#5 Bungsu

12 0 0
                                        

Juan baru saja sampai ke rumah.

Benar. Rumah ... rumah orang tuanya.. rumah yang selama ini jarang di tinggalinya.

Besok adalah sabtu dan kebetulan besok adalah tanggal merah yang artinya dia mendapat libur dua hari jika di satukan dengan hari minggu, jadi Juan memutuskan pulang ke rumahnya.

Juan membuka pintu rumahnya. Rumah tersebut tampak kosong padahal ini sudah jam lima sore. Beginilah kenampakkan rumah keluarga orang kesehatan yang katanya sehat berasal dari dalam diri sendiri tapi rumahnya bahkan jarang ada interaksi antar keluarga semenjak seisi rumah memiliki profesi mulia untuk menjaga kesehatan masyarakat, kecuali Juan tentunya yang memilih tidak ikut ambil bagian dalam tugas mulia tersebut dan memilih menjalani hidup yang dia sukai.

Juan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang terletak di paling atas dekat gudang. Yang tidak tahu mungkin akan mengira kalau Juan anak tiri yang segala aktivitasnya terpisah dari keluarga inti, padahal dia sendiri yang meminta sebuah ruang kosong di lantai dua dipakai menjadi kamarnya. Saat itu Alice baru berusia lima tahun dan akan di buatkan kamar, maka juan berinisiatif memberikan kamarnya untuk si bungsu dan dia tinggal di ruangan paling atas.

Ruang lantai dua itu sebetulnya tidak ada minusnya, ruangnya cukup luas dan hampir sama dengan luas kamar utama yang di pakai kedua orang tuanya, juga ada kamar mandi di lantai dua, ada balkon kecil juga yang biasa Juan pakai untuk melihat bintang saat dia masih SMP dulu..

Oh ternyata ada minusnya... dekat gudang, jadi kadang kalo ada apa apa Juan harus memastikan gudang itu bersih dan rapi, kalau tidak nanti penghuni gudang seperti tikus atau kecoak bisa mampir ke kamarnya. Juan ini orang yang mageran jadi semenjak kamarnya pindah ke lantai dua dia selalu menstok makanan ringan atau roti dan susu agar kalau sewaktu waktu dia lapar tidak perlu pergi ke dapur untuk menuntaskan rasa laparnya.

Dan dengan demikian pula seorang Juan Carl Adryzian Rylee menjadi manusia independen yang segala kegiatannya berpusat di lantai dua.

Namun masa kecil Juan cukup baik, hubungan dengan seluruh anggota keluarga juga baik dan harmonis, walau kadang masih sering bertengkar dengan Sam, anak tengah tuan Theo.

Juan menaruh tas kerjanya di meja belajarnya yang entah kenapa sekarang tampak kecil padahal dulu kebesaran banget buat dia. Dia duduk di kasurnya yang tanpa dipan alias ngampar di lantai beralaskan karpet bulu warna abu abu yang kalau kata bunda Vio itu biar Juan nggak masuk angin soalnya si sulung ini badannya paling ringkih sejak dini.

Jangan salahkan Juan kenapa kamar Juan terkesan sedikit girly dengan beberapa perabot yang biasanya ada di kamar anak perempuan untuk ukuran kamar cowok walau masih dengan warna dominan hitam dan abu abu seperti warna kesukaannya, jawabannya adalah karna bunda Vio yang mendekornya. Kata bunda 'dah lah ga usah banyak protes, mau kamu pergi ke IKEA sendiri buat beli? Nggak kan? Yaudah ikut apa kata bunda aja selama warnanya masih item kayak mau ke makam, apa pun jenis barangnya kamu gak usah khawatir' kata bunda.

Tiba tiba ponsel Juan berbunyi.

Panjang umur, baru aja kita ngomongin nyonya besar Viorella eh yang punya nama langsung nelpon anak sulungnya. Kerasa mungkin tadi sama kita digibahin

"halo, iya bun?"

'kak, jadi pulang ke rumah?'

"jadi, ini kakak udah di kamar"

'lah, cepet banget. Bunda belum ada siap siapin makanan. Kakak mau makan apa nanti bunda pulang sekalian bawa'

"terserah bunda aja, sedapetnya apaan"

'emang ga pengen sesuatu?'

"nggak, kalopun kakak pengen memang kakak bisa makan? Orang walau bunda pulang jam 7 juga pasti nunggu ayah dulu kan, abis itu nyampe rumahnya jam 10. Ujung ujung nya di makan besoknya itu makanan. Jadi mending nggak usah"

'tapi bunda memang belum siap siap apa apa lho'

"nggak apa apa, kakak bawa snack sama roti, susu juga."

'yaudah kalo gitu, jangan lupa sebelum tidur pintu rumah di kunci, bunda bawa kunci kok'

"iya bunda"

'jangan lupa mandi dulu, itu bunda udah stok minyak kayu putih tapi masih di simpen di lemari yang isinya detergen itu lho kak, nanti kakak ambil sendiri aja ya'

"iya bunda"

'oh iya , jangan lupa itu masker mata nya di pake biar nggak kaya mata panda'

Juan yang jengah tidak lagi menjawab wejangan sang bunda

'kak? Masih di situ?'

"iya ini kakak dengar, kakak tungguin bunda ngomong lagi siapa tau masih ada yang mau di list itu apa yang mesti kakak lakuin"

'hahahahahaha,, udah ah itu aja.. inget jangan lupa makan.. jangan sampe kamu kena tipes,, terakhir udah gejala jadi harus hati hati ya'

"iya bunda"

'yaudah bunda tutup telponnya ya, bye sayang'

Pip!

Panggilan telpon pun terputus.

Begitulah keseharian si sulung jika bersama bundanya. Lebih tepatnya sekarang sekarang.

Juan pernah sangat mandiri sebelumnya sampai dia bahkan memilih keputusan untuk pakai kamar paling atas dan memindahkan seluruh kegiatannya di rumah bagian atas. Ada sebuah situasi yang tidak bisa dijelaskan dimana itu membuat Juan secara alami menjadi manja dan memasrahkan dirinya pada ayah ibunya di usia remaja yang akan beralih ke dewasa. Dan itu bukan hanya dari orang tuanya, teman temannya pun secara alami memanjakan Juan layaknya anak bungsu atau anak paling kecil di antara mereka padahal usianya rata rata sama.

Orang yang baru mengenal Juan juga mungkin akan beranggapan bahwa dia anak tengah atau bungsu karna energi ceria yang di pancarkannya membuat orang orang merasa nyaman berinteraksi dengannya. Tanpa di ketahui bahwa sikap itu hanyalah topeng yang Juan buat agar dia tidak di kasihani.

Tentang apakah itu? Next time kita tanyakan sendiri pada Juan.

Juan memejamkan matanya, dia menimbang nimbang apakah dia perlu pergi ke acara reuni itu?

Alasan terbesarnya enggan pergi adalah kerjaan dan tugas kuliahnya, memang saat ini sedang nyantai nyantainya tapi tidak tahu kan akhir bulan bagaimana.

Sudah 2 minggu sejak terakhir kali Justin menelponnya yang artinya ini sudah minggu pertama bulan Desember. Waktunya sudah hampir dekat namun dirinya justru enggan pergi dan ingin memanfaatkan waktu senggangnya hanya untuk istirahat.

"kak Danira ya... harus banget gue dateng?"












bersambung

Bukan Rumahku [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang