada lembut namun penuh kekhawatiran.
"Hah? Oh, teu nanaon, Ma," jawab Jeefanya, memaksakan senyum. "Ya sudah, hayu atuh masuk," ajak Zura, merangkul Jeefanya dengan penuh kasih sayang.
Jeefanya dan Zura melangkah masuk ke dalam masjid, disambut oleh seorang teman lama Zura, Kartika "Eh, sama si Neng Geulis," sapa Kartika dengan hangat.
"Iyaa nih," jawab Zura dengan senyum.
"Iya, hayu masuk," ajak Kartika sambil berjalan di samping Zura.
"Abis dari sini jadi kan?" tanya Kartika dengan nada ceria.
"Jadi atuh, maenya ga jadi," jawab Zura sambil tertawa kecil.
Setelah itu, mereka bertiga berjalan bersama sambil bercengkerama, diselingi gelak tawa yang akrab. Mereka akhirnya duduk di antara ibu-ibu lainnya, melanjutkan obrolan mereka dengan riang.
Sementara itu, Jeefanya hanya diam, memperhatikan sekeliling masjid dengan mata penuh rasa ingin tahu. Di dalam hatinya, ia berharap apa yang dilihatnya tadi bukanlah antariksa, tetapi seseorang yang hanya mirip sekilas dengan antariksa.
*****
Seorang ustadz muda melangkah naik ke mimbar dengan senyum yang menenangkan. Dia menatap jemaah yang duduk rapi di hadapannya, sebagian besar adalah anak muda dan ibu-ibu. Dengan penuh kehangatan, dia membuka pengajiannya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," sapanya dengan suara lembut namun tegas.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab seluruh jemaah serentak.
Ustadz muda itu memperhatikan sekelilingnya sejenak sebelum berbicara lagi, "Sepertinya, kali ini jemaahnya kebanyakan anak muda, yaa," ucapnya sambil tersenyum.
"Ya, karena ustadznya ganteng!" celetuk seorang ibu dengan nada menggoda, disambut tawa gemuruh dari yang lain.
"Hehehe, si ibu bisa aja," jawab ustadz itu dengan ramah, menambah keakraban suasana.
Dengan penuh antusias, dia melanjutkan, "Karena banyaknya anak muda dan terutama ibu-ibu yang hadir, saya akan membawakan satu tema yang sangat cocok untuk anak muda zaman sekarang dan juga ibu-ibu. Tema kita kali ini adalah tentang cinta."
Jemaah tampak semakin antusias, menunggu penjelasan lebih lanjut dari ustadz muda tersebut.
"Ibu-ibu pasti pernah merasakan yang namanya cinta, atau kakak-kakak semua," ucap ustadz dengan nada yang lembut namun penuh keyakinan.
"Pernah." jawab semua jamaah serentak.
Ustadz itu melanjutkan, "Cinta sejati dalam Islam adalah perasaan kasih sayang dan cinta yang tulus yang timbul dari keimanan yang teguh kepada Allah Subhânahu wa Ta’âla. Cinta Allah akan membawa ketenangan bagi jiwa, menghidupkan jiwa, kegembiraan hati, memberi energi bagi hati, cahaya pikiran, dan kesejukan mata. Tidak ada yang lebih baik dan lebih membahagiakan jika mempunyai hati yang sehat, jiwa yang baik, dan pikiran yang jernih. Mencintai Allah, ingin beribadah kepada-Nya, dan senantiasa rindu kepada Allah akan menghidupkan hati. Dan orang yang menghindarinya adalah seperti orang mati."
Jeefnya mendengarkan dengan seksama. Tiba-tiba seorang remaja mengangkat tangan dan bertanya, "Ustadz, kalau cinta sama seseorang gimana?"
Jeefnya menoleh ke arah remaja itu, dan ternyata remaja itu adalah perempuan yang tadi berbicara dengan sosok yang menurut Jeefnya mirip dengan Antariksa. Pikiran Jeefnya pun melayang lagi ke sosok Antariksa.
Ustadz Cakra tersenyum dan menjawab, "Dalam agama Islam, tidak ada larangan untuk jatuh cinta, termasuk dengan lawan jenis. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah bagaimana cara menyikapi rasa suka atau cinta itu sendiri. Jika cara menyikapi salah, maka akan menimbulkan dosa, seperti berpacaran atau melakukan zina dengan alasan untuk menunjukkan rasa suka atau cinta itu. Dalam Islam, perbuatan zina sangat dilarang."
perempuan itu bertanya lagi. "Ustadz, bagaimana jika kita mencintai seseorang tetapi memilih untuk memendamnya?"
Ustadz Cakra tersenyum lembut, memahami perasaan yang dirasakan oleh anak remaja itu. Dengan tenang, ia menjawab, "Barangsiapa yang jatuh cinta lalu ia menahannya dan menyembunyikan rasa cintanya sampai ia mati, maka ia mati dalam keadaan mati syahid."
jemaah terkejut mendengar jawaban itu. "Apa maksudnya, Ustadz?" tanyanya dengan mata yang penuh harap.
Ustadz Cakra menjelaskan dengan sabar, "Makna hadits ini menurut Ibnu Katsir, seseorang yang jatuh cinta, tapi dia tidak bisa memilihnya dan tidak mampu memilikinya, lalu ia bersabar dan menahan dari perbuatan tercela, kemudian meninggal karena sebab tidak sanggup menahan rasa cintanya, maka dia akan mendapatkan pahala yang banyak. Jika hadits ini sahih maka yang meninggal karena itu akan mendapatkan pahala mati syahid."
Jeefanya semakin tertarik dengan penjelasan ustadz tersebut. "Dengerin tuh," ucap ibu Jeefnya.
"Ihh, naon jadi ka aku," gumam Jeefnya.
"Kan kamu lagi jatuh cinta," goda mama Jeefnya.
"Ihh, sotau," balas Jeefnya malu-malu, sementara mamanya hanya tersenyum.
Jeefnya terdiam sejenak, merenungkan penuturan ustadz itu.
akhirnya aku update lagiiii yeyyyyyyyy
hari ini aku update nya dikit aja yaaaa, soalnya bingung banget mau nulis apa soalnya udaaa lama ngga update lagi karena sibuk banget jadi anak kelas 12.jangan lupa vote and komen nyaaa yaaaaaa
terimakasih yang sudah komen dan vote
stayyy terus agar tau update nyaaa
babayyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki itu
Romance"Di kehidupan nyata ku kamu pergi, namun dalam cerita ku kamu abadi." Jeefanya Adeeva penasaran dengan kisahnya??? Ayoooo masukan kedalam perpus kaliannn biar tau update an terbaru nya