#8 Liburan Bareng

12 0 0
                                    



..................................................................................................





Judul hadiahnya sih New year Holiday tapi endingnya mereka baru bisa pergi di tanggal 8 Januari karna tiket pesawat semua tempat sudah sold-out. Setidaknya mereka masih bisa merealisasikan liburan. Sebagai permintaan maaf dari panitia maka liburan di tambah menjadi 4 hari. Juan meminta izin pada Andra untuk pergi selama 4 hari dengan sebelumnya mengganti waktu liburnya. Jadi H+1 tahun baru dia masuk selama seminggu padahal seharusnya libur.

Andra bisa saja membiarkan Juan libur panjang namun Juan yang nggak enakan dan nggak mau jadi bahan gunjingan teman kerja lainnya, jadilah jadwal liburnya di gilir.

Rencana mereka akan berangkat ke paris sesuai yang disarankan Zian karna kebetulan Zian akan pulang ke sana, saat ini ketua panitia reuni itu memang tengah mengambil study S2 di kota tersebut, biar sekalian berangkat katanya.

Dan saat ini mereka berempat tengah berada di bandara menunggu kedatangan Zian karna semua tiketnya ada pada pria itu.

"masih nggak nyangka kita mau ke Paris" kata Audrei.

 Ini jelas jelas bukan sesuatu yang bisa dia gapai mengingat bepergian keluar kota saja belum pernah apalagi ini ke luar negeri. Memang benar dia harus berterimakasih pada Juan yang merelakan tangannya kebas demi hadiah ini.

"tenang aja ada kita, kamu tinggal nikmatin aja" kata Iizha

"masih lama?" tanya Juan

"bentar lagi sampai katanya" balas Justin

"nah itu dia" lanjutnya

"maaf ya saya telat, tadi ada yang harus di selesaikan dulu. Paspor sudah semua?" kata Zian memastikan dan di jawab anggukan oleh keempatnya.

"oke, ayo checking ticket dulu biar tenang" kata Zian sambil berjalan menuju tempat ticketing diikuti empat orang yang siap berlibur.

Perjalanannya memerlukan waktu sekitar 8 jam. Cukup membuat pantat yang kebas menurut Juan.

Bahkan di dalam pesawat pun Juan masih mengonsep iklan yang akan di pakai untuk acara musik show yang tayang bulan depan supaya paling tidak setelah kepulangannya dia bisa langsung menggarap iklan tersebut. Tenang saja, tablet yang di gunakan sudah di mode terbang, dan Juan punya aplikasi khusus yang tidak memerlukan internet untuk menjalankannya, jadi masih aman di gunakan walau di dalam pesawat.

Sebetulnya Juan kebagian kursi di samping Justin, hanya saja si bucin akut itu ingin berdekatan dengan kekasihnya. Lizha sempat menolak karna dia tidak tega membiarkan Audrei merasa canggung jika duduk berdampingan dengan Juan. Audrei yang paham Justin ingin dekat dengan kekasihnya pun memilih pasrah dan mengalah. Berakhirlah dia terjebak dalam situasi di mana dia harus berdua lagi dengan Juan.

Audrei mengamati bagaimana Juan menggerakkan stylus pennya dengan lihai dan tampak fokus dengan apa yang dia kerjakan sampai tidak sadar kalau kini Juan tengah melihatnya

"terganggu nggak? Maaf ya" kata Juan

"nggak kak, cuman ngeliat aja kayaknya kakak asyik banget sama kerjaanya sampai lagi libur pun kakak masih ngurusin kerjaan"

"nggak asyik juga sih cuman sudah jadi sebuah keharusan aja, nggak enak juga sama yang lain, ini kan sudah bukan masa liburan tapi saya malah pergi libur. Jadi nyicil beberapa, lagian bosen 8 jam duduk doang tuh"

"iya sih kakak bener"

"masih kuliah?"

"iya kak"

"oh, jurusan apa?" tanya Juan sambil mematikan tabletnya dan memasukkannya ke dalam tas

Bukan Rumahku [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang